Kejutan! Umumkan Pensiun, Nitchaon Jindapol Langsung Didapuk Jadi Pelatih

INDOSPORT.COM – Mengejutkan!  tunggal putri cantik, Nitchaon Jindapol, putuskan pensiun dan banting setir jadi pelatih di tim nasional Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT).

Melalui instagramnya pada Jumat (09/09/22), Nitchaon Jindapol memberitahukan pengunduran dirinya atau pensiun sebagai atlet bulutangkis.

“Dan akhirnya hari ini pun tiba. Dengan keputusan menyakitkan usai berjuang melawannya (cedera) selama 2 tahun. Cedera adalah sesuatu yang tidak disukai atlet,” tulis Jindapol.

“Hanya saja, tidak ada yang bisa menghindarinya. 2020 menjadi tahun di mana Nat (Jindapol) berjuang melawan cedera, sama halnya seperti melawan pemain lain di lapangan.”

“Jika berkompetisi, kami punya kesempatan untuk menang. Tetapi melawan cedera, Nat harus bertarung lebih ekstra sampai harus melakukan beragam cara untuk mengalahkannya.”

Singkat kata, Nitchaon Jindapol bercerita tentang segala proses yang harus dilalui, mulai dari operasi cedera bahu, hingga keraguannya comeback dengan kondisi itu di saat usia sudah tidak muda lagi.

Nitchaon Jindapol pun mengaku diberikan kesempatan lain dari ketua BAT, Pattama Leeswattrakul, untuk menjadi pelatih tunggal putri di pelatnas Asosiasi bulutangkis Thailand.

“Terima kasih kepada Pattama Leeswattrakul yang telah melihat potensi Nat sebagai pelatih baru di Asosiasi Bulutangkis Thailand,” tulis Nitchaon Jindapol.

“Nat akan berkomitmen, berdedikasi dan mengembangkan diri seperti halnya saat saya masih menjadi atlet,” harap Jindapol.

“Saya berharap bisa menggunakan pengalaman yang telah saya miliki, sebagaimana pernah saya sampaikan kepada Anda,” demikian tulis Nitchaon Jindapol.

Sontak perpisahan Nitchaon Jindapol itu pun langsung banjir tangisan para penggemar. Namun mereka juga bahagia dengan peran baru Jindapol sebagai pelatih di tim nasional Asosiasi Bulutangkis Thailand.

1. Rekam Jejak Nicthaon Jindapol

Keputusan Nitchaon Jindapol pensiun hingga banting setir jadi pelatih tunggal putri Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT), langsung mendapatkan doa dari atlet hingga netizen.

“Sukses untuk perjalanan barumu,” tulis pebulutangkis Thailand, Sapsiree Taerattanachai.

“Semoga sukses,” komentar pebulutangkis Saina Nehwal.

“Sukses untuk perjalanan barumu Coach Nat,” komentar pebulutangkis Pai Yu Po.

“Terima kasih telah menjadi pemain bulutangkis yang luar biasa di lapangan,” komentar @kong****

Nitchaon Jindapol atau yang kerap disapa Nat, lahir pada 31 Maret 1991. Dia lahir di antara majunya sektor bulutangkis di Negeri Gajah Putih.

Nitchaon Jindapol menjadi salah satu atlet bulutangkis yang punya nama mentereng di Thailand selain Ratchanok Intanon, Pornpawee Chochuwong, Busanan Ongbamrungphan, hingga Phittayaporn Chaiwan.

Sejatinya Nitchaon Jindapol menjadi yang paling senior di antara nama yang ada. Dia pernah menjadi ranking 10 besar dunia, namun harus melorot karena cedera.

Jindapol menderita cedera bahu pada 2020, lalu kambuh pada awal Januari 2021 dalam sesi latihan jelang penampilannya untuk tiga turnamen yang diadakan secara bubble di Thailand.

Kompetisi tersebut adalah Yonex Thailand Open pada 12 - 17 Januari 2021, Toyota Thailand Open pada 19-24 Januari 2021,  dan BWF World Tour Finals pada 27 - 31 Januari.

Jadi praktis, penampilan Jindapol di ajang All England 2020 adalah yang terakhir terhitung sampai hari ini, Minggu (10/09/22).

2. Curhat Mendalam Busanan Ongbamrungphan

Sebuah kisah inspiratif datang dari tunggal putri Thailand, Busanan Ongbrungphan. Dia berjalan dengan kariernya yang tidak mudah dengan penuh inspirasi.

Tentang bagaimana kisah pilunya saat harus menerjang persaingan tunggal putri di negaranya, gagal ikut Olimpiade Rio 2016, hingga keputusan berani keluar dari tim nasional Asosiasi bulutangkis Thailand.

“Saya dengan asosiasi tidak punya masalah. Tapi pilihan ini bertujuan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik,” ucap Busanan Ongbamrungphan melansir Stadium TH.

Rekan Nitchaon Jindapol itu mau sebanyak-banyaknya ikut turnamen karena tidak ingin memori buruknya terulang ketika harus gagal mencapai kualifikasi Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

“Saya melewatkan Olimpiade 2016, ketika saya tidak mengumpulkan poin yang cukup. Jadi saya pikir jika ada kesempatan lain, saya harus melakukannya lebih keras,” ucap Busanan.

Baca selengkapnya: Curhat Mendalam Busanan: Bukan Nomor 1, Gagal ke Olimpiade, hingga Alasan Keluar Pelatnas