Prihatin Ganda Campuran Seret Prestasi, Debby Susanto: Padahal Pelatihnya Bagus
INDOSPORT.COM - Sektor bulutangkis ganda campuran Indonesia seret prestasi. Debby Susanto mengaku prihatin lantaran PBSI telah menyiapkan pelatih yang bagus.
Sejak pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pensiun, belum ada lagi wakil ganda campuran Indonesia yang bisa menyamai prestasi sang peraih emas Olimpiade itu.
Indonesia sempat berharap pada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, juga Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, tapi dua pasangan itu justru harus terdegradasi.
Kini, gelar ganda campuran tertinggi di Pelatnas PBSI dipegang oleh Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari. Tetapi keduanya juga tak mencapai progres yang diharapkan.
Melihat fenomena ini, mantan pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Debby Susanto mengaku prihatin dengan situasi Pelatnas.
"Pasti ada lebih ke agak prihatin ya, bukan berarti aku lebih baik dari mereka, enggak juga," ungkap Debby Susanto di Youtube.
"Prihatin karena zaman aku dulu, mix double itu salah satu sektor yang sangat diunggulkan, yang sangat diandalkan, yang sudah pasti bisa berprestasi," ujar Debby.
"Kalau di pertandingan, hasilnya juga memuaskan, walaupun kalah, tetapi tetap dengan hasil yang memuaskan," imbuhnya.
Kabar buruk lainnya bagi bulutangkis Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso absen di tur Asean.
Praveen Jordan mengalami cedera pinggang yang kambuh di Indonesia Open 2022 lalu, demikian pula dengan Mychelle Crhystine Bandaso yang cedera pinggang.
1. Pelatih Bagus, Mental Pemain Belum Siap
Debby Susanto menyesalkan dominasi ganda campuran Indonesia terhenti di masa Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Ia menyebut kondisi bulutangkis Indonesia lagi paceklik.
Namun, Debby Susanto mengaku bingung, lantaran PBSI sudah menyediakan pelatih ganda campuran terbaik, Flandy Limpele, didampingi oleh sosok Nova Widianto.
Kedua pelatih tidak hanya bagus saat di lapangan, tapi juga selalu mengayomi para pemainnya saat berada di luar lapangan.
"Kalau sekarang itu boleh dibilang lagi masa paceklik juga ya, karena sebenarnya pelatih pelatih kita itu bisa dibilang bagus kok, aku bukannya membela pelatih," ucap Debby.
"Sebenarnya aku bisa bilang untuk pelatih kita di mix double itu sudah bagus banget luar biasa, dari segi teknik maupun non teknisnya, bagaimana cara berkomunikasi."
Maka dari itu, Debby Susanto meminta para pemain untuk lebih memotivasi diri, dan ikut berkomitmen sebagai atlet Pelatnas PBSI.
"Jadi sekarang tuh tinggal balik ke atletnya masing-masing. Ini atletnya mau nggak punya fighting spirit yang luar biasa, mati-matian di lapangan, punya komitmen."
"Kalau mau berprestasi, mendapat hasil yang maksimal, harus balik ke diri atlet itu masing-masing," tuntas Debby Susanto.
2. Sekilas Tentang Debby Susanto
Debby Susanto adalah salah satu pemain bulutangkis spesialis ganda putri maupun ganda campuran Indonesia. Namun, ia telah memutuskan pensiun pada awal 2019 silam.
Di sektor ganda putri, Debby Susanto pernah berpasangan dengan Komala Dewi, Pia Zebadiah Bernadet, dan Richi Puspita Dili.
Sementara di sektor ganda campuran, ia pernah jadi partner M. Rizki Delynugraha, kemudian M. Rijal, Ricky Karandasuwardi, Tontowi Ahmad, hingga Praveen Jordan.
Saat berpasangan dengab Praveen Jordan, Debby Susanto sukses menjuarai ajang All England 2016 dan India Grand Prix Gold 2016.