Flashback Maria Febe: Gagal Main di Olimpiade karena Pelatih Pilih Kasih?
INDOSPORT.COM - Mantan pebulutangkis nasional, Maria Febe Kusumastuti memiliki kisah sedih setiap kali berbicara tentang olimpiade, pesta olahraga terbesar dunia.
Tampil di olimpiade adalah cita-cita setiap atlet. Begitu pula Maria Febe Kusumastuti, pebulutangkis tunggal putri kelahiran Boyolali, pada 30 September 1989.
Beberapa waktu lalu, Maria Febe hadir sebagai bintang tamu program Close Up yang dipandu oleh Yuni Kartika. Namun, saat membahas Olympic, ia pun muram.
Pada kesempatan itu, Maria Febe curhat pengalamannya saat gagal berangkat ke Olimpiade London 2012, walau statusnya sebagai tunggal putri terbaik Indonesia.
"Sebenarnya masih sakit banget, kalau boleh jujur. Tahun 2012, seharusnya aku yang berangkat, karena ranking tertinggi," ucap Maria Febe dalam program Close Up.
Menurut Febe, awalnya pelatih memberi semangat untuknya agar bisa tampil di Olimpiade 2012. Namun setelah itu, dia justru mendapat perlakuan tidak adil.
"Sebelum Olimpiade London, setahun sebelumnya kan ada kejuaraan dunia di London. Pelatih mengirim pesan ke aku, dia kirim foto lapangan," ungkap Maria Febe.
"Dia tulis: Suatu saat gue pengen elu main di sini. Dari situ, aku pun semangat, sampai akhirnya aku nomor satu lagi. Tapi akhirnya aku nggak berangkat," curhat sang atlet.
Alasannya, saat itu di Pelatnas PBSI ada pebulutangkis yang lebih senior, sehingga Olimpiade 2012 ialah kesempatan terakhirnya, tidak memungkinkan menunggu edisi 2016.
"Alasannya dia (pelatih), soalnya di antara enam orang, ada satu orang yang empat tahun kemudian dia nggak bisa main (di olimpiade lagi)," blak-blakan Maria Febe.
1. Trauma Mendalam Maria Febe
Singkat cerita, Maria Febe gagal berangkat ke Olimpiade London 2012, digantikan oleh Adriyanti Firdasari. Naasnya, Firda harus tersingkir di babak 16 besar tunggal putri.
Namun, luka di hati Maria Febe kepada sang pelatih terlanjur sudah terukir. Ia mengaku sempat tak terima dengan perlakuan itu.
"Aku bilang: iya kalau empat tahun lagi aku masih bisa main, kalau nggak bisa gimana?"
"Katanya: tenang aja, kamu cuma ikut Indonesia Open, Songapore, delapan (turnamen) aja semua udah happy kok."
"Itu yang bikin aku sedih. Maksudnya, aku fight dari kecil, ya tujuan aku itu Olympic. Kayak orang sekolah, tujuannya kuliah, wisuda. Digituin kan sakit," curhat Febe.
"Sampai akhirnya dia bilang: dulu zaman gue juga sama kayak gitu, tapi ya sudah, gue lupain aja. Cuma kan elu pernah rasain kayak gitu, kenapa elu kasih ke gue."
"Dari situ aku nggak terima, aku nangis terus, satu minggu nggak latihan. Terus berangkat Uber, sebagai pemain single pertama," lanjut Maria Febe Kusumastuti.
Banyak yang menilai penampilan Maria Febe di Piala Uber 2012 kurang maksimal. Namun, tak banyak yang mengetahui jika itu karena ia memang belum sempat berlatih.
Belum lagi, Maria Febe mengaku mentalnya belum pulih paska gagal bertanding di olimpiade. Alhasil, permainannya pun mulai menurun dan ia memilih keluar dari Pelatnas.
"Orang mau ngatain aku mainnya kayak gimana, ya sudah, orang kan nggak ngerti apa yang terjadi. Mental tuh lebih kejam daripada kita latihan teknik, fisik," tukasnya.