Resmi Gantung Raket, Greysia Polii Langsung 'Dilamar' Jadi Pelatih di Inggris
INDOSPORT.COM – Legenda ganda putri Indonesia, Greysia Polii, mendapat ‘lamaran’ untuk menjadi pelatih di Inggris. Lamaran ini datang dari pemain ganda campuran Lauren Smith.
Greysia Polii akhirnya resmi gantung raket. Menandai akhir dari 19 tahun kariernya, Greysia menggelar sesi seremoni bertajuk Testimonial Day di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (12/06/22).
Dihadiri keluarga, suami, rekan-rekan pelatnas Cipayung, sejumlah pebulutangkis dunia, dan juga penonton, acara tersebut berlangsung seru namun penuh haru.
Dalam seremoni tersebut, Greysia Polii melakoni pertandingan ekshibisi dua lawan dua, tiga lawan tiga dan empat lawan empat.
Greysia Polii berpartner dan bertanding dengan para bintang bulutangkis dunia, seperti Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Yuta Watanabe (Jepang), hinngga Tai Tzu Ying (Chinese Taipei).
Salah satu pebulutangkis dunia, Lauren Smith, dari Inggris rupanya ikut menghantarkan Greysia ke penghujung kariernya di dunia tepok bulu.
Partner main Marcus Ellis tersebut mengunggah sebuah ucapan di akun Instagram-nya untuk Greysia Polii.
Pemain berusia 30 tahun ini pun mengenang sosok Greysia sebagai pemain yang punya kepribadian menyenangkan. Greysia juga dikenal murah senyum tiap kali berada di lapangan.
“Selamat pensiun Greysia Polii,” tulis Lauren Smith membuka pesannya.
“Sebuah hari yang indah untuk menghormati karier menakjubkan dari Greysia Polii, tentu saja untuk pencapaiannya yang luar biasa di lapangan,” lanjut Lauren Smith.
1. Greysia Polii Diminta Jadi Pelatih di Inggris, tapi...
Lauren Smith kemudian mendoakan agar Greysia Polii mendapat keberuntungan di perjalanan berikutnya.
Di akhir pesannya, Lauren Smith juga menyempilkan kemungkinan Greysia bersedia melanjutkan karier sebagai pelatih. Syukur-syukur mau melatih di Inggris.
“Semoga beruntung dengan perjalanan barumu Greysia, saya yakin ini akan lebih sukses (mungkin kamu ingin melatih di Inggris). Kami akan merindukanmu di lapangan,” pungkas Lauren Smith.
Unggahan ini pun mendapatkan ucapan terima kasih dari sejumlah pecinta bulutangkis di tanah air.
Pesan ini seolah-olah menunjukkan bahwa Greysia Polii telah membangun sebuah persahabatan yang luar biasa dengan para pebulutangkis dunia, dari berbagai sektor.
Langkah Greysia Polii selanjutnya setelah gantung raket tentu akan menjadi pertanyaan besar. Akankah Greys menjalani perannya sebagai istri atau menjadi pelatih.
Sebelumnya, Greysia Polii memang telah mengungkapkan rencananya setelah gantung raket. Meski sudah tak lagi bermain, namun dia berjanji akan terus berkontribusi pada dunia tepok bulu.
Namun untuk saat ini, dia masih ingin menomorsatukan suami yakni Felix Djimin dan keluarganya dulu. Terlebih, dirinya juga punya beberapa bisnis yang sedang dibangun.
“Seperti yang selalu saya bilang, saya sudah 30 tahun mendedikasikan untuk bulutangkis, bahkan sudah tinggal di asrama dari usia 11 tahun,” ujar Greysia Polii.
“Jadi waktu saya buat keluarga, mama, suami saya, itu yang harus dinomorsatukan untuk saat ini. Paling enggak untuk beberapa tahun ke depan,” lanjutnya.
"Bahkan sekarang ada beberapa bisnis yang sedang saya bangun juga. Saya juga menjadi ketua atlet dari BWF, lalu PBSI juga bilang jangan meninggalkan Pelatnas begitu saja. Ya, semoga dengan waktu dan hidup saya bisa kasih itu," ujarnya.
2. Apa Rencana Greysia Polii Usai Pensiun?
"Bahkan sekarang ada beberapa bisnis yang sedang saya bangun juga. Saya juga menjadi ketua atlet dari BWF, lalu PBSI juga bilang jangan meninggalkan Pelatnas begitu saja. Ya, semoga dengan waktu dan hidup saya bisa kasih itu," ujarnya.
Bagaimana pun, Greysia Polii memang tak bisa serta merta begitu saja meninggalkan dunia bulutangkis yang membesarkan namanya tersebut.
Dirinya masih berharap dapat berkontribusi untuk Indonesia dalam bidang apapun, tak harus dari cabang bulutangkis.
Greysia sendiri sudah menghabiskan 30 tahun untuk menekuni dan menggeluti badminton. Meski terbilang sukses di ganda putri, ia pernah bermain juga di ganda campuran.
Dia sukses melengkapi koleksi medali emas di ajang multi event, mulai dari Asian Games pada 2014, disusul SEA Games 2019, dan Olimpiade 2020 yang digelar di 2021.