x

3 Eks Pemain PBSI Bandingkan Regenerasi 5 Sektor Bulutangkis Indonesia yang Timpang

Kamis, 5 Januari 2023 17:55 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
Jelang dimulainya kualifikasi Olimpiade 2024, tiga mantan pemain bulutangkis Indonesia membandingkan lima skeotr bulutangkis Indonesia yang timpang.

INDOSPORT.COM – Jelang dimulainya kualifikasi Olimpiade 2024, tiga mantan pemain bulutangkis Indonesia membandingkan lima skeotr bulutangkis Indonesia yang timpang.

Mereka adalah mantan ganda campuran Debby Susanto, Andrei Adistia, dan Agripinna Prima yang memaparkan hal tersebut dalam kanal youtube Jebreeet Media, Rabu (04/01/23).

Menurut ketiga mantan ganda Indonesia tersebut, dari lima sektor badminton, Indonesia memiliki regenerasi yang cukup baik untuk sektor ganda putra.

Faktanya, memang ada bertebaran pebulutangkis ganda putra Indonesia dalam peringkat atas di dunia. Mereka adalah Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon,  Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Kemudian ada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Pramudya Kusumawardana, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (13), dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Baca Juga

Menurut Debby Susanto, Andrei Adistia, dan Agripinna Prima, salah satu faktor dari apiknya regenerasi bulutangkis ganda putra adalah adanya role model yang berkesinambungan.

Saat ini ada ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang bertengger di ranking dua BWF meskipun usia mereka sudah kepala.

Baca Juga

“Gue rasa mereka (Ahsan/Hendra) pasti ada kepikiran pensiun. Apalagi Kojeng (Hendra Setiawan) lebih berumur ya. Regenerasi juga banyak kan,” ujar Debby Susanto.

“Cuma dia mikir kan, gue begini begini aja ada  di peringkat dua, ngapain pensiun,” sambung mantan partner Praveen Jordan tersebut.

“Tinggal junior aja ini bagaimana mereka bisa ngalahin the daddies. Kayaknya pengalaman emang kelas ya the daddies,” Agripinna Prima menambahkan.

Baca Juga

1. Regenerasi Ganda Putra Indonesia Dibanding yang Lain

Regenerasi ganda putra Indonesia dibanding yang lain.

Dalam podcast Jebreeet Media TV, Andrei Adistia mengakui bahwa adanya role model seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, membuat regenerasi ganda putra masih terjaga.

Bahkan bisa dibilang regenerasi sektor ganda putra Indonesia menjadi yang paling pesat dibandingkan dengan sektor lain.

“Tapi mungkin (adanya role model seperti Ahsan/Hendra) jadi salah satu faktor mengapa sektor lain gak sepesat ganda putra. Mungkin faktornya karena gak ada role model di semua sektor,”ungkap Andrei Adistia.

“Ya mungkin ganda putri kemarin ada Greysia (juara Olimpiade 2020), masih ada panutan.  dan ada Apriyani untuk kebawah-bawahnya,” sambung Andrei Adisitia.

Agripinna Prima lantas membandingkan regenerasi sektor ganda putra Indonesia dengan tunggal putri yang masih seret karena kekurangan role model.

Baca Juga

“Kalau tunggal putri itu semuanya masih muda-muda, dulu ada Susi Susanti,” ucap Agripinna Prima yang kemudian ditambahkan Maria Kristin.

“Setelah itu ada Maria Febe dan Maria Kristin, dan mungkin setelah itu akan ada gap (dengan regenerasi tunggal putri saat ini, yakni Grgeoria Mariska cs),” tambah Debby Susanto.

Baca Juga

“Di tunggal putra,  mungkin setelah ada Taufik, Sony, Simon, sekarang ada Jojo dan Ginting. Mereka gak ada senior, mereka matang sendiri, menurut gue oke sih,” ujar Debby Susanto.

Pada perbincangan tersebut, Debby Susanto, Andrei Adistia, dan Agripinna Prima langsung membicarakan peluang 19 pebulutangkis Indonesia di ajang Malaysia Open 2023.

Tidak ada perjalanan yang  mudah, namun para pebulutangkis Indonesia masih berpeluang untuk meraih gelar juara di ajang ini.

Baca Juga
IndonesiaAndrei AdistiaDebby SusantoBulutangkisBerita BulutangkisAgripinna Prima Rahmanto Putra

Berita Terkini