Flashback Susy Susanti: Wanita Paling Sukses di BWF Finals, Rekornya Terhenti saat Hamil
INDOSPORT.COM - Flashback perjalanan Susy Susanti, atlet bulutangkis wanita paling sukses di ajang BWF World Tour Finals, tapi rekornya harus terhenti karena ia hamil.
Sebagaimana diketahui, BWF World Tour Finals merupakan turnamen penutup dari rangkaian tur dunia, yang sebelumnya telah bergulir dalam satu musim kompetisi.
Peserta yang tampil pun tak sembarangan. Setelah menjalani masa kualifikasi, hanya delapan pemain terbaik dari tiap sektor yang boleh tampil di World Tour Finals.
BWF World Tour Finals 2022 akan segera dihelat di Bangkok, Thailand. Jika tak ada perubahan, ajang bergengsi ini akan mulai dihelat pada 7-11 Desember 2022 nanti.
Meskipun BWF World Tour Finals adalah ajang baru yang dihelat di tahun 2018, tetapi konsep BWF Finals sudah lama dihelat, tepatnya tahun 1983 silam.
Bicara soal Susy Susanti, pebulu tangkis tunggal putri Indonesia ini mulai mencuri perhatian pada era 1987, ketika ia meraih medali emas World Junior Championship.
Sepanjang tahun 1989 hingga 1990, Susy Susanti sukses menyabet gelar bergengsi, mulai dari All England, Indonesia Open, Australian Open, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, tak heran jika Susy Susanti terpilih mewakili Indonesia di BWF World Grand Prix Finals 1990 yang dihelat di Bali.
Susy Susanti mulus ke final, menantang juara bertahan asal China, Tang Jiuhong, dalam pertarungan tiga game. Indonesia akhirnya menang di angka 8-11, 11-5, 12-10.
Demikian pula di BWF World Grand Prix Finals 1991, Susy Susanti menyabet medali emas setelah menaklukkan wakil Korea, Lee Heung-son tiga game, skor 9-11, 11-8, 11-1.
1. Persaingan Susy Susanti dan Ye Zhaoying
Dua medali emas dari BWF World Grand Prix Finals nampaknya belum cukup bagi Susy Susanti. Setelah menjuarai Olimpiade Barcelona 1992 lalu, ia semakin menggila.
Susy Susanti meraih medali emas BWF World Grand Prix Finals 1992, menaklukkan sesama wakil Indonesia, yakni Sarwendah Kusumawardhani di angka 9-11, 11-3, 11-4.
Memasuki BWF World Grand Prix Finals 1993, Susy Susanti kembali meraih gelar juara usai memulangkan wakil andalan China, Ye Zhaoying, skor 11-3, 12-19.
Demikian pula di BWF World Grand Prix Finals 1994, Susy Susanti menundukkan Ye Zhaoying tiga set, skor 4-11, 12-10, 11-4.
Namun di tahun 1995, Ye Zhaoying yang keluar sebagai juara. Susy Susanti baru bisa comeback di BWF World Grand Prix Finals 1996, menaklukkan Zhaoying lagi di final.
Setelah itu, Susi Susanti resmi dipersunting oleh sesama pebulu tangkis nasional, yakni Alan Budikusuma, hingga mereka kala itu dijuluki sebagai 'Pengantin Olimpiade'.
Susi Susanti belum habis. Pada BWF World Grand Prix Finals 1997, Susi Susanti masih bisa melenggang ke final, dan lagi-lagi ia menghadapi musuh bebuyutan, Zhaoying.
Kala itu, Susy harus puas menjadi runner-up, saat dikandaskan Ye Zhaoying dua set saja, skor 11-4, 11-4 untuk kemenangan China.
Susy Susanti sejatinya masih bertengger di peringkat teratas dan lolos ke BWF World Grand Prix Finals 1998, hanya saja waktu itu Susy harus mundur karena sedang hamil.
Ye Zhaoying mentok di semifinal, dan wakil China lainnya, Zhang Ning keluar sebagai juara. Susy Susanti akhirnya memutuskan pensiun saat hamil, pada tahun 1998 lalu.