Sejarah Hari Ini: Bulutangkis Pertama Kali Mejeng di Olimpiade, Indonesia Borong 3 Medali
INDOSPORT.COM - Sejarah hari ini, tepat pada 4 September 1972, cabang olahraga bulutangkis pertama kali dipertandingkan di Olimpiade. Indonesia borong tiga medali.
Banyak yang mengetahui bahwa Indonesia pertama kali meraih medali emas olimpiade ketika Susy Susanti dan Alan Budikusuma berjibaku di Olimpiade Barcelona 1992.
Namun, jauh sebelumnya, bisa dikatakan Rudy Hartono adalah peraih medali emas olimpiade pertama bagi cabor bulutangkis Indonesia, pada Olimpiade Munich 1972.
Kala itu, Rudy Hartono melaju ke final dan menantang Svend Pri asal Denmark. Wakil Indonesia akhirnya menang telak 15-6, 15-1.
Kesuksesan Rudy Hartono diikuti oleh sang adik dari sektor tunggal putri, Utami Dewi, yang juga melaju ke final Olimpiade 1972. Kala itu ia menghadapi Noriko Nakayama.
Sayangnya, Utami Dewi dikandaskan oleh pemain jepang tersebut di final. Atlet asal Surabaya itu kalah dengan skor 11-5, 11-3.
Dari sektor ganda putra, Indonesia sudah berjaya sejak lama. Kala itu, pasangan Christian Hadinata/Ade Chandra juga memantapkan diri ke final Olimpiade.
Menghadapi pasangan Malaysia, Ng Boon Bee/Punch Gunalan, Christian/Ade sukses memetik kemenangan berharga di babak rubber, skor akhir 15-4, 2-15, dan 15-11.
Dengan demikian, Indonesia menjadi juara umum dengan meraih dua medali emas dan satu medali perak Olimpiade Munich 1972.
Namun, perlu diketahui, saat itu cabang olahraga bulutangkis masih sebatas laga eksibisi atau demonstrasi, sehingga tiga medali ini tidak masuk dalam klasemen.
1. Sosok Rudy Hartono bagi Susy Susanti
Maka dari itu, wajar jika kebanyakan orang Indonesia mengetahui bahwa Susy Susanti adalah pebulutangkis pertama yang meraih medali emas pada edisi Olimpiade 1992.
Ketika salah satu influencer bulutangkis, Hendri Gumay memaparkan fakta ini di Twitter, banyak yang baru mengetahui prestasi membanggakan Rudy Hartono dkk.
Bahkan, beberapa waktu lalu, Susy Susanti sendiri mengakui bahwa Rudy Hartono ialah sosok yang membuka jalan untuknya agar bisa meraih medali emas di Olimpiade.
Guna mencapai mimpinya tersebut, Susy Susanti masuk ke klub bulutangkis yang dibina oleh Rudy Hartono, PB Jaya Raya.
"Kebetulan memang PB Jaya Raya kan ketua klubnya Koh Rudy Hartono. Waktu itu saya melihat di TV, saat Koh Rudy bermain, lalu jadi salah satu idola saya," ucap Susy.
"Saat saya masuk ke Jaya Raya, ternyata Koh Rudy bantu ngasih masukan di latihan, itu yang membuat saya bangga banget dan tambah semangat lagi untuk bisa mencapai prestasi seperti beliau," lanjut Susy Susanti.
Di kesempatan lainnya, Susy Susanti juga mengatakan bahwa 'sosok' Rudy Hartono seolah selalu ada dalam perjuangannya, ketika ia membawa bendera Indonesia.
"Saya mendapatkan pesan moral dari Rudy Hartono untuk mengangkat bendera Merah Putih berkibar dan dilihat seluruh dunia," kata Susy Susanti kepada media di Jakarta.
Seiring waktu, Susy Susanti menjelma jadi pemain tunggal putri terbaik Indonesia, dan menjadi atlet pertama yang meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 silam.
2. Rekor Menakjubkan Rudy Hartono
1. Delapan Kali Juara All England (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, dan 1976).
2. Menjadi pemain termuda yang menjuarai All England, usia 18 tahun di tahun 1968.
3. Sukses meraih delapan gelar juara All England, Rudy Hartono pun menjadi pemain bulutangkis pertama yang tercatat di buku rekor dunia (Guinness Book of Records).
4. Rudy Hartono memborong 23 gelar juara turnamen dunia di 3 nomor berbeda. Sejak 1968 hingga 1981, Rudy mengoleksi 24 gelar tunggal, ganda putra, dan ganda campuran.
5. Membawa Indonesia meraih empat gelar Piala Thomas, yang dipersembahkan Rudy tahun 1970 di Malaysia, 1973 di Indonesia, 1976 di Thailand, dan 1976 di Indonesia.