China Babak Belur di Piala Thomas 2022, Netizen Lokal Murka dan Desak Pelatih Mundur
INDOSPORT.COM – Tim bulutangkis China dikandaskan Indonesia di perempat final Piala Thomas 2022, netizen lokal sampai murka sampai ada yang mendesak mundur pelatih tim nasional.
Sebagaimana diketahui, perhelatan akbar kejuaraan bulutangkis beregu putra dan putri Piala Thomas-Uber 2022 sudah memasuki fase akhir.
Lahir banyak kejutan hingga partai puncak yang berlangsung 14-15 Mei 2022. India sebagai kuda hitam, sukses ke partai final Piala Thomas 2022 untuk menantang juara bertahan Indonesia.
Sedangkan China juga harus bersua dengan Korea Selatan yang secara mengejutkan menumbangkan Jepang sebagai tim favorit juara.
Selain itu, fakta lain yang tak bisa dipungkiri yaitu tidak adanya tim langganan juara, China, di dalam daftar tim sejak babak semifinal Piala Thomas 2022. Pasalnya, China sudah kandas 0-3 oleh Indonesia di perempat final.
Hasil itu adalah pencapaian kurang baik bagi China sebagai penyandang 11 gelar Piala Thomas. Bahkan itu tak sesuai dengan ekspektasi Kepala Asosiasi Bulutangkis China (CBA), Zhang Jun, yang menetapkan target semifinal Piala Thomas 2022.
Zhang Jun menilai, China hanya mengandalkan para pemain muda yang minim jam terbang di sektor tunggal seperti Zhao Jun Peng, Lu Guang Zu, Li Shi Feng, Sun Feixiang, hingga Weng Hong Yang.
“Akan sulit bagi tim putra untuk merebut kembali Piala Thomas. Baik tunggal putra maupun ganda putra saat ini didominasi oleh pemain muda dan kurang pengalaman dalam kompetisi,” ujar Zhang Jun melansir Aiyuke.
“Ditambah dengan minimnya partisipasi para pemain di kompetisi internasional. Peringkat keseluruhan tim tidak dominan,” sambungnya.
Usai babak belur di perempat final Piala Thomas 2022, dikabarkan banyak netizen China yang bahkan mendesak mundur pelatih tunggal putra tim nasional bulutangkis Tiongkok.
1. Netizen China Desak Mundur Pelatih
Dilansir dari laman media lokal China, Aiyuke, usai kekalahan China atas Indonesia di perempat final Piala Thomas 2022, netizen Tiongkok langsung murka di media sosial.
Beberapa netizen langsung menyerang pelatih tunggal putra China dan kepala pelatih Asoasiasi Bulutangkis China (CBA) hingga menjadi trending topic di weibo.
”Usai pertandingan, pelatih kepala tungal pun langsung diburu. Tidak ada keraguan bahwa sebagian besar penggemar menginginkan ‘pemecatan’ pelatih tunggal, dan Zhang Jun.”
Lantas Aiyuke juga menyoroti beberapa komentar menohok netizen yang menyoroti keputusan kontroversial China karena tak menyertakan Chen Long atau Shi Yuqi dalam skuat.
Pasalnya, Shi Yuqi memang sedang menjalani skorsing internal karena sebuah kontroversi yang dibuatnya di semifinal Piala Thomas 2020 lalu.
Saat itu Shi Yuqi melakukan tindakan yang dianggap tak sportif saat mundur lawan Kento Momota pada kedudukan 20-22 dan 5-20 di semifinal Piala Thomas 2020.
Dalam wawancara selepas laga, kendati dia mengungkap kondisi fisiknya yang tak mumpuni, namun Shi Yuqi menyebut dirinya belum kalah secara teknis dari Kento Momota.
Sedangkan Chen Long sendiri memang tidak aktif bermain sejak menyabet medali perak Olimpiade Tokyo 2020. Dalam usianya yang menginjak 33 tahun, Chen Long baru akan comeback di Asian Games 2022.
Terlepas dari itu, kemarahan netizen pun mungkin bisa mereda dengan prestasi tim putri bulutangkis China yang mampu melesat ke final Piala Uber 2022.
Sayangnya, China sendiri gagal mempertahankan gelar Piala Uber 2022 usai kandas 2-3 dari tim putri Korea Selatan di final, Sabtu (14/05/22).
2. Kepala Bulutangkis China Akui Timnya Kehilangan Dominasi
Sebelum kegagalan China melaju ke semifinal Piala Thomas 2022, Direktur Asosiasi Bulutangkis China (CBA), Zhang Jun, akui timnya sedang kehilangan dominasi.
Melansir laman Sohu, pada Jumat (01/04/22), disebutkan bahwa sejak kepergian pelatih Li Yongbo dari pelatnas bulutangkis China pada 11 Mei 2017, prestasi China tak seperkasa dulu.
Ya, Li Yongbo adalah sosok sentral dalam dominasi China, termasuk dekade terakhir. Melalui kepemimpinannya, Li Yongbo membuat China mencetak pebulu tangkis handal dan sang juara.
Sayangnya Li Yongbo mundur dari jabtaannya usai Olimpiade Rio 2016 lalu usai mengantarkan China menyabet dua medali emas.
Kini, sudah lima tahun sejak Li Yongbo tak lagi di pelatnas bulutangkis China, sosoknya mulai disinggung oleh direktur baru di pelatnas China, Zhang Jun.
Baca selengkapnya: Ditinggal Li Yongbo, Kepala Bulutangkis China Akui Timnya Kehilangan Dominasi