5 Tahun ke Depan Kejuaraan Bulutangkis Asia Akan Digelar di Timur Tengah, Kok Bisa?
INDOSPORT.COM – Mulai tahun 2023 dan seterusnya, Dubai sepertinya akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Badminton Asia yang bergengsi.
Perkembangan terbaru ini terungkap setelah petinggi Badminton Asia menandatangani kesepakatan dengan perusahaan Beyond Boundaries untuk menyelenggarakan Badminton Asia Championships selama lima tahun ke depan.
Beyond Boundaries adalah sebuah manajemen dan konsultan olahraga terkemuka yang berbasis di Dubai.
Kesepakatan itu ditandatangani menjelang Hari Bulutangkis Dunia pada tanggal 5 Juli baru-baru ini di Singapura.
Ini adalah penegasan kuat dari niat Badminton Asia untuk menyelenggarakan turnamen internasional di salah satu pusat olahraga paling populer dan paling cepat berkembang di Timur Tengah, Dubai.
Badminton Asia adalah badan yang mengatur olahraga bulutangkis di Asia di bawah bendera Federasi Bulutangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).
Sebelumnya, mereka dikenal sebagai Federasi Bulutangkis Internasional, yang didirikan di London pada tanggal 5 Juli 1934.
Kejuaraan Badminton Asia diadakan setiap tahun untuk menobatkan para pemain bulu tangkis terbaik se-Asia. Turnamen ini pertama kali berlangsung pada tahun 1962 di Kuala Lumpur, dan telah diadakan setiap tahun sejak 1991.
Anton Subowo, Presiden Badminton Asia; Moosa Nashid, Sekretaris Jenderal Badminton Asia; Dr. Sathya Menon, CEO Beyond Boundaries; Jayesh George, Direktur Kemitraan & Aliansi di Beyond Boundaries; dan Prajeet Pareparambil, Direktur Operasi, mewakili organisasi masing-masing pada upacara penandatanganan.
Juga hadir dalam penandatanganan ini adalah Mahendra Kapoor, Direktur Pelaksana Lining Sports.
1. Arena Baru, Semangat Baru
Mengungkapkan kegembiraannya, Anton Subowo, Presiden Badminton Asia, mengatakan, "Badminton adalah salah satu olahraga paling populer dengan partisipasi dan basis penggemar yang tinggi sepanjang masa,”
“Akan sangat menarik untuk memiliki tuan rumah Kejuaraan Badminton Asia di arena baru." ujar Anton.
Moosa Nashid juga ikut menambahkan, "Badminton sebagai olahraga menawarkan nilai yang luar biasa dalam hal disiplin mental dan fisik. Perjanjian ini telah menyegel cara yang bagus untuk mempromosikan olahraga ini di UEA dan Timur Tengah."
Badminton Asia Championships adalah event yang sangat penting karena bertindak sebagai ajang kualifikasi menuju Olimpiade yang bergengsi.
Kejuaraan ini juga memberikan kesempatan bagi para pemain untuk lolos ke kejuaraan bulutangkis dunia seperti Piala Sudirman, Piala Thomas dan Uber, serta turnamen besar lainnya.
Dubai sudah dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas olahraga yang sangat canggih, membuat kota ini menjadi tujuan yang sangat disukai untuk menyelenggarakan berbagai acara olahraga kelas dunia.
"Ini akan menjadi pertama kalinya Badminton Asia Championships akan diselenggarakan di Dubai, dan sebagai mitra manajemen olahraga lokal mereka, tim ahli olahraga kami sangat menantikan untuk memberikan pengalaman kelas dunia untuk acara internasional ini." ujar Sekretaris Jenderal Badminton Asia, Sathya Menon,
CEO Beyond Boundaries; Jayesh George, pun ikut meyakini bahwa olahraga bulutangkis memiliki basis penggemar yang besar di dunia. "Badminton Asia Championships memiliki basis penggemar yang sangat besar dan kami sangat senang dapat bekerja sama dengan badan pengelola yang terhormat seperti Badminton Asia," ujar George.
Kapoor, Managing Director Lining Sports mengatakan, "Menjadi bagian dari perjanjian yang begitu berharga merupakan suatu kesenangan yang mutlak. Semua orang menunggu babak baru ini dimulai."
2. Mengenang Reli Maut The Daddies vs Yuta/Endo
Mari mengenang reli maut dan defens jahat dari Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di babak final New Zealand Open 2019.
Sekadar informasi, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memang dikenal memiliki rivalitas sengit dengan banyak ganda putra di seluruh dunia.
Hal itu tak lepas dari pencapaian mentereng yang ditorehkan oleh pasangan berjuluk The Daddies ini, termasuk saat menyabet gelar Juara Dunia 3 edisi ( 2013, 2015, 2019).
Salah satu musuh bebuyutan Ahsan/Hendra Adalah ganda putra alot dan super gigih asal Jepang, Hiroyuko Endo/Yuta Watanabe.
Meski Hiroyuko Endo/Yuta Watanabe dikenal sebagai ‘penghancur ganda putra Indonesia’ seperti Kevin/Marcus, tetapi mereka justru kalah head-to-head 2-6 dari Ahsan/Hendra.
Baca selengkapnya: Mengenang Reli Maut The Daddies vs Yuta/Endo, Penonton Sampai Tak Berhenti Standing Applause!