Mengenang Sejarah Buruk Indonesia Masters 2021: Indonesia untuk Pertama Kali Tanpa Gelar
INDOSPORT.COM – Indonesia Masters 2022 akan digelar pekan depan. Tim bulutangkis Indonesia wajib waspada demi mencegah terulangnya sejarah buruk di Indonesia Masters 2021.
Usai gelaran Thailand Open pada pekan lalu, dunia bulutangkis khusunya ajang BWF World Tour tengah menjalani rehat sejenak selama 2 pekan.
Namun, mulai bulan Juni, olahraga tepok bulu itu akan memasuki rangkaian dua turnamen kelas dunia di Indonesia, yakni Indonesia Open dan Indonesia Masters.
Rangkaian kompetisi itu akan dibuka dengan Indonesia Masters 2022 yang digelar pada 7-12 Juni 2022, diikuti Indonesia Open 2022 yang digelar 14-19 Juni 2022.
Kedua turnamen itu akan kembali ke Istora Senayan di Jakarta setelah pada gelaran sebelumnya digelar di Bali.
Tak hanya itu, berbeda dengan gelaran di Bali yang tanpa penonton, Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022 juga akan kembali dibuka secara umum untuk penonton.
Antusiasme penonton pun terlihat dari tiket untuk turnamen Indonesia Masters untuk penjualan lebih awa yangl diketahui sudah ludes sehingga hanya menyisakan tiket pembelian langsung (on the spot).
Berlevel BWF World Tour Super 500, Indonesia Masters 2022 akan diikuti sejumlah bintang bulutangkis papan atas dunia.
Dari Indonesia, sebanyak 31 nama akan turun berlaga seperti Anthony Ginting, Jonatan Christie, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, hingga pasangan anyar Apriyani Rahayu/Siti Fadia.
Selain itu, ganda putra terbaik Indonesia saat ini, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon juga direncanakan comeback usai absen di beberapa turnamen terakhir karena Marcus Gideon menjalani operasi.
1. Indonesia Dominasi Perebutan Gelar
Sejumlah wakil Indonesia pun mendapatkan status sebagai pemain unggulan di Indonesia Masters 2022. Di tunggal putra, misalnya, ada Anthony Ginting yang jadi unggulan 4 dan Jonatan Christie (6).
Di ganda putra, Indonesia bahkan lebih dominan lagi dengan menempatkan 3 wakilnya di posisi unggulan yakni Kevin Sanjaya/Marcus Gideon (1), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (5).
Di ganda putri ada nama Apriyani Rahayu/Siti Fadia (7), sedangkan di ganda campuran ada Praveen Jordan/Melati Daeva (4).
Sementara itu, tunggal putri menjadi satu-satunya nomor tanpa unggulan dari Indonesia.
Indonesia Masters sendiri pertama kali digelar pada tahun 2010. Ketika itu, nama yang digunakan adalah Indonesia Grand Prix Gold dan digelar di Samarinda. Nama Indonesia Masters baru digunakan mulai tahun 2014.
Sempat berubah-ubah lokasi pelaksanaan mulai dari Samarinda, Palembang, Yogyakarta, Malang, dan Balikpapan, mulai 2018 kejuaraan ini digelar di Istora Senayan meski pada 2021 lalu sempat digelar di Bali karena pandemi.
Berstatus sebagai tuan rumah, tim bulutangkis Indonesia mendominasi perolehan gelar juara di Indonesia Masters.
Sampai saat ini, pasukan Merah Putih berhasil merebut 25 gelar dengan rincian 7 tunggal putra, 1 tunggal putri, 9 ganda putra, 2 ganda putri, dan 6 ganda campuran.
Jumlah itu lebih dari dua kali lipat torehan China yang ada di posisi kedua dengan 12 gelar. Sementara itu, posisi ketiga jadi milik Jepang dengan 6 gelar.
Indonesia bahkan tercapat pernah memenangi 4 dari 5 gelar yang diperebutkan. Hal itu terjadi pada edisi 2014 di mana tunggal putra menjadi satu-satunya gelar yang lepas, dan jatuh ke tangan India lewat Prannoy Kumar.
2. Sejarah Buruk Indonesia Masters 2021
Meski demikian, sejarah buruk bagi bulutangkis Indonesia justru terjadi di gelaran terakhir yakni Indonesia Masters 2021.
Ketika itu, untuk pertama kalinya pasukan tuan rumah gagal meraih 1 gelar pun, dengan 5 gelar yang ada dimenangi oleh Jepang (3), Thailand (1), dan Korea Selatan (1).
Indonesia sendiri mengirimkan sejumlah pemain andalan pada gelaran Indonesia Masters 2021 tersebut, yang sejatinya tak jauh berbeda dengan kontingen tahun 2022 ini.
Di antaranya ada nama Anthony Ginting dan Jonatan Christie di tunggal putra, serta Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra.
Namun, beberapa nama justru tersingkir lebih awal meski berstatus unggulan. Hal ini misalnya dialami Jonatan Christie dan Anthony Ginting yang tersingkir di babak kedua dan pertama. Situasi mirip terjadi di ganda putra di mana Ahsan/Hendra kandas di babak pertama, dan Fajar/Rian di babak kedua.
Di ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu tersingkir di perempat final, sementara di ganda campuran meski Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaya mencapai perempat final, Praveen/Melati gugur di babak pertama.
Hasil terbaik wakil Indonesia di Indonesia Masters 2021 diraih oleh Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang mencapai babak final. Namun, di partai puncak itu mereka dikalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Ahsan/Hendra dkk pun wakil tampil sebaik mungkin demi mencegah terulangnya sejarah buruk nihil gelar yang terjadi pada Indonesia Masters 2021 itu.
Harapan besar terletak di ganda putra dengan melejitnya pretasi sejumlah pasangan Indonesia seperti Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang menjuarai All England 2022, Fajar/Rian yang memenangi Swiss Open, serta Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan yang juara di BAC.
Apalagi, selain itu masih ada pula dua ganda senior penuh pengalaman dan mental juara yakni Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra. Di sektor lain, Jonatan Christie yang menjuarai Swiss Open dan runner up Korea Open juga diharapkan bisa bersinar.