Debut di Malang Indonesia International Challenge, Adnan Maulana/Nita Violina Ketiban Berkah
INDOSPORT.COM – Pasangan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah ketiban ‘durian runtuh’ dalam debutnya sebagai ganda campuran di ajang Malang Indonesia International Challenge 2022.
Nita Violina Marwah diketahui akan turun di dua nomor pada Malang Indonesia International Challenge yang digelar 11-16 Oktober, di GOR Platinum Araya, Malang, Jawa Timur.
Pebulu tangkis berusia 21 tahun tersebut akan mencoba petualangan baru bersama Tryola Nadia di ganda putri dan Adnan Maulana di ganda campuran.
Bermain di sektor ganda campuran tentunya akan jadi tantangan bagi pemain yang aslinya berpasangan dengan Putri Syaikah tersebut.
Putri Syaikah saat ini mengalami cedera sehingga membuat Nita Violina diparkir agak lama sebelum diturunkan untuk turnamen Malang tersebut.
Sementara Adnan Maulana sendiri bermain di sektor ganda campuran. Namun dia juga sempat diparkir lama karena mitranya Mychelle Crhystine Bandaso masih dihadang cedera.
Beruntung, debutnya di sektor ganda campuran bersama Adnan Maulana berjalan mulus lantaran mereka bisa langsung melenggang ke babak 16 besar Malang Indonesia International Challenge.
Menurut data BWF Tournament Software, Adnan/Nita dijadwalkan menghadapi wakil India Kona Tarun/Sri Krishna Priya pada hari kedua babak pertama, Rabut (12/10/22) besok.
Namun, pasangan Kona Tarun/Sri Krishna Priya tiba-tiba memutuskan mundur dari turnamen sehingga Adnan/Nita bisa menghemat tenaga mempersiapkan pertandingan lusa mendatang.
Pada babak kedua atau 16 besar nanti, Adnan/Nita sudah ditunggu pasangan Chinese Taipei, Lin Yu Chieh/Wang Xin Yu, yang juga otomatis lolos dengan status bye.
1. Nita Violina Siap Main 2 Nomor di Turnamen Malang
Sementara di sektor ganda putri, Nita yang berpasangan dengan Tryola Nadia, dijadwalkan akan memulai turnamen di babak pertama pada Rabu mendatang.
Menjalani debutnya di Malang Indonesia International Challenge, Nita/Tryola akan berhadapan dengan pasangan ganda putri Jepang, Rena Miyaura/Ayako Sakuramoto.
Nita Violina Marwah sebelumnya mengaku antusias menyambut turnamen di Malang. Terlebih, dirinya akan bermain di sektor ganda campuran.
Atlet kelahiran Majalengka tersebut juga mengaku tak kaget bermain di ganda campuran. Sebab, sektor ini dulunya pernah dia mainkan saat masih di level junior.
"Saya sudah tidak sabar untuk bertanding di Malang. Istimewa karena ini pertama kali saya main di dua sektor di level senior," ujar Nita, dalam siaran pers Humas PP PBSI, Senin (10/10/22).
"Di level junior saya memang sempat bermain ganda campuran tapi itu sudah lama sekali," ujarnya.
"Semoga saya bisa memberikan kemampuan dan hasil yang maksimal," ujar Nita menambahkan.
Nita merupakan satu di antara sekian banyak atlet Indonesia yang akan berlaga di turnamen seri International Challenge ini.
Kekuatan tuan rumah bertambah dibandingkan dengan jumlah atlet yang terjun ke Indonesia International Challenge di GOR Amonngrogo, Yogyakarta, belum lama ini.
Selain Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dan kawan-kawan, tuan rumah juga akan mengandalkan Putri Kusuma Wardani, Pramudya Kusumawardana yang berpasangan dengan Rahmat Hidayat, dan Ribka Sugiarto yang akan berpasangan dengan Lanny Tria Mayasari.
2. Turnamen Bulutangkis Internasional Malang, Pelipur Lara Tragedi Kanjuruhan
Wali kota Malang, Sutiaji, berharap kehadiran turnamen bulutangkis bertajuk Indonesia International Challenge (IIC) 2022 bisa berefek positif.
Pasalnya, warga di Malang Raya dan Indonesia secara umum, masih dalam kondisi berduka menyusul terjadinya Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (01/10/22) lalu.
Namun, dia berharap situasi dan kondisi warga di Malang berangsur pulih. Salah satu yang diharapkan membantu mereka adalah turnamen bulutangkis IIC 2022.
"Kami pasti ingin bangkit dari Tragedi Kanjuruhan," kata Sutiaji saat hadir dalam press conferrence IIC di Malang, Senin (10/10/22).
Dia pun berharap gambaran tentang Malang Raya yang mencekam di mata publik olahraga Tanah Air bisa terkikis usai Tragedi Kanjuruhan.
Baca selengkapnya: Malang Gelar Turnamen Bulutangkis Internasional, Pelipur Lara Tragedi Kanjuruhan