‘Dicerai’ via WhatsApp, Ini Kronologi Konflik Lee Zii Jia vs Indra Wijaya, Siapa yang Bersalah?
INDOSPORT.COM – Kronologi konflik antara pebulutangkis Malaysia, Lee Zii Jia, dengan pelatih asal Indonesia, Indra Wijaya. Terungkap fakta bahwa sang pelatih mendapat surat pemutusan kontrak via WhatsApp.
Perselisihan Indra Wijaya dengan bekas muridnya, Lee Zii Jia, memasuki babak baru. Menurut laporan NST, kedua belah pihak sudah menggelar pertemuan mediasi pada Kamis (23/02/23) kemarin.
Seperti diketahui, Indra Wijaya mendadak diputus kontraknya sebagai pelatih oleh Lee Zii Jia pada November 2022, lebih awal dari kontraknya yang seharusnya berakhir pada 2024 mendatang.
Pelatih asal Indonesia tersebut sebelumnya memutuskan hengkang dari BAM demi gabung tim Lee Zii Jia, menyusul sang pemain yang memutuskan jadi pemain independen pada Januari 2022 lalu.
Pada pendukung Lee Zii Jia baik di Malaysia dan Indonesia sejauh ini masih dibuat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi antara Lee Zii Jia dengan Indra Wijaya hingga konflik berujung ke ranah hukum.
Menurut laporan Timesport yang dilansir INDOSPORT dari NST, kuasa hukum Indra Wijaya telah merilis kronologi perselisihan sang pelatih dengan jawara All England 2021 tersebut.
1. Indra Wijaya, sejak menandatangani kontrak selama tiga tahun mulai 3 Januari 2022, menjalankan tugasnya sebagai pelatih antara Maret sampai November sesuai dengan kontrak dan tidak ada kendala terkait kinerja.
2. Pada 24 November 2022, Lee Zii Yi (kakak Lee Zii Jia) melalui LZJ Management Sdn Bhd (LZJMSB), melalui pesan WhatsApp membuat janji temu dengan Indra Wijaya di Bape Cafe KLCC (Ruang VIP) pada 25 November 2022 pada pukul 10 pagi.
3. Indra Wijaya hadir keesokan harinya di kafe yang dimaksud. Disaksikan Zii Yi, Lee Zii Jia secara lisan mengungkapkan keinginannya ingin bermain solo tanpa pelatih. Oleh karenanya, Zii Jia memutus kontrak Indra Wijaya sebagai pelatih.
4. Sehari kemudian, Indra Wijaya keluarga dari grup WhatsApp “Team LZJ” setelah berpamitan dengan anggota tim lainnya dengan pengertian kontraknya diputus secara sepihak.
1. Indra Wijaya Merasa Lee Zii Jia Tidak Adil
5. Indra juga meminta penjelasan dari Zii Yi, apakah dia bisa mencari pekerjaan di tempat lain atau bergabung dengan klub bulutangkis lain. Zii Yi menjawab pihaknya tidak keberatan.
6. Pada 29 November 2022, tim LZJ mengirimkan salinan pemutusan kontrak melalui WhatsApp untuk ditandatangani Indra Wijaya. Surat itu mencatumkan kedua belah pihak sepakat mengakhiri kontrak kerja sama.
Indra akan menerima kompensasi senilai tiga bulan gajinya, gaji cuti tahunan yang tidak diklaim dan bonus. Kedua belah pihak tidak boleh membuat pernyataan apa pun yang berdampak negatif terhadap salah satu pihak, dan kedua pihak sepakah saling melepaskan diri dari tindakan atau tuntutan terkait pemutusan kontrak kerja.
7. Pada 2 Desember 2022, setelah membaca pemutusan kontrak, Indra mengirim email ke Lee Zii Jia, dan SMS WhatsApp ke Zii Yii, memberitahukan bahwa dirinya tidak setuju menandatangani dokumen pemutusan kontrak kerja sama tersebut.
Indra Wijaya merasa pemecatannya tidak adil karena ini adalah keputusan pribadi Lee ZIi Jia dan tidak berkaitan dengan performa atau prestasinya selama menjadi pelatih. Jika ini terkait kinerja dan kesalahan Indra, seharusnya Lee Zii Jia memberitahu tiga bulan sebelum kontrak diputus sepihak.
8. Pada 5 Desember 2022, Indra mengirimkan pesan WhatsApp ke Zii Yi, meminta jawaban atas penjelasannya mengingat dirinya harus menyelesaikan penghentian visa kerja, pemutusan kontrak sewa rumah, pindah sekolah anak-anak dan lainnya.
9. Pada 2 Desember 2022, tim LZJ mengirimkan surat balasan yang ditandatangangi Zii Yii dengan poin-poin sebagai berikut: menolak klaim pemecatan tidak adil, menyoroti Indra keluar dari grup WhatsApp Tim LZJ dan menanyakan apakah dia bisa mengambil pekerjaan lain berarti dia setuju mundur sebagai pelatih Lee Zii Jia.
Indra Wijaya diminta Zii Yi meninjau kembali kontrak pemutusan kerja sama tersebut. Selain itu, tim LZJ siap membayar kompensasi sebagai itikad baik, dan kompensasi cuti tahunan yang tidak diklaim, serta menghentikan visa kerja Indra.
10. Jawaban tim LZJ tersebut membuat Indra Wijaya mencari kuasa hukum dan disarankan mengajukan banding ke Jurusan Hubungan Industrial (JPP) dalam waktu 60 hari sejak pemutusan kerja sama, berdasarkan UU Hubungan Industrial tahun 1967. Jika banding diterima, ini memungkinkan Indra Wijaya mendapat kompensasi atas pemutusan kerja tidak sah, yakni 24 bulan dari gajinya sebagai kompensasi.
11. Banding tersebut diajukan ke JPP pada tanggal 16 Januari 2022 berdasarkan Pasal 20 UU Hubungan Industrial Tahun 1967 dan mediasi pertama dilakukan pada tanggal 23 Februari 2023.
2. Hasil Mediasi Ganggu Lee Zii Jia Jelang All England?
Dalam mediasi tersebut, Indra Wijaya hadir bersama kuasa hukumnya, Muhammad Yazid Mohamad Salim. Sedangkan tim LZJ diwakili oleh ayah sang pemain, Lee Chee Hin, paman Zii Jia dan pengacara Brian Song di Departemen Hubungan Industrial (JPPPLAS).
Berdasarkan hasil mediasi, Asyrin Baharudin selaku petugas JPP yang menjadi mediator dalam sesi tersebut memberikan tenggat waktu tujuh hari untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Apabila kedua belah pihak gagal menyelesaikan masalah ini maka kasus Indra Wijaya dengan Lee Zii Jia akan diteruskan ke Pengadilan Industri Malaysia untuk sidang penuh.
“Indra menegaskan tidak ada niat buruk, dan tidak berniat memperparah atau memperpanjang masalah. Dia terbuka untuk diskusi apa pun untuk menemukan solusi terbaik bagi kedua belah pihak. Indra selalu hanya mendoakan yang terbaik untuk Zii Jia,” demikian kata Muhammad Yazid Mohamad menutup rilis kronologi konflik ini bisa terjadi.
Sementara dari pihak Lee Zii Jia sendiri, sejak mediasi tersebut dilangsungkan kemarin, masih belum bisa dimintai keterangan terkait masalah tersebut.
Lee Zii Jia sendiri saat ini tengah fokus mempersiapkan diri menjalani tur bulutangkis ke Eropa bulan depan, yang akan dimulai dengan mengikuti All England di Birmingham, 14-19 Maret 2023 mendatang.