Rexy Mainaky Tuntut Ganda Putri Malaysia Jadi ‘Pembunuh’ di Lapangan, Kenapa?
INDOSPORT.COM – Ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dituntut untuk menjadi ‘pembunuh’ di lapangan demi bisa mengejar para pemain top dunia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rexy Mainaky selaku selaku Direktur Pembinaan Ganda Nasional yang menyoroti performa Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Hal ini dikatakan oleh pelatih asal Indonesia tersebut usai ganda putri andalannya terdampar di babak kedua Indonesia Open 2022 usai kalah dari unggulan keempat asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan skor 19-21 dan 12-21.
Sebelumnya pasangan peringkat 10 dunia itu melaju ke babak semifinal Indonesian Masters 2022, sebelum kalah dari wakil tuan rumah, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dengan skor 23-21, 14-21, 14-21.
Penampilan yang belum konsisten itu membuat Rexy Mainaky mengatakan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan Pearly/Thinaah agar mereka tetap konsisten menjadi penantang pasangan papan atas dunia lainnya.
Selain dituntut untuk memperbaiki performanya, Rexy juga mengatakan bahwa Thinaah Muralitharan harus memiliki pukulan mematikan demi mengumpulkan poin saat bertanding.
"Pearly/Thinaah perlu memperkuat level fisik serta meningkatkan pergerakan mereka di lapangan agar lebih sempurna,” kata Rexy Mainaky, dilansir dari BHarian Sports.
“Thinaah juga perlu membuat 'kill shot' untuk mengumpulkan poin," tambahnya.
Juara Swiss Open 2021 itu berpeluang menebus kekecewaan di dua turnamen di Istora Senayan kemarin, saat berlaga di Malaysia Open yang akan berlangsung di Axiata Arena Bukit Jalil pada 28 Juni hingga 3 Juli mendatang.
Namun, jalan berliku harus dihadapi Pearly Tan/Thinaah Muralitharan karena akan melawan pasangan China, Liu Xuan Xuan/Xia Yu Ting di babak pertama, dan jika menang berhadapan dengan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand) di babak kedua Malaysia Open 2022.
1. Malaysia Kini Selevel Indonesia Open
Sekadar informasi, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) secara resmi merilis kalender dan tuan rumah BWF World Tour untuk periode musim 2023-2026 pada Sabtu (18/06/22).
Dalam kalender BWF World Tour 2023-2026 yang baru saja resmi dirilis, beberapa turnamen telah mengalami penyesuaian level.
Salah satunya Malaysia Open yang akan naik kasta ke level Super 1000, sebelumya masih berstatus sebagai turnamen Super 750.
Naiknya level Malaysia Open menjadikan turnamen tersebut kini setara dengan ajang Indonesia Open yang lebih dulu naik level pada tahun 2018 lalu meski sudah digelar sejak 1982 silam.
Selain itu, Malaysia Open musim depan nantinya juga akan setara dengan dua ajang bergengsi lainnya di level Super 1000, yakni All England dan China Open.
Maka pertandingan bulutangkis pada musim-musim selanjutnya bakal berlangsung seru karena diikuti oleh sejumlah pemain top dan rangking teratas dunia.
Ajang Malaysia Open terakhir kali digelar pada edisi 2019, di mana Lin Dan, Tai Tzu Ying, Li Jun Hui/Liu Yu Chen, Chen Qing Chen/Jia Yifan dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong meraih gelar juara.
2. The Daddies Cari Pelampiasan di Negara Tetangga
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus menerima pil pahit usai tersingkir di ajang bulutangkis Indonesia Open 2022.
Bersua Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China), Rabu (15/6/22) Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tumbang 21-17, 24-22. Pasca telan kekalahan, The Daddies ingin cari pelampiasan di negeri tetangga.
Baca selengkapnya: Tumbang di Indonesia Open 2022, The Daddies Ingin Cari Pelampiasan di Negeri Tetangga