Performa Makin Jeblok di Kejuaraan Dunia, Kento Momota Bicara soal Masa Depannya
INDOSPORT.COM – Tunggal putra ranking dua dunia, Kento Momota, singgung masa depannya karena merosotnya performa hingga keok dari Prannoy HS di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Pada Rabu (24/08/22), di hari ketiga Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, babak 32 besar digelar. Unggulan kedua tunggal putra, Kento Momota, secara mengejutkan tumbang atas Prannoy HS.
Kento Momota kandas dua game langsung dengan skor 17-21 dan 16-21 di hadapan publik Jepang yang menyaksikannya di Tokyo Metropolitan Gymnasium.
Usai kekalahan itu, Momota tampak sangat kecewa karena dia harus menanggalkan ambisinya untuk kembali meraih gelar juara dunia seperti pada era 2018 dan 2019.
Melansir laman Yahoo Japan, Momota mengumbar penyebab kekalahannya atas Prannoy H.S lantaran akut membuat kesalahan sendiri dan memaksakan diri.
“Saya pikir alasan kegagalan ini karena saya terlalu takut membuat kesalahan diri dan memaksakan diri. Saya tahu itu di tengah jalan, namun saya tidak mengatasi perasaan ini,” ucap Momota melansir Aiyuke.
“Hal ini adalah faktor psikologis, jadi sangat sangat tidak senang,” sambung Momota.
Kemudian Momota juga memaparkan bahwa dia salah melakukan strategi dengan membuat lawan pontang-pontang, yang justru menjadi bumerang bagi dia sendiri saat harus terkuras staminanya.
Namun, atlet 27 tahun itu meyakinkan bahwa kurangnya keberanian dan ketepatan dalam memukul bola menjadi faktor besar yang menguntungkan lawannya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
“Menurut saya penyebab kekalahan ini bukan semata karena lawan saya, tetapi karena kurangnya keberanian saya dalam berinisiatif memukul bola.”
“Tentu ini adalah hal yang buruk karena saya terlalu sibuk dengan diri saya sendiri ketimbang berpikir untuk bermain satu demi satu pojn dan tidak ingin kalah,” Kento Momota menjelaskan.
1. Singgung Masa Depan
Kekalahan atas Prannoy HS di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 ini, membuat Kento Momota juga menyinggung akan rencana masa depannya.
“Sejak kejuaraan dunia diadakan di Jepang, perasaan ingin bangkit kembali di sini sangat kuat. Meskipun saya melakukannya dengan serius, tapi malah harus berakhir mengecewakan seperti ini,” ucap Momota.
“Mengenai masa depan, saya ingin lebih tenang dan memikirkannya lagi,” Kento Momota menjelaskan rencana masa depannya.
“Dulu saya terlalu mudah untuk memenangkan kejuaraan, seperti (seakan) itu hal yang wajar. Tapi sekarang sangat sulit, karena saya tidak bisa memenangkannya untuk waktu yang cukup lama.”
“Sebenarnya banyak orang ingin menjadi juara sepanjang hidup mereka, tetapi mungkin mereka tidak bisa melakukannya.”
“Jadi itu sebabnya saya tidak berpikir saya bisa menangkan gelar (di masa depan).,”pungkas Kento Momota usai terdepak dari Prannoy HS di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Kento Momota sejatinya memang menjadi tunggal putra paling berjaya pada era 2017-2019. Hanya saja usai sempat vacuum karena judi illegal, sang paduka kembali dihantam duka mendalam.
Tak lain karena dia mengalami kecelakaan lalu lintas di Malaysia pada Senin (13/01/22) usai mengikuti ajang Malaysia Masters 2020.
Akibat kecelakaan tragis itu, wajah dan tubuh Kento Momota mengalami cedera hingga harus menjalani operasi mata matanya. Dia bahkan hampir ingin menyerah dengan kariernya sebelum bisa bangkit lagi.
Hanya saja, harus diakui, kecelakaan itu membuat performa Momota menurun. Hanya ada satu gelar juara di Indonesia Masters 2021 yang bisa dicapainya sejauh ini. Selain itu, Momota hanya bisa melewati dua kali runner-up di Denmark Open 2021 dan runner-up Malaysia Masters 2022.
Pencapaian itu, termasuk kekalahannya atas Prannoy HS di Kejuaraan Dunia Bulutangkis, jelas semakin menambah deret anjloknya prestasi Kento Momota yang bergelar paduka.
2. Ungkapan Prannoy HS Usai Kalahkan Momota
Usai mengalahkan Kento Momota di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, tunggal putra India, Prannoy HS, mengakui ada sesuatu yang berbeda dari sang rival di ajang ini.
“Saya pikir dia terlihat sedikit lebih ragu-ragu, Ada banyak perubahan dalam caranya bermain. Saat itu, pertahanannya jauh lebih solid. Mungkin sekarang, orang sudah mulai membaca permainannya dengan cara yang berbeda,” ucap Prannoy HS melansir laman BWF.
“Namun, saya pikir ada sedikit perbedaan dalam gaya permainannya, gerakannya, dan pendekatannya terhadap permainan, itu cukup banyak berubah. Itu terjadi pada setiap pemain di luar sana. Mereka memiliki fase mereka,” sambungnya.
“Mungkin dia ragu-ragu, terutama setelah jeda. Saya mengalami banyak cedera dan kembali setelah cedera, Anda selalu ragu-ragu. Dan jika Anda mulai kalah di babak pertama, segalanya menjadi lebih sulit.”
“Jadi, perlu ada grafik konstan, yang akan naik saat Anda bermain perempat, semifinal, dan kemudian semuanya kembali normal. Jika tidak, selalu ada keraguan, dan bulu tangkis adalah permainan kepercayaan diri." ujar Prannoy selepas menaklukna Kento Momota di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Baca selengkapnya: Kejuaraan Dunia Bulutangkis: Tumbangkan Kento Momota, Prannoy Temukan Keanehan pada Sang Monster Jepang