Terinspirasi dari Istora? Intip Ramainya Demam Bulutangkis di Prancis
INDOSPORT.COM – Demam bulutangkis nampaknya tak hanya dirasakan di Istora Senayan, tetapi kini juga merambah hingga di Prancis.
Hal ini diketahui dari unggahan Instastory akun Instagram milik Kestutis Navickas selaku pelatih sektor tunggal di Pelatnas Prancis.
Momen tersebut terjadi di Kejuaraan Nasional bertajuk Championne de France, yang digelar di Rennes, Prancis pada pekan lalu.
Dalam postingan yang juga diunggah ulang oleh @badmintoneropa di Twitter, nampak Kestutis Navickas merasa tersanjung dengan ramainya penonton di Glaz Arena, Cesson-Sevigne.
Bahkan mantan pemain bulutangkis itu mengucapkan kata terima kasih untuk Federasi Bulutangkis Prancis karena sudah menggelar turnamen dengan baik.
Tak hanya itu, Kestutis Navickas juga mengatakan antusiasme penonton yang tinggi bisa menjadi angin segar untuk masa depan bulutangkis di Prancis.
“Terima kasih untuk @ffbad untuk venue yang luar biaa. Masa depan bulutangkis Prancis cerah karena penonton membuat olahraga ini terus berkembang,” tulis Kestutis Navickas.
Meski nampak merupakan hal yang biasa, tetapi hal tersebut sejatinya ialah fenomena langka yang terjadi di Eropa.
Sebab, bulutangkis di Eropa kurang diminati. Berbeda dengan negara Asia terutama Indonesia yang memang memiliki antusiasme yang begitu tinggi dengan olahraga ini.
Di Eropa, turnamen bulutangkis biasanya sepi penonton. Sedangkan di Indonesia terutama di Istora Senayan selalu penuh hingga para penonton rebutan untuk mendapatkan tiket demi mendukung para jagoannya.
1. Popov Bersaudara Perang Saudara di Final
Sementara itu, Popov bersaudara yakni Toma Junior Popov dan Christo Popov melakoni perang saudara di ajang Championne de France.
Dalam duel ini, sang kakak yakni Toma Junior Popov berhasil mengalahkan adiknya sendiri di final tunggal putra Kejurnas di Prancis tersebut.
Toma menang lewat pertandingan tiga gim dengan skor akhir 19-21, 21-14 dan 21-19 di pertandingan yang berlangsung sengit.
Hasil ini pun membuat Christo Popov gagal meraih hattrick karena sebelumnya juga menjadi juara di sektor tunggal putra pada edisi 2020 dan 2022 kala mengalahkan saudaranya sendiri.
Hasil ini juga membuat Toma Junior meraih satu medali emas dan satu perak untuk ganda putra. Sedangkan Christo meraih dua perak di nomor tunggal dan ganda putra.
“Tujuan utama saya ialah mencapai babak final bersama Christo dan bisa menghibur para penonton. Sangat menyenangkan bisa bermain di sini, dan berharap bisa mengulanginya lagi,” ucap Toma.
Pasalnya, Toma Junior Popov/Christo Popov kalah atas pasangan Julien Maio/William Villeger di nomor ganda putra.
Berikut daftar juara di ajang Championne de France, Toma Junior Popov meraih gelar di nomor tunggal putra.
Lalu ada Qi Xuefei yang memenangkan juara di tunggal putri, Julien Maio/William Villeger yang meraih gelar di sektor ganda putra.
Lalu ada Margot Lambert/Anne Tran di ganda putri dan terakhir ialah ganda campuran nomor 5 dunia yakni Thom Gicquel/Delphine Delrue yang juara di Championne de France