3 Legenda Bulutangkis Commonwealth Games, Lee Chong Wei Masih Digdaya
INDOSPORT.COM - Setelah turnamen bulutangkis Taipei Open, sejumlah pemain diagendakan mengikuti Commonwealth Games yang akan dimulai pada 28 Juli mendatang.
Commenwealth Games edisi 2022 ini diselenggarakan oleh Birmingham yang ditunjuk sebagai tuan rumah.
Bulutangkis pun menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan selain basket 3x3, gulat, tenis meja, triathlon, gymnastics, cycling, dan masih banyak lagi.
Selain itu, Commonwealth Games juga menyajikan sejumlah cabor unik yang jarang didengar orang awam seperti netball, cricket T20 (twenty20), voli pantai, dan lawn balls.
Tidak hanya itu, atlet-atlet yang menyandang disabilitas juga bisa berpartisipasi di ajang multi-sport empat tahunan ini.
Sebagai informasi, Commonwealth Games adalah perhelatan multi-sport yang diikuti oleh negara-negara persemakmuran Kerajaan Inggris.
Bulutangkis pertama kali ‘debut’ di Commonwealth Games pada tahun 1966 silam. Sejauh Ini, Inggris menjadi negara yang paling sukses dengan raihan 109 medali.
Malaysia dan India masing-masing menyusul di belakangnya, di peringkat dua dan tiga. Ya, mereka semua adalah jagoan yang namanya sudah lama berkibar di kancah bulutangkis.
Selain Malaysia dan India, negara-peserta Commonwealth Games dari Asia yang masuk 10 besar medali bulutangkis terbanyak adalah Singapura dan Hong Kong.
Lantas, bagaimana dengan para legendanya?
1. Lee Chong Wei dan Saina Nehwal
Lee Chong Wei
Legenda bulutangkis Malaysia ini nampaknya masih jadi yang terhebat di sektor tunggal putra Commonwealth Games.
Ia dinobatkan sebagai kampiun tunggal putra pada edisi 2018 setelah memenangkan laga perebutan medali emas melawan wakil India, Srikanth Kidambi.
Sayangnya, Lee Chong Wei tidak akan berpartisipasi di Commonwealth 2022 karena ia sudah pensiun pada 2019, usai didiagnosis mengidap kanker hidung.
Sejak bulutangkis berpartisipasi di Commonwealth Games pada 1966, Lee Chong Wei tercatat sebagai pebulutangkis tersukses di sektor tunggal putra.
Termasuk edisi 2018, ia mengantongi tiga medali emas dari ajang ini, yang dua di antaranya sempat diraih berturut-turut pada 2006 dan 2010.
Raihannya tersebut sejatinya bisa saja berlanjut tiga kali beruntun andaikata Parupalli Kashyap tidak ‘menginterupsi’ pada edisi 2014.
Selain tiga emas di kategori individu, Lee Chong Wei juga memenangkan dua emas dan satu perak di kategori beregu.
Saina Nehwal
Beralih ke tunggal putri kebanggaan India, Saina Nehwal, peraih medali emas di sektor tunggal putri Commonwealth Games 2010 dan 2018 (plus satu emas, perak, dan perunggu di kategori beregu).
Sayangnya, kesempatannya untuk memburu lebih banyak medali harus terhenti karena ia kabarnya tidak akan berpartispasi untuk edisi 2022 ini.
“Terkejut mendengar pemberitaan bahwa saya tidak ingin mempertahankan medali Commonwealth Games dan Asian Games saya,” ucapnya seperti pernah diwartakan insidethegame.biz.
2. Ada Wakil Inggris namun Berdarah India
Sebelumnya, ia juga telah melewatkan trial BAI (PBSI-nya India) untuk Commonwealth Games 2022 yang digelar beberapa waktu lalu.
Meski Saina Nehwal tidak mengikuti Commonwealth Games 2022, India masih punya wakil di tunggal putri yakni PV Sindhu.
Sementara itu, di sisi lain, Lakshya Sen, Kidambi Srikanth, dan HS Prannoy bergabung di tim tunggal putra.
Rajiv Ouseph
Bukan pebulutangkis yang tercatat sebagai jagoan medali emas di daftar pemenang Commonwealth Games dari masa ke masa.
Akan tetapi, predikat legenda nampak layak disandangnya karena prestasi-prestasi dan eksistensi yang telah lama ia tampilkan di ajang ini.
Ia adalah peraih medali perak dan perunggu di lima edisi Commonwealth Games yang membentang dari tahun 2010 dan 2018.
Salah satu medali perak yang diraihnya adalah edisi 2010, di mana ia dikalahkan Lee Chong Wei saat laga final di New Delhi.
“Bulutangkis seringnya didominasi oleh negara-negara Asia. Jadi, melihat Inggris bisa berkompetisi memperebutkan medali, sangat menginspirasi,” ujarnya dikutip dari laman badmintonengland.co.uk.
Rajiv Ouseph memang memiliki darah keturunan India, namun membela Inggris karena ia dilahirkan dan besar di London.
Meski tidak sesukses Lee Chong Wei, Rajiv Ouseph juga legenda bulutangkis Commonwealth Games dengan lima medalinya (dua perak dan tiga perunggu).