Ganda Putra Indonesia dan Jepang Rajai 6 Edisi All England Beruntun, Siapa Lebih Gacor?
INDOSPORT.COM - Sektor ganda putra All England di enam edisi terakhir hanya dikuasai oleh Jepang dan Indonesia. Siapa yang lebih gacor di turnamen bulutangkis tertua dunia itu?
Turnamen badminton Super 1000, All England 2023, akan segera bergulir di Ulitita Arena, Birmingham, Inggris, pada 14 sampai 19 Maret mendatang.
All England 2023 akan menyediakan hadiah total 1.250.000 dolar (sekitar Rp18.75 miliar) dan akan diikuti oleh pemain top dunia.
Jelang dimulainya All England 2023, sejumlah fakta sangat menarik untuk dikupas dari ajang yang sudah bergulir sejak tahun 1899 ini.
Seperti tuan rumah Inggris yang mencatatkan diri sebagai negara pengoleksi gelar All England terbanyak, yakni 194 medali.
Di bawahnya ada Denmark (89 gelar), China (85 gelar), Indonesia (49 gelar), Korea Selatan (35 gelar), Malaysia (27 gelar), dan Jepang (25 gelar).
Seiring berjalannya waktu, tabel perolehan gelar All England mengalami pergeseran tren, di mana Inggris sejak 2006 hingga saat ini harus puasa.
Sementara negara-negara seperti China, Indonesia, hingga Jepang, mulai bergeliat menabung gelar juara All England, dari edisi ke edisi.
Dalam lima edisi terakhir All England, Jepang menjadi negara bulutangkis yang paling konsisten karena bisa membawa pulang gelar juara, dan rata dari lima sektor.
Jepang bahkan menjadi negara pesaing Indonesia yang sukses mendominasi gelar juara dalam enam edisi terakhir All England. Seperti apa statistiknya? Mari meniliknya jelang All England 2023.
1. Ganda Putra Indonesia dan Jepang di All England
Dari tabel klasemen All England, ganda putra memang menjadi sektor penyumbang gelar terbanyak bagi Indonesia, yakni 22 medali.
Dari 22 medali yang diraih oleh ganda putra Indonesia itu, empat di antaranya diraih dalam rentang waktu All England 2017 sampai 2022.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menyabet juara All England edisi 2017 dan 2018. Kemudian Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi kampiun All England 2019.
Ada pula ganda putra muda Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang sukses juara All England 2022. Saat itu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga menjadi runner up edisi 2022.
Dominasi ganda putra Indonesia dalam enam tahun terakhir All England hanya terputus dari pebulutangkis Jepang, yakni Hiroyoki Endo/Yuta Watanabe.
Tercatat bahwa ganda putra Jepang Hiroyoki Endo/Yuta Watanabe meraih gelar juara All England pada edisi 2020 dan 2021.
Menyambut All England 2023 mendatang, baik ganda putra Jepang maupun Indonesia sama-sama bertaruh nyali untuk menyabet gelar juara.
Apalagi Jepang tidak lagi bisa mengandalkan Hiroyoki Endo/Yuta Watanabe lantaran Endo yang sudah memutuskan pensiun.
Sementara pebulutangkis ganda putra utama Jepang saat ini, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, masih kesulitan untuk kembali ke top performa sejak paruh kedua musim 2022 lalu.
Pada sisi lain, ganda putra Indonesia seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri juga masih berjuang untuk keluar dari tren buruk.
Meski harus diakui bahwa dominasi ganda putra Indonesia tak pernah kehabisan stock, dan memungkinkan akan kembali menakutkan di All England 2023.