5 Petenis Top Wanita yang Kembali Sukses Berkarier Usai Melahirkan
INDOSPORT.COM - Bagi atlet wanita, kehamilan adalah satu momen yang mengharuskannya rehat dari aksinya di lapangan. Namun, hal ini tidak menghalanginya untuk kembali berkarier setelah melahirkan.
Secara historis, sebagian besar petenis wanita yang mengalami masa kehamilannya telah melewati masa jayanya. Jadi, kehamilan ini tidak mengganggu performa puncaknya.
Memang, ada atlet wanita yang mengalami penurunan performa setelah melahirkan. Tetapi, ada pula yang justru kariernya melonjak, bahkan mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di dunia.
Untuk melihatnya, berikut lima petenis top wanita yang kembali berkarier setelah melahirkan.
Serena Williams
Dengan menduduki peringkat teratas Asosiasi Tenis Wanita (WTA) selama 319 pekan, Serena Williams sering dianggap sebagai petenis wanita terhebat sepanjang masa.
Dia memenangi 23 gelar tunggal Grand Slam, di mana ini adalah gelar terbanyak oleh pemain mana pun di Era Terbuka, dan terbanyak kedua sepanjang masa.
Pada April 2017, petenis Amerika Serikat itu menyatakan bahwa dia sudah hamil 20 pekan dan akan melewatkan sisa musimnya.
Tetapi pada 2018, Serena kembali aktif bermain dan merebut runner-up di Wimbledon dan AS Terbuka. Hal yang sama ia dapatkan di tahun berikutnya.
1. Victoria Azarenka
Victoria Azarenka juga sempat menjadi petenis wanita terbaik dunia setelah merebut peringkat teratas untuk pertama kalinya pada Januari 2012.
Sebelum melahirkan, Victoria memenangi 21 gelar tunggal WTA. Dia juga dua kali menjadi runner-up di AS Terbuka 2012 dan 2013, di mana saat itu dia dikalahkan oleh Serena Williams.
Pada 15 Juli 2016, Victoria mengumumkan kehamilannya di media sosial dan melewatkan sisa musim tersebut. Dia pun kembali tampil kompetitif di tahun berikutnya.
Saat itu, petenis asal Belarusia ini berhasil mencapai final AS Terbuka untuk pertama kalinya sejak 2013. Sayangnya, dia kalah dari Naomi Osaka.
Tatjana Maria
Tatjana Maria adalah satu dari sedikit atlet yang kariernya bangkit setelah menjadi seorang ibu pada 2013. Lalu pada November 2017, dia mencapai peringkat terbaiknya di urutan 46 dunia.
Pada Kejuaraan Wimbledon 2022, Maria mencapai semifinal dan menjadi pemain wanita keenam di Era Terbuka yang berusia di atas 34 tahun mencapai prestasi tersebut.
Dia kalah dalam pertandingan semifinal dari unggulan kedua dan peringkat 2 dunia, Ons Jabeur dalam tiga set.
Ini menjadikan Maria sebagai petenis wanita pertama yang mencapai babak empat besar sejak 1975, dan hanya pemain keempat yang berada di luar 100 besar yang mencapai final Wimbledon.
2. Lindsay Davenport
Sebagai seorang ibu dari empat anak, Lindsay Davenport beristirahat dari pertandingan kompetitifnya pada akhir 2006. Keempat anaknya lahir pada 2007, 2009, 2012, dan 2014.
Selama kariernya, Lindsay menduduki peringkat tunggal nomor satu dunia selama 98 pekan dan menjadi tunggal akhir tahun nomor satu dunia sebanyak empat kali (1998, 2001, 2004, dan 2005).
Petenis Amerika Serikat ini juga menjuarai 38 gelar ganda WTA Tour, termasuk tiga gelar utama (Prancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka). Dia pun pensiun pada 2011 setelah hamil anak ketiganya.
Kim Clijsters
Jika petenis lainnya tidak bisa kembali ke performa terbaiknya setelah melahirkan, hal ini tidak berlaku untuk Kim Clijsters.
Pasalnya, petenis asal Belgia ini menjadi petenis wanita pertama yang kembali ke peringkat satu dunia setelah menjadi seorang ibu.
Sebelumnya, Kim memutuskan pensiun dari tenis pada 2007 di usia 23 tahun untuk menikah dan memiliki seorang putri. Dua tahun kemudian, dia kembali beraksi di lapangan.
Tak disangka, Kim menjuarai AS Terbuka keduanya dan mempertahankan gelarnya pada 2018. Setahun berikutnya, dia menjuarai Australia Terbuka 2019 sebagai seorang ibu.