Daftar Pemain Tunggal Putra Indonesia yang Juara Australian Open, Ada Hayom Rumbaka
INDOSPORT.COM - Berikut daftar pemain tunggal putra dari Indonesia yang pernah menjuarai turnamen bulutangkis Australian Open, ada Hayom Rumbaka.
Turnamen bulutangkis Australian Open 2022 resmi digelar mulai hari ini, Selasa (15/11/22) hingga Minggu di Sydney Olympic Park.
Tahun ini, Indonesia mengirimkan lima pemain tunggal putra untuk meneruskan jejak kejayaan Merah Putih di Australia.
Jika ditelusuri, setidaknya ada tujuh pemain tunggal putra Indonesia yang pernah juara di Australian Open, mulai dari edisi pertama tahun 1975, hingga edisi terakhir tahun 2019
Berikut INDOSPORT merangkum daftar pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang pernah menaiki podium di Australian Open.
Tjun Tjun (Australian Open 1975)
Ajang bulutangkis Australian Open pertama kali dihelat di tahun 1975, dan saat itu hanya mempertandingkan dua sektor saja, tunggal putra dan tunggal putri.
Hasilnya, Tjun Tjun dari Indonesia menyabet medali emas tunggal putra. Utami Dewi dari Indonesia juga juara di sektor tunggal putri.
Namun setelah itu, turnamen ini tak pernah diadakan sampai 1988. Pada edisi 1989, turnamen ini hanya terbuka bagi Australia.
Ardy B. Wiranata (Australian Open 1990)
Setelah cukup lama vakum, dan turnamen bulutangkis hanya dibuka untuk atlet tuan rumah, lalu memasuki 1990, atlet luar negeri sudah bisa tampil di Australian Open.
Ardy B. Wiranata melanjutkan estafet juara tunggal putra Indonesia di ajang Australian Open 1990. Demikian pula di sektor tunggal putri, Susy Susanti juga sukses naik podium.
1. Eddy Kurniawan (Australian Open 1992)
Dua tahun setelah Ardy B. Wiranata, giliran Eddy Kurniawan yang menjuarai Australian Open 1992. Kala itu ia menaklukkan wakil tuan rumah, Paul Stevenson, dua set saja.
Memang, Eddy tidak sepopuler Ardy B. Wiranata, karena memang saat itu adalah masa kejayaan tunggal putra Indonesia, di mana masih ada potensi lain seperti Icuk Sugiarto, Alan Budikusuma, dan lain-lain.
Jefry Tjoandi (Australian Open 1994)
Masih dalam generasi yang sama, ada Jefry Tjoandi yang sukses menjuarai Australian Open 1994, menaklukkan Paul Stevenson.
Namun, prestasi Jefry Tjoandi tak terlalu mentereng seperti tunggal putra lainnya. Gelar di Australia ialah gelar terakhir bagi Jefry, sebelum akhirnya ia gantung raket.
Rio Suryana (Australian Open 1998-1999)
Setelah penantian cukup lama, akhirnya ada lagi pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang menjuarai Australian Open, yaitu Rio Suryana, pada edisi 1998 dan 1999 lalu.
Pada tahun 1998, Rio mengalahkan wakil tuan rumah di final, Stuart Brehaut dua set saja, dan di tahun 1999, Rio juga menjegal wakil India, Abhinn Shyam Gupta, dua set.
Namun, pebulutangkis kelahiran Bogor itu kemudian hijrah menjadi warga negara Australia, dan tetap berkarier sebagai atlet.
Tidak diketahui secara pasti, kapan Rio Suryana hijrah ke Australia dan menjadi atlet bulutangkis di Negeri Kangguru.
Namun, salah satu pencapaian terbaik Rio saat membela Australia adalah menyabet medali emas dari ajang bergengsi Oceania Championship 1999, individu dan beregu.
2. Hayom Rumbaka (Australian Open 2009)
Perlu penantian panjang sejak Rio Suryana juara Australian Open 1999, barulah hadir Hayom Rumbaka yang menyabet medali emas dari turnamen Australian Open 2009.
Kala itu, turnamen sudah menggunakan format pindah bola, dan Hayom Rumbaka berhasil mengalahkan rekan satu negara, Alamsyah Yunus di babak final, skor 21-17, 21-18.
Jonatan Christie (Australian Open 2019)
Sejak era Hayom Rumbaka, juga ada jarak yang cukup lama sampai akhirnya Jonatan Christie menjuarai Australian Open 2019.
Hasilnya pun tak jauh berbeda, Jonatan melaju ke final Australian Open dan bersua rekan senegara, Anthony Ainisuka Ginting.
Lewat pertarungan sengit tiga game, Jonatan Christie akhirnya keluar sebagai juara dengan skor 21-17, 13-21, dan 21-14.