Termasuk Sang Juara Dunia, Ini 3 Tunggal Putri Indonesia yang Sempat Rajai BWF

INDOSPORT.COM – Melihat tiga tunggal putri bulutangkis Indonesia yang mampu tampil bersinar dan rajai sejumlah kompetisi BWF termasuk juara dunia. Siapa sajakah mereka?

Dalam beberapa tahun terakhir, atlet bulutangkis putri Indonesia memang belum menunjukkan tajinya kala berkompetisi di turnamen BWF.

Bahkan pada ranking terbaru di tahun 2022 ini, tidak ada satupun pebulutangkis putri Indonesia yang mampu bertengger di urutan lima besar.

Peringkat tertinggi tunggal putri Indonesia saat ini masih dipegang Gregoria Mariska Tunjung, di mana atlet bulutangkis berusia 22 tahun itu berada di urutan ke-30 dengan perolehan 48991 poin.

Kurang bertajinya tunggal putri Indonesia juga terlihat di ajang Piala Uber 2022. Di mana Srikandi Tanah Air tak mampu lolos ke partai final usai terhenti oleh China pada perempat final.

Bahkan sejak tahun 2008 silam, tim Indonesia belum pernah lagi tampil di partai puncak. Malah jika dilihat lebih jauh lagi, Indonesia sudah sangat lama rasakan gelar juara Piala Uber.

Tepatnya pada tahun 1996, di mana saat itu Indonesia sukses mengalahkan tim kuat China dengan skor 4-1 pada babak final.

Berkaca dari pencapaian Piala Uber 1996 yang menjadi juara, sejatinya bulutangkis Indonesia terutama di sektor tunggal putri, sempat rasakan kejayaan bahkan mendominasi sejumlah turnamen akbar.

Salah satunya adalah Mia Audina, tunggal putri yang eksis di era 90-an mampu mengharumkan nama Indonesia usai meraih beberapa gelar juara.

Seperti medali Perak Olimpiade Atlanta 1996, Juara Indonesia Terbuka 1998, Juara Jepang Terbuka 1997, Juara Singapura Terbuka 1997, termasuk jadi bagian Timnas Indonesia di ajang Piala Uber 1994 dan 1996.

Selain Mia Audina, masih ada tiga pemain tunggal putri Indonesia lain yang juga sempat bersinar di panggung BWF. Lantas siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT coba merangkum:

1. Susi Susanti

Nama pertama adalah Susi Susanti. Jika berbicara mengenai tunggal putri terbaik Indonesia, mustahil untuk melewatkan nama sang ratu bulutangkis Tanah Air ini.

Pasalnya, segudang prestasi telah dipersembahkan wanita bernama lengkap Lucia Fransisca Susi Susanti itu buat Indonesia.

Selama masih aktif berkompetisi, Susi Susanti mampu meraih beberapa gelar juara bergengsi seperti medali emas Olimpiade Barcelona 1992.

Torehan tersebut bahkan membuat dirinya memecahkan rekor, yakni sebagai tunggal putri Indonesia pertama yang bisa meraih gelar prestisius di pesta olahraga terakbar dunia itu.

Tak cuma medali emas Olimpiade, wanita kelahiran Tasikmalaya ini itu juga mampu menghadirkan gelar Juara World Championship 1993, Juara All England 1990, 1991, 1993, Juara World Cup 1989, serta Juara Piala Uber 1994 dan 1996.

Berkat sederet prestasi gemilangnya di dunia tepok bulu, membuat Susi Susanti dihadiahi beberapa piagam penghormatan.

Mulai dari Penghargaan Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama 1992, serta The Badminton Hall of Fame 2004 dari Federasi Badminton Internasional (IBF).

Verawaty Wiharjo
Berikutnya ada Verawaty Wiharjo. Sebelum era Susi Susanti, ada satu tunggal putri Indonesia yang juga mampu meraih kejayaan di era tahun 80-an yakni Verawaty Wiharjo atau yang kini dikenal sebagai Verawaty Fajrin.

Sebagai pebulutangkis, Verawaty sebenarnya juga mampu meraih sukses di beberapa nomor lainnya, seperti ganda putri dan ganda campuran.

Namun Ketika tampil sendiri sebagai tunggal putri, catatan wanita kelahiran 1 Oktober 1957 itu juga tak bisa dipandang sebelah mata.

Seperti Juara di SEA Games 1981, Indonesia Terbuka 1982, Finalis All England 1980 hingga Juara di Kejuaraan Dunia 1980.

2. Utami Dewi Kinard

Terakhir ada Utami Dewi Kinard. Bagi pecinta bulutangkis Tanah Air, nama Utami Dewi Kinard sejatinya sudah sangat fenomenal lantaran pernah mengharumkan nama Indonesia di era 70-an.

Sama seperti dua nama sebelumnya, Utami Dewi Kinard juga merupakan bagian dari Timnas Indonesia saat menjuarai Piala Uber 1975 silam.

Prestasi membanggakan lain dari Utami Dewi Kinard adalah menjadi pemain Indonesia kedua yang mencapai semifinal tunggal putri di All England Open pada tahun 1975.

Untuk ajang BWF, Utami Dewi Kinard sempat menjuarai turnamen Australia Terbuka 1975, Meksiko Terbuka Meksiko 1975 serta Afrika Selatan Terbuka tahun 1980.

Berkat sederet prestasinya itu, Utami Dewi sempat menjadi pemain tunggal putri nomor 1 Indonesia dari tahun 1971 hingga 1975.

Selain itu, di tahun 1981 Utami Dewi sempat diulas di salah satu majalah olahraga terkemuka Amerika Serikat, Sports Illustrated dengan tema "Faces in the Crowd".