Terkuak! PBSI Tak Pernah Siapkan Flandy Limpele jadi Pelatih Ganda Campuran Utama
INDOSPORT.COM - PBSI telah membuat klarifikasi atas kepindahan pelatih ganda campuran Indonesia, Flandy Limpele ke Hongkong. Apa yang sebenarnya terjadi?
Flandy Limpele adalah salah satu pelatih bulutangkis asli Indonesia yang sudah berkecimpung di kancah dunia. Ia dipulangkan ke Tanah Air pada April 2022 lalu.
Kala itu, Flandy dikontrak untuk jadi pelatih ganda campuran pratama. Namun ketika Nova Widianto tak memperpanjang kontrak, pelatih ganda campuran utama menjadi kosong.
Banyak yang menduga jika Flandy Limpele akan naik menjadi pelatih kepala ganda campuran utama, tetapi itu tak kunjung terjadi, sampai akhirnya ia mengumumkan akan pindah ke Hongkong.
"Hongkong memberi saya tawaran lebih tinggi dari PBSI. Itu termasuk kontrak dan kemajuan karir," Kata Flandy dikutip dari akun Twitter @BadmintonTalk, Selasa (28/02/23).
"Mereka menawarkan saya kontrak dua tahun dan posisi untuk memimpin seluruh departemen ganda. Ini adalah tantangan bagi saya dan saya ingin terus belajar."
Dari pernyataan ini, banyak pihak yang menyimpulkan jika PBSI tidak memberikan kontrak yang jelas pada Flandy, dan gaji yang ditawarkan juga tidak sepadan.
Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, mengaku menghormati keputusan Flandy Limpele ke Hongkong. Namun, ia menyatakan banyak hal yang perlu diluruskan kepada masyarakat.
"Pertama-tama, saya menghormati keputusan coach Flandy yang memilih meninggalkan Pelatnas Cipayung untuk melatih ke negara lain," kata Alex Tirta.
Alex Tirta membantah pernyataan Flandy Limpele mengenai promosi jabatan sebagai kepala pelatih ganda campuran pelatnas.
1. PBSI: Flandy Tidak Berani Menerima Tantangan
Menurut Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta, sejak awal Flandy Limpele disiapkan untuk menukangi ganda campuran pratama atau kelompok usia muda, dan bukan tim utama.
"Sesuai komitmen awal saat coach Flandy datang bergabung ke Pelatnas Cipayung pada awal tahun 2022, dia memang bersedia diberi tanggung jawab sebagai pelatih pelatnas pratama," tegas Alex Tirta.
"Bahkan dari awal, tidak pernah ada pembicaraan atau janji PBSI akan menarik dia sebagai kepala pelatih pelatnas utama."
"Dia mungkin lupa, coach Flandy sendiri juga sudah berkomitmen dan bersedia untuk melatih pemain-pemain muda di pelatnas pratama," tambah Alex Tirta.
Menurut Alex, PBSI juga tak bisa memberi posisi pelatih ganda campuran utama ke Flandy, yang belum setahun menjabat di PBSI, dan prestasinya belum mentereng.
"Dia (Flandy) juga belum membuktikan hasil polesannya. Belum ada prestasi besar yang bisa dibanggakan untuk diberi kepercayaan sebagai pelatih kepala pelatnas utama."
Sementara menyangkut soal gaji, PBSI sudah berkomitmen untuk menaikkan bayaran semua pelatih per tahun 2023 ini.
"Jadi tidak benar kalau PBSI disebut tidak berkomitmen untuk menaikkan pendapatan pelatih. Semua pelatih penghasilannya bertambah di tahun 2023 ini," tegas Alex.
"Dia sepertinya takut dan tidak berani menerima tantangan membina pemain muda sektor ganda campuran di pelatnas pratama, yang tantangannya jauh lebih berat dibanding melatih pemain yang sudah jadi."
"Soal keputusannya tiba-tiba melatih ke negara lain, rasanya itu juga kurang fair. Dia tidak pernah memberitahukan ke PBSI pada bulan-bulan sebelumnya," ucap Alex Tirta.
"Tahu-tahu dengan diam-diam dia (Flandy) menerima pinangan negara lain, kemudian baru mengirimkan surat pengunduran diri," demikian klarifikasi dari Alex Tirta dari PBSI.