x

5 Rekor di Luar Nalar yang Terjadi di Dunia Bulutangkis

Minggu, 24 Juli 2022 22:59 WIB
Editor: Juni Adi
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo Juara Malaysia Masters 2022, Minggu (10/07/22). Foto: PBSI

INDOSPORT.COM - Berikut beberapa rekor mencengangkan yang ditorehkan di dunia bulutangkis.

Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terus mengalami perkembangan pesat. Sempat dirajai oleh negara-negara Asia, namun kini kekuatan bulutangkis kian merata.

Baca Juga

Tidak lagi China yang dominan, tetapi ada negara-negara Eropa yang secara mengejutkan terus berkembang dengan baik. Denmark misalnya, perlahan mereka menjadi negara yang sulit dikalahkan.

Salah satu pebulutangkis andalanya ada di sektor tunggal putra, Victor Axelsen. Siapa yang mampu menumbangkannya?

Dalam beberapa tahun terakhir sulit untuk bisa dihentikan kemenangan-kemenangan Victor Axelsen di sejumlah turnamen. 

Baca Juga

Beberapa pebulutangkis tunggal putra kenamaan seperti Anthony Ginting, Jonatan Christie hingga Kento Momota juga tak bisa berbuat banyak.

Saking sulitnya dikalahkan, Victor Axelsen kini sukses memecahkan sejumlah rekor di bulutangkis dunia. Salah satunya rekor milik legenda tunggal putra asal China, Lin Dan.

Sebelumnya, Axelsen berhasil menyamai rekor kemenangan Lin Dan usai mengalahkan wakil Indonesia, Jonatan Christie, di semifinal Malaysia Open 2022 pada Sabtu 2 Juli 2022. 

Baca Juga

Ia berhasil meraih kemenangan 21-15, 20-22, dan 21-11 atas Jonatan.

Kemenangan tersebut pun mengantarnya melaju ke babak final Malaysia Open 2022 untuk menghadapi wakil Jepang, Kento Momota. 

Saat itu pula, Axelsen berhasil meraih 31 kemenangan secara beruntun, sama seperti milik Lin Dan.

Namun, tak butuh waktu lama, Axelsen kini sukses melewati rekor milik Lin Dan. Hal tersebut didapatkannya usai meraih kemenangan mudah atas Momota di babak final.

Kemenangan itu semakin menegaskan bahwa Axelsen adalah rajanya tunggal putra dunia saat ini. Pasalnya, ia telah mengantongi 32 kemenangan secara beruntun sejak All England 2022.

Sementara tahun ini, bisa dibilang menjadi tahunya Axelsen. Tercatat pada tahun ini, ia sukses meraih tiga gelar juara di All England, Indonesia Masters, dan Indonesia Open 2022.


1. Juara All England 8 Kali

Rudi Hartono mantan pemain Bulutangkis.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekuatan bulutangkis yang menakutkan. Bagaimana tidak, atlet mereka sering mendominasi dan meraih banyak gelar.

Salah satunya adalah Rudi Hartono. Pria kelahiran Surabaya, 18 Agustus 1949 itu adalah mantan tunggal putra Indonesia.

Namanya abadi dalam sejarah bulutangkis dunia karena masuk dalam rekor yang sulit dipecahkan yakni meraih gelar juara All England 8 kali beruntun pada medio 1968-1974.

Kehebatan Rudi Hartono di tunggal putra dalam ajang All England, di awali pada edisi 1968 saat dirinya berusia 18 tahun sekaligu jadi debut perdananya di turnamen bulutangksi tertua tersebut. 

Ia mampu mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia yang menjadi juara dua tahun sebelumnya.

Sejak saat itu, Hartono mendominasi turnamen All England seperti yang jarang dilakukan sebelumnya, memenangkan delapan gelar secara keseluruhan, dari tahun 1968 hingga 1976.

Kemenangan Berturut-turut di Piala Sudirman

China tercatat sebagai negara yang memenangkan Piala Sudirman secara berturut- turut, mulai dari tahun 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, dan 2015.

Dimana pada tahun 2005, China berhasil merengkuh gelar Piala Sudirman usai mengalahkan Indonesia dengan skor 3-0, demikian pula di tahun 2007.

Di mana tim Negeri Tirai Bambu kembali membungkam wakil Tanah Air dengan skor 3-0.

Tahun 2009, tim China kembali mempertahankan gelar usai mengalahkan tim Korea Selatan dengan skor 3-0, di tahun 2011 mereka kembali tampil di final dan mengalahkan Denmark dengan skor 3-0.

Demikian pula di tahun 2013, tim Negeri Tirai Bambu kembali menunjukkan tajinya dengan mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-0 dan di tahun 2015,

Mereka mengalahkan Jepang dengan skor 3-0 untuk mengklaim gelar Piala Sudirman selama 6 kali berturut-turut.

Pertama kali diperebutkan pada 1989, Piala Sudirman adalah kejuaraan bulutangkis beregu campuran.

Setiap pertandingan terdiri dari hingga lima pertandingan: tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri dan ganda campuran. China telah memenangkan 11 dari 16 edisi kompetisi.


2. Maraton Bulutangkis Terlama (Tunggal)

Mantan tunggal putra andalan Indonesia Taufik Hidayat.

Pemain bulutangkis Austria, Mario Langmann dan Thomas Paulweber mencatat rekor dunia bermain bulutangkis secara maraton terlama. Pertandingan tunggal putra ini berlangsung selama 27 jam, 25 menit, dan 44 detik!

Rekor tersebut ditorehkan di Reutte, Austria, pada 26-27 November 2016 silam. Langmann dan Paulweber mencatatkan rekor ini dalam rangka merayakan ulang tahun ke-20 klub bulutangkis mereka yang bernama SVR Badminton Raiffeisen.

Maraton Bulutangkis Terlama (Ganda)

Jika pertandingan tunggal terlama dicatatkan oleh orang Austria, maraton bulutangkis terlama di sektor ganda dilakukan oleh pasangan asal Inggris dan Hungaria. Mereka adalah Watkins Fessal (Inggris), Sue Dickson (Inggris), Krisztina Ihaszy (Hungaria), dan Sandor Jakovics (Hungaria).

Mereka bermain selama 32 jam dan 25 menit dalam event di Tampa, Florida, Amerika Serikat pada 12-13 Oktober 2014. Keempat pemain itu memang tinggal di Florida dan bertemu di turnamen dan klub lokal.

Ranking Satu Tunggal Putra Termuda

Untuk rekor ini dipegang oleh Taufik Hidayat. Bakatnya sebagai seorang pebulutangkis handal ternyata dibuktikannya.

Sederet gelar pun berhasil ia menangkan, seperti Kejuaraan Dunia, BWF World Tour Series hingga Olimpiade Athena 2004.

Taufik Hidayat memulai karier bulu tangkis sejak 1998, namun baginya tidak butuh waktu lama untuk memetik gelar juara.

Ia berhasil menjuarai Brunei Open 1998 saat masih berusia 17 tahun, ditahun yang sama ia berhasil mencapai semifinal pada kejuaraan Asia dan Indonesia Open.

Pada 1999, Taufik sukses menyabet gelar Indonesia Open, mencapai final Singapore Open dan All England. Deretan gelar ini mengantar dirinya berhasil menembus peringkat pertama dunia di usia 19 tahun.

Selain itu, dia mencetak rekor sebagai pebulu tangkis termuda yang bisa meraih peringkat pertama dunia dan  belum terpecahkan hingga saat ini.

Taufik HidayatViktor AxelsenTRIVIABulutangkis

Berita Terkini