2 Catatan di Luar Nalar Fase Grup BWF World Tour Finals: Ginting 'Kangkangi' Axelsen, Gregoria Apes
INDOSPORT.COM – Berakhirnya babak penyisihan grup BWF World Tour Finals 2022 menghadirkan dua catatan menarik menarik, termasuk kejayaan Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska yang tumbang berdarah-darah.
Sebanyak 40 pebulutangkis sudah menyelesaikan pertandingan grup mereka. Khususnya Indonesia, mendapatkan hasil yang beragam plus mengejutkan.
Dari tujuh wakul Merah Putih yang beraksi, hanya lima yang berhasil melaju ke babak semifinal. Sedangkan dua lainnya harus teringkir secara dramatis.
Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tumbang usai dikalahkan ganda China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, dalam dua gim langsung 16-21 dan 16-21
Kekalahan tersebut membuat pasangan peringkat 14 dunia ini gagal finis sebagai dua pasangan teratas di penyisihan grup.
Nasib malang juga dialami tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, yang tampil impresif sejak laga perdana fase grup pada BWF World Tour Finals 2022.
Gregoria sejatinya berpeluang lolos apabila bisa mengalahkan jagoan Jepang, Akane Yamaguchi.
Sayangnya, Jorji –sapaan akrab Gregoria gagal memanfaatkan peluang karena takluk dari lawan lewat rubber game 15-21, 21-13 dan 18-21.
Adapun lima pemain Indonesia yang memastikan lolos ke semifinal turnamen penutup musim adalah Anthoni Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dari sektor tunggal putra.
Dua ganda putra Indonesia juga lolos yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di tambah lolosnya ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Terlepas dari hal tersebut, terdapat dua fakta menarik yang terjadi selama gelaran babak penyisihan grup BWF World Tour Finals 2022 ini. Apa saja ya?
1. 1. Hanya 5 Pemain yang Sapu Bersih Fase Grup dengan Kemenangan
Melansir dari Badminton Talk, terdapat lima pemain yang berhasil menyapu bersih tiga pertandingan seluruhnya di babak penyisihan grup BWF World Tour Finals 2022 dengan kemenangan.
Salah satunya andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Pemain peringkat 7 dunia tersebut bisa dikatakan jadi tunggal putra paling Berjaya di fase grup.
Ginting berada di Grup B bersama rekan senegaranya, Jonatan Christie, Loh Kean Yew dari Singapura, dan andalan Chinese Taipei, Chou Tien Chen.
Pemain kelahiran Cimahi tersebut membuka turnamen dengan mengalahkan Jonatan Christie dalam pertandingan rubber set cukup sengit 21-1412-2121-19.
Selanjutnya, Ginting mengalahkan rival bebuyutannya, Chou Tien Chen, juga dengan rubber set 6-2121-1021-9, sebelum tampil dominan kala menyingkirkan Juara Dunia 2021 Loh Kean Yew, 21-1223-21.
Hasil ini membuat Ginting lolos ke babak semifinal dengan status juara grup B, sekaligus menunjukkan bahwa lajunya di fase grup lebih baik dari Viktor Axelsen.
Pebulutangkis nomor 1 dunia asal Denmark tersebut tampil begitu dominan dalam dua pertandingan pertama di Grup A.
Dia mengalahkan Lu Guang Zu dari China (21-13, 21-11) dan Kodai Naraoka (21-5, 21-15), sebelum dipaksa mengakui keunggulan andalan India, HS Prannoy, 21-1417-2118-21.
Kendati kalah di pertandingan terakhir fase grup, Axelsen tetap mampu lolos ke semifinal sebagai juara Grup A dengan Kodai Naraoka menemaninya sebagai terbaik kedua.
Selain Anthony Ginting, tiga pemain China juga memastikan lolos ke semifinal dengan memenangkan semua tiga pertandingan babak penyisihan grup.
Mereka adalah tunggal putri He Bing Jiao, ganda putra Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, dan ganda putri Chen Qingchen/Jia Yifan.
Selain itu juga ada ganda campuran asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang sukses memperdayai pemenang Olimpiade Tokyo, Wang Yilyu/Huang Dong Ping, dan pasangan Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing.
2. 3. Hanya 3 Pemain yang Bermain 9 Gim di Fase Grup
Menurut Badminton Talk, terdapat tiga pemain yang dipaksa memainkan sembilan gim atau bermain tiga set dalam tiga pertandingan babak penyisihan grup BWF World Tour Finals.
Dimulai dengan HS Prannoy. Pemain asal India ini menghadapi tiga lawan tangguh di Grup A, yakni Kodai Naraoka, Lu Guang Zu dan Viktor Axelsen.
Menghadapi Naraoka dan Guang Zi, Prannoy dipaksa menyerah lewat rubber set, masing-masing dengan skor 21-12 9-21 21-17 dan 23-21 17-21 21-19.
Menariknya, Prannoy justru secara mengejutkan mampu menaklukkan sang unggulan pertama, Viktor Axelsen, meski harus dengan drama tiga gim yang berkesudahan 14-2121-1721-18.
Kemenangan atas Axelsen ini sangat berarti bagi Prannoy. Pasalnya, Prannoy bisa angkat koper dari BWF World Tour Finals dengan kepala tegak setelah hanya finish keempat di klasemen akhir Grup A.
Selanjutnya, ada tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung. Semangat dan daya juangnya yang sangat membara sudah terlihat sejak pertandingan pertama.
Gregoria berhasil menaklukkan unggulan pertama dari China, Chen Yu Fei secara rubber set dengan skor akhir 21-914-2121-16. Sayangnya, Gregoria kalah dalam dua pertandingan terakhir.
Meski demikian, Gregoria menelan dua kekalahan terakhir dengan rasa bangga yang besar karena dia sempat mengalahkan lawannya meski hanya satu gim saja masing-masing.
Pertama, Gregoria Mariska akhirnya bisa mengimbangi permainan alot pemain Korea Selatan, An Se-young, meski akhirnya kandas dengan skor 9-2121-1110-21.
Terakhir, Gregoria Mariska tampil habis-habisan bahkan sampai pincang saat melawan Akane Yamaguchi, yang berujung kekalahan tragis 15-2121-1318-21.
Masih dari Indonesia, tunggal putra Jonatan Christie juga harus melalui babak penyisihan grup BWF World Tour Finals dengan memainkan sembilan gim.
Usai dikalahkan Ginting di pertandingan pertama, Jojo – sapaan akrab Jonatan – mampu bangkit dengan susah payah untuk memenangkan dua pertandingan terakhir.
Jojo berhasil mengatasi Loh Kean Yew dengan skor 16-21 22-20 21-10 sebelum menyelamatkan diri dari tersingkir dengan menumbangkan Chou Tien Chen, 21-13 12-21 21-17.
Hasil ini membuat Jonatan akan menemani rekannya Anthony Sinisuka Ginting maju ke babak semifinal. Dan untuk kedua kalinya keduanya akan berhadapan demi memperebutkan tiket final BWF World Tour Finals 2022.
Sumber: Badminton Talk