Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior: Misi BWF Cari ‘Monster’ Baru Penerus Axelsen dan Momota
INDOSPORT.COM – Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior akhirnya kembali tahun ini. Ajang ini menjadi misi BWF mencari ‘monster’ baru penerus Viktor Axelsen dan Kento Momota di masa depan.
Setelah lama dinanti karena sempat absen pada tahun 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-1, kini ajang bergengsi Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior kembali digelar.
Turnamen bergengsi untuk pebulutangkis leini bakal berlangsung pada 17-22 Oktober 2022 mendatang di Santander, Spanyol.
Ada pun terdapat dua nomor yang akan dipertandingan di ajang ini, yakni Suhandinata Cup untuk beregu campuran dan Eye Level Cup untuk nomor perorangan.
Melansir dari laman resmi BWF, Kejuaraan Dunia Junior ini dianggap sebagai barometer alias patokan kesuksesan seorang atlet bulutangkis muda untuk generasi berikutnya.
Sejak Kejuaraan Dunia Junior pertama kali digelar pada tahun 1992, banyak atlet muda yang bersinar di kancah dunia setelah memenangkan gelar juara dunia junor khususnya di sektor tunggal putra.
Sun Jun, juara dunia junior asal China pada edisi pertama tahun 1992, berhasil memenangkan Kejuaraan Dunia tujuh tahun kemudian.
Juara dunia junior lainnya yakni Viktor Axelsen, yang memenangkannya di edisi 2010. Kini, tunggal putra asal Denmark itu menjelma sebagai ‘monster’ tak terkalahkan.
Bagaimana tidak, sejauh musim 2022, Axelsen sudah mengantongi lima gelar juara dari empat final BWF World Tour dan satu final Kejuaraan Eropa.
Empat gelar World Tour yang telah dia kantongi yakni All England Super 1000, Indonesia Masters Super 500, Indonesia Open Super 1000, dan Malaysia Open Super 750.
1. Axelsen, Momota, dan Kunlavut: Juara Dunia Junior Beda Nasib
Bahkan, pebulutangkis berusia 27 tahun itu berhasil menggusur takhta tunggal putra yang sebelumnya dikuasai pebulutangkis asal Jepang, Kento Momota.
Kento Momota juga rupanya juga jebolan Kejuaraan Dunia Junior. Tepatnya pada tahun 2012, Momota berhasil memenangkan gelar juara dunia junior di usianya 18 tahun.
Tujuh tahun kemudian, Momota menjelma jadi atlet pebulutangkis fenomenal. Momota tidak hanya meraih posisi rangking 1 saja, ternyata dia tercatat rekor meraih gelar juara paling banyak dalam kurun waktu satu tahun saja
Rekor tersebut ditorehkan Kento Momota sudah memenangkan gelar sebanyak 11 juara sepanjang musim dalam agenda kompetisi BWF 2019.
Setelah Momota, muncul juara dunia junior lain antara tahun 2013-2019. Di antara para pemenang tersebut, ada Kunlavut Vitidsarn yang memenangkan tiga edisi beruntun (2017, 2018, 2019).
Berkat keberhasilannya memenangkan gelar juara junior tiga kali, Kunlavut Vitidsarn berhasil menempatkan dirinya di jajaran pebulutangkis tunggal putra top dunia.
“Ini sangat penting bagi saya karena ini adalah turnamen terbesar untuk pemuda, yang merupakan tangga untuk peningkatan diri lebih lanjut,” kata Vitidsarn, yang menjadi juara dunia junior untuk menyamai rekor seniornya, Ratchanok Intanon.
“Itu benar-benar membantu sampai batas tertentu… (walaupun) level dunia dan level junior berbeda dalam banyak aspek seperti kekuatan dan pengendalian diri.”
Kendati demikian, Kunlavut Vitidsarn masih harus berjibaku menaiki banyak anak tangga tunggal untuk bias menyamai level Axelsen dan Momota.
Sejak beralih ke level senior pada 2020 lalu, Vitidsarn baru mampu mencatatkan tiga kali runner-up dan satu gelar juara di turnamen BWF World Tour.
Tiga kali runner-up itu diraihnya di ajang Spain Masters 2020, Swiss Open 2022, dan BWF World Tour Finals 2020. Sementara gelar juara diraih di German Open 2022 pada Maret lalu.
2. BWF Cari Juara Dunia Junior Baru di Sektor Tunggal Putra
Dengan Kulavut Vitidsarn butuh waktu lama untuk bisa sampai le level teratas, maka BWF pun butuh juara baru untuk menjadi monster baru di sektor tunggal putra.
Bukan tidak mungkin, juara dunia junior tahun ini bakal diraih oleh pebulutangkis dari negara-negara yang tidak memiliki tradisi bulutangkis.
“Dengan meningkatnya investasi ke dalam program junior, dan lebih banyak eksposur turnamen di usia muda, kualitas yang dipamerkan di Kejuaraan Dunia Junior bakal menyaingi banyak acara senior,” demikian tulis BWF.
“Akankah monster dunia baru muncul di Santander? Ini adalah pertanyaan yang akan muncul di benak para penggemar saat acara tersebut dibuka pada bulan Oktober,” lanjut BWF.
Indonesia sendiri juga dipastikan ambil bagian di Kejuaraan Dunia Junior 2022. Tim Merah Putih berstatus sebagai juara bertahan sekaligus unggulan pertama pada edisi kali ini.
Sebelumnya wakil Garuda berhasil membawa pulang gelar juara Piala Eye Level lewat pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.