Demi Emas Olimpiade Bulutangkis Pertama, Malaysia dan Thailand Kerja Sama
INDOSPORT.COM - Malaysia sudah gerak cepat untuk mewujudkan impian mereka meraih medali emas dari cabor bulutangkis di Olimpiade Paris 2024.
Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) menggandeng Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) pada Minggu (11/09/22) kemarin untuk menandatangani nota kesepahaman di Bangkok.
Kerja sama itu memiliki kontrak selama dua tahun dan menyediakan wadah untuk kedua federasi ini di berbagai aspek, seperti sports science serta latihan untuk atlet, pelatih, dan ofisial.
Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Presiden BAM Tan Sri Norza Zakaria dan pemimpin BAT, H.E Khunying Patama Leeswadtrakul.
“Acara hari ini adalah acara yang penting, tidak hanya untuk BAM tapi untuk jalan pengembangan bulutangkis Malaysia selanjutnya,” tutur Norza, dikutip dari New Straits Times.
“Saat kami mempersiapkan tujuan akhir kami untuk menyegel medali emas pertama di Olimpiade Paris 2024 dan memenangkan Piala Thomas di tahun yang sama.”
“Melalui kerja sama win-win ini, kami akan memiliki hubungan yang komprehensif dan strategis.”
“Saya berterima kasih kepada H.E Khunying atas kerja sama ini. Saya percaya kerja sama ini akan membawa kedua asosiasi ke level yang lebih tinggi.”
“BAM dan BAT punya ambisi yang sama, dan saya yakin kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak,” tukasnya.
Khunying Patama sendiri juga menjabat sebagai Wakil Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
1. Malaysia dan Thailand Belum Pernah Dapat Emas Olimpiade
Sejauh ini Malaysia sudah mengoleksi sembilan medali di Olimpiade, termasuk enam medali perak. Namun belum ada yang bisa menyumbang medali emas.
Sementara itu, meski Thailand kini sudah bisa bersaing di level tertinggi bulutangkis dunia, mereka belum pernah memenangkan satu pun medali Olimpiade.
Malaysia juga sudah merancang berbagai program demi menunjang kesuksesan mereka di ajang pesta olahraga empat tahunan tersebut.
Salah satunya, BAM mempertimbangkan untuk membuka fasilitas Akademi Bulutangkis Malaysia bagi para pemain independen.
Pelatih ganda putra Tan Bin Shen, juga menyatakan akan fokus untuk memoles pasangan-pasangan Malaysia supaya bisa memaksimalkan kuota pemain yang lolos kualifikasi Olimpiade 2024.
Untuk bisa lolos, si pemain harus menduduki peringkat delapan besar dunia sebelum akhir dari periode kualifikasi. Saat ini, Aaron Chia/Soh Wooi Yik menghuni peringkat delapan dunia. Posisi yang mereka raih usai mendapatkan medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Di belakang mereka, ada pasangan independen Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di peringkat sembilan, diikuti oleh Goh Sze Fei/Nur Izuddin Rumsani (peringkat 11), kemudian ada Man Wei Chong/Tee Kai Wun (ranking 28). Bin Shen pun akan fokus mendorong pasangan Goh/Nur dan Wei/Kai masuk delapan besar dunia.
“Tujuan kami adalah memastikan dua pasangan itu lolos kualifikasi untuk Olimpiade,” kata Bin Shen, dikutip dari The Star.
“Masa kualifikasi mulai Mei tahun depan, tapi para pemain perlu mempersiapkan diri mulai dari sekarang untuk mengamankan tempat terbaik saat kualifikasinya mulai.”
2. Rexy Mainaky Semringah, Malaysia Siap Punya Ganda Campuran Mematikan
Direktur kepelatihan ganda Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), Rexy Mainaky mengaku sumringah atas torehan ganda campuran Hoo Pang Ron/Toh Ee Wei.
Penuh harapan, kira-kira seperti itulah yang kini sedang dirasakan oleh pelatih tim ganda Malaysia, Rexy Mainaky setelah melihat pasangan ganda campuran Hoo Pang Ron/Toh Ee Wei.
Baru bergabung ke dalam pelatnas pada Juni lalu, pasangan ganda campuran anyar Malaysia tersebut langsung melesat naik ke pringkat 46 dunia setelah tampil meyakinkan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Hasil terbaik dari pasangan ganda campuran Malaysia tersebut datang saat Chinese Taipei Open 2022, di mana saat itu Pang Ron/Ee Wei mampu mencapai semifinal.
Tak hanya itu, saat Indonesia Open, Singapore Open, dan Japan Open, Hoo Pang Ron/Toh Ee Wei juga mampu lolos ke babak delapan besar.