Presiden Bulu Tangkis Ukraina Layangkan Protes Terbuka Kepada BWF, Ada Apa?
INDOSPORT.COM – Perang negaranya dan Rusia kian panas, protes terbuka dilayangkan Presiden Bulu Tangkis Ukraina, Oleksi Dniprov, pada BWF, Badminton Europe, dan dunia. Ada Apa?
Sekadar diketahui. sejak Kamis (24/02/22), perang Rusia-Ukraina masih memanas hingga saat ini. Tak hanya korban berjatuhan, konflik kedua negara pecahan Uni Soviet itu mempengaruhi berbagai aspek.
Sejak itu, bidang olahraga telah mengambil sikap dari invasi tersebut, termasuk Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Badminton Europe yang melarang pemain Rusia dan Belarusia untuk bertanding internasional.
Sanksi itu berlaku dalam waktu yang tidak bisa ditentukan. Kini usai enam bulan berlalu, di saat perang yang belum mereda, ada kabar bahwa atlet Rusia-Belarusia sudah boleh bertanding internasional.
Seperti dilansir dari agen berita Rusia, TASS, di mana pebulutangkis ganda putri Rusia, Anastasia Akchurina, bakal bertanding di turnamen antarklub di Prancis musim ini.
Peraih perunggu ganda putri di Kejuaraan Eropa 2017 itu bermain untuk Aix Universite Club di Prancis, yang juga dipenggawai pebulutangkis keturunan Indonesia-Belgia, Lianne Tan.
“Selain saya, Victoria Vorobyeva, Ivan Sozonov, dan Olga Morozova akan bermain di Liga Prancis musim ini,” katanya kepada agen berita Rusia, TASS.
Kondisi itu sepertinya disinyalir menjadi salah satu alasan yang memantik Presiden Bulu Tangkis Ukraina, Oleksii Dniprov, untuk melayangkan surat terbuka kepada BWF, Badminton Europe, dan dunia.
Surat terbuka dari Presiden Bulu Tangkis Ukraina, Oleksi Dniprov, dibuat pada Senin (26/09/22), melalui instagram resmi @badminton_ukraine.
“Teman-teman, saya mengimbau komunitas bulu tangkis di seluruh dunia. Saya menghimbau kepada orang-orang mengutamakan perdamaian dan persamaan hak setiap orang di setiap negara.”
1. Isi Surat Terbuka Presiden Bulutangkis Ukraina
Dalam surat terbuka yang ditulisnya, Oleksii Dniprov meminta agar BWF, Badminton Europe, dan dunia mempertimbangkan kembali isu tentang ‘keringanan sanksi yang diberikan untuk atlet Rusia-Belarusia.’
Oleksi Dniprov meminta agar sanksi kepada atlet bulutangkis Rusia-Belarusia diperpanjang dengan menyebut ‘mereka’ juga bagian yang mendukung perang.
“Keluarga bulu tangkis kami tetap dipersatukan oleh nilai-nilai umum dan aturan hukum. Federasi Rusia melanggar semua aturan yang mungkin dan membuat buruk nilai-nilai Olimpiade, memulai perang ilegal di Ukraina,” tulis Oleksii Dniprov.
“Bukankah perang tidak hanya melawan negara kita tetapi melawan semua dunia yang beradab. Kejahatan agresi tidak bisa dibiarkan begitu saja”
“Kejahatan terhadap kemanusiaan ini dilakukan bukan oleh satu orang, tetapi dengan dukungan aktif atau diam-diam dari semua penduduk Rusia. Juga oleh atlet Olimpiade. Juga oleh pemain bulu tangkis.”
“Dalam beberapa bulan terakhir, kami mendengar bahwa sudah waktunya untuk memberikan keringanan sanksi yang memungkinkan pemain Rusia dan Belarusia untuk berpartisipasi dalam turnamen internasional.”
“Apakah sudah waktunya? Kejahatan agresor masih dilakukan. Kejahatan terhadap perbatasan negara kita, kejahatan terhadap kehidupan anak-anak kita, kejahatan terhadap martabat rakyat kita.”
“Sanksi harus diperpanjang, mereka juga harus menjadi lebih kuat. Bisakah dunia mengizinkan orang yang membunuh orang dan anak-anak negara merdeka, kembali dan bermain turnamen? Saya kira jawabannya jelas bagi setiap manusia,” Oleksii Dniprov dalam pernyataannya untuk BWF dan dunia.
Dalam pungkasan suratnya, Oleksii Dniprov berharap bahwa masyarakat Ukraina akan kembali kuat demi memperjuangkan perdamaian dunia.
Hingga saat ini beberapa pebulutangkis top Rusia seperti Rodion Alimov/Alina Davletova belum terlihat terdaftar dalam BWF World Tour.
Para pemain potensial tersebut bahkan terancam gagal tanding di Olimpiade 2024 jika konflik Rusia-Ukraina masih enggan mereda.
2. Pebulutangkis Rusia Tanding Lagi
Enam buska pasca dilarang tanding internasional oleh BWF dan Badminton Europe. pebulutangkis Rusia-Belarusia diwartakan kembali bisa bertanding.
Salah satunya adalah Anastasia Akchurina yang akan bermain di turnamen antarklub di Prancis musim ini. Musim lalu dia bermain untuk Universite Club di Prancis.
Dilansir dari agen berita Rusia, TASS, Anastasia mengatakan bahwa masalah pencekalan ini tak didiskusikan di klub-klub bulutangkis Prancis.
“Fakta bahwa kami tak bisa bermain di tim nasional melawan pemain-pemain kuat dari negara lain selama enam bulan karena suspensi ini tak menjadi masalah bagi para klub Prancis untuk merekrut kami,” ungkapnya.
Namun bagaimanapun, Akchurina masih tak yakin ia bisa bepergian ke Prancis tanpa ada masalah. Pasalnya, masih ada larangan penerbangan dari Rusia ke sejumlah negara Eropa.
Baca selengkapnya: 6 Bulan Dicekal karena Perang, Pebulutangkis Rusia Akhirnya Tanding Lagi