Nyaris Menang, Stephanie Widjaja Menyesal Gagal ke Final Malaysia International Series 2022
INDOSPORT.COM – Tunggal putri Indonesia, Stephanie Widjaja ungkap penyesalan usai takluk dari Gao Fangjie di semifinal Malaysia International Series 2022, Sabtu (12/11/22).
Stephanie Widjaja harus menderita kekalahan 22-20, 18-21, 10-21 atas pebulutangkis sarat pengalaman asal China, Gao Fang Jie, di semifinal Malaysia International Series 2022.
Hasil itu membuat Stephanie Widjaja harus memupus mimpi untuk melaju ke final dalam misi meraih gelar juara keduanya di musim 2022.
Sebelumnya Stephanie Widjaja sudah menjuarai Bonn International 2022 pada 15-18 Juni lalu. Selain itu, kekalahan itu membuat Indonesia tanpa wakil tunggal putri di final turnamen ini.
Sebaliknya, hasil ini membuka peluang bagi Gao Fangjie yang pernah menempati ranking 13 dunia tersebut, untuk kembali meneruskan tren positifnya sejak comeback dari cedera.
Sebelum Malaysia International Series 2022, Gao Fangjie tercatat sudah mengoleksi dua gelar juara di ajang Indonesia Masters Super 100 dan Malang Indonesia International 2022.
Bukan pencapaian yang buruk bagi Gao Fangjie yang baru comeback di empat turnamen badminton musim ini. Gao Fangjie sendiri sempat rehat sejak 2019 sampai awal 2022 karena cedera.
Melihat fakta betapa mengerikannya sang rival, Stephanie Widjaja memilih mengambil pelajaran atas kekalahan di semifinal Malaysia International Series 2022.
"Kekalahan ini harus menjadi pelajaran penting bagi saya. Bagaimana harus lebih siap dan tahan untuk menghadapi pemain lama dan sudah matang seperti dia," kata Stephanie Widjaja dalam rilis PBSI.
Dalam wawancara usai laga, Stephanie Widjaja yang pernah menempati ranking satu dunia junior tersebut juga sportif memuji sang rival, Gao Fangjie.
1. Evaluasi Stephanie Widjaja
Menurut Stephanie Widjaja, Gao Fang Jie yang memiliki postur jangkung, selalu menjadi kendala bagi dirinya. Selain punya jangkauan, lawan juga memiliki keunggulan lain berupa serangan tajam dari garis belakang.
"Karena (Gao Fangjie) punya tubuh tinggi, itu menjadi keunggulan lawan. Jadi, dia bisa menang di jangkauan dan bola belakangnya memang tajam-tajam," ujar Stephanie Widjaja.
Dari jalannya pertandingan, menurut Stephanie Widjaja, pola permainan di gim pertama sudah benar. Sedangkan di gim kedua, dia mengaku dirinya kurang memaksakan diri untuk lebih nekad bertarung.
"Di gim kedua, sebenarnya sayang juga karena di poin-poin kritis saya malah kurang memaksa sedikit lagi,” ujar Stephanie Widjaja.
Sementara pada game penentuan, stamina yang menurun membuat Stephanie Widjaja tidak bisa mengimbangi permainan cepat Gao Fangjie.
Di gim ketiga, memang kekuatan otot kaki saya sudah berkurang. Jadi tidak bisa bermain lebih cepat lagi dan hanya mengikuti lawan saja," sebut Stephanie Widjaja.
Senada dengan Stephanie Widjaja, pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Bobby Setiabudi, juga menyesali kekalahannya atas Lei Lan Xi di semifinal Malaysia International Series 2022.
"Tadi menyesal dan kecewa sekali karena permainan saya juga belum maksimal dan kurang mengeluarkan semua kemampuan.”
“Jadi sangat kecewa karena sudah sampai semifinal dan tinggal satu step lagi. Ini tentu menjadi pelajaran bagi saya," komentar Bobby Setiabudi.
Sementara Syabda Perkasa Belawa akan melawan pebulutangkis China, Lei Lan Xi, di final yang akan berlangsung Minggu (12/11/22).
Sumber: PBSI