Indonesia Menangis, China Kembali Datangkan Pelatih Berbahaya Jelang 2023
INDOSPORT.COM – Jelang 2023, saat Indonesia kehilangan Nova Widianto yang hengkang ke Malaysia, justru China sedang menambah amunisi dengan pelatih baru di sektor ganda.
Pada Rabu (23/12/22), melansir laman Aiyuke, juara dunia empat kali, Cai Yun, dikabarkan kembali ke tim nasional Asosiasi Bulutangkis China (CBA) untuk peran baru sebagai pelatih ganda putri.
Kekuatan Cai Yun tentu tidak diragukan lagi. Semasa kariernya, dia adalah salah satu ganda putra terbaik dalam sejarah badminton China.
Tidak hanya berbakat sebagai seorang komentator, hingga kritikus, namun mantan partner Fu Haifeng tersebut juga piawai menjadi pelatih.
Kini, Cai Yun telah kembali ke pelatnas CBA untuk membimbing Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dan kawan-kawan yang saat ini sedang diproyeksikan menuju Olimpiade 2024.
Sebenarnya jika menganalisis kekuatan ganda putri China, pada tahun 2022, kecuali Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang meraih tujuh gelar juara, pasangan lain belum terlalu memuaskan.
Bahkan meskipun Zhang Shu Xian/Zheng Yu memenangkan gelar juara di Australian Open 2022 lalu, namun mereka dinilai masih memiliki sejumlah kelemahan fatal termasuk soal servis.
Belum lagi kemampuan serangan Zhang Shu Xian di area belakang juga dikatakan masih belum terlalu meningkat. Sejak tahun lalu, ganda putri CBA dilatih oleh pelatih asal Korea Selatan, Kang Kyung-jin.
Melansir laman Korean Town Daily, saat itu gaji tahunan Kang Kyung-jin sebagai pelatih ganda putri China adalah mencapai 1 miliar won atau sekitar Rp11,9 miliar untuk periode 2022-2024.
Dengan kemunculan Cai Yun di jajaran pelatih CBA, tentu memberikan gambaran bahwa China sedang benar-benar mempersiapkan segalanya jelang Olimpiade 2024.
Hal yang tentunya teramat mengancam negara-negara rival, termasuk Indonesia, yang saat ini juga sedang mematangkan sejumlah pasangan seperti Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
1. Ambisi Cai Yun Jadi Pelatih Ganda Putri China
Melansir laman Aiyuke, Cai Yun sebagai sosok legenda bulutangkis ganda putra, memiliki segudang visi dan misi dengan perannya sebagai pelatih ganda putri CBA.
“Ya, saya baru saja kembali ke tim nasional seperti sebelumnya, saya bangun pagi setiap hari, tidur siang, berobat, dan masih banyak lagi,” ucap Cai Yun dalam sebuah wawancara.
“Saya minta maaf jika saya ke pelatnas bukan untuk bermain sebagai atlet. Saya kali ini direkrut oleh tim nasional dan pergi Lingshui, Hainan, sebagai anggota tim ahli untuk membantu staf pelatih ganda putri.”
Mantan rival ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan tersebut menilai bahwa sektor ganda putri China mengalami pasang surut penampilan.
Sehingga Cai Yun mengungkapkan bahwa dia ingin membawa ganda putri China merata secara pencapaian jelang Olimpiade 2024.
“Dilihat dari kompetisi pada 2022, ganda putri Chen Qing Chen/Jia Yi Fan tampil baik dan stabil. Meski Zhang Shu Xian/Zheng Yu masih mengalami pasang surut, namun mereka menunjukkan daya juang,” ungkap Cai Yun.
“Sementara selain dua pasangan tersebut, performa ganda putri China lainnya tidak terlalu menonjol, dan belum sepenuhnya membentuk keunggulan di ganda putri,” sambungnya.
“Jadi di kamp pelatihan China di CBA ini, saya berharap dapat menggunakan pengetahuan saya di bulutangkis untuk mengajukan saran kepada staff pelatih.”
“Membantu tim ganda putri melakukan beragam percobaan, dan menciptakan keunggulan untuk sektor ini pada tahun 2023.”
“Tentu tidak akan mudah merealisasikannya. Karena harus tercipta sinergi antara saya, staf pelatih, dan dan semua pihak. Jadi meski saya jadi pelatih, itu adalah proses pembelajaran juga bagi saya,” curhat Cai Yun.
2. Rombakan Ganda Putri China Awal 2023
Kerja awal Cai Yun sebagai pelatih di pelatnas Asosiasi Bulutangkis China (CBA) adalah adanya beragam perombakan sektor ganda putri menjelang 2023.
Contohnya seperti ganda putri ranking enam dunia, Zhang Shu Xian/Zheng Yu yang bakal dirombak pada turnamen Indoensia Masters 2023 Januari mendatang.
Melansir laman BWF, pada Indonesia Masters 2023, Zhang Shu Xian akan berpasangan dengan Liu Shengshu. Sementara Zheng Yu akan berpasangan dengan Du Yue.
“Di awal kamp pelatihan, saya masih sedikit grogi. Saya khawatir mulai dari ide pelatihan, komunikasi, dan lain-lain. Bagaimana jika saya tidak di satu frekuensi dengan pemain,” ucap Cai Yun.
“Mereka sudah berada di tim sudah lama, mereka saling mengenal dengan baik. Apalagi para pemain muda jauh lebih modern dibanding kami.”
“Saya pikir semua pemain muda memiliki keinginan yang kuat untuk mengekspresikandiri, dan mereka suka mengekspresikan ide-idenya.”
“Hal ini dapat sangat meningkatkan efisiensi komunikasi di antara atlet dan pelatih, yang jauh lebih baik daripada kami di masa lalu.”
“Alasan mengapa saya berani melatih mereka di CBA adalah karena di satu sisi, saya mendapatkan manfaat dari latihan kekuatan yang selama ini masih saya pertahankan,”pungkas Cai Yun.
Mulai tahun depan, banyak agenda penting bulutangkis yang akan jadi taruhan Cai Yun di bawah bendera kepelatihan CBA.
Mulai dari pengumpulan poin Olimpiade 2024 hingga kejuaraan beregu campuran Piala Sudirman 2023. Indonesia , Jepang, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, India, hingga Denmark tentu jadi pesaing serius turnamen ini.