5 Fakta German Open 2023, Ada Pasangan Indonesia yang Bela Azerbaijan
INDOSPORT.COM - German Open menjadi turnamen bulutangkis terdekat yang diselenggarakan BWF di Maret 2023.
Turnamen ini akan berlangsung di Westernergie Sporthalle di Mulheim, Jerman, dari tanggal 7-12 Maret 2023.
Para pebulutangkis top yang datang dari berbagai belahan dunia akan memperebutkan hadiah total senilai 210 ribu dolar AS atau sekitar Rp3,2 miliar.
Siapakah yang akan keluar sebagai juara? Sebelum menyaksikan, mari simak dulu deretan fakta menarik turnamen German Open 2023 yang telah dirangkum INDOSPORT.
Status Turnamen
German Open kali ini akan menjadi turnamen kelima yang diadakan BWF tahun 2023.
Turnamen ini sudah berlangsung sejak 1955. Saat itu negaranya masih disebut Jerman Barat.
Meski dirancang untuk diadakan setiap tahunnya, beberapa kali German Open ditiadakan, yakni pada 1970, 1979, 1998, dan 2020-2021 karena pandemi Covid-19.
Awalnya, German Open masuk dalam klasifikasi turnamen Grand Prix Gold sampai tahun 2017.
Namun sejak 2018, German Open mendapat predikat sebagai turnamen Super 300 atau turnamen level 6 BWF.
1. Indonesia Hanya Kirim Pemain Non Pelatnas
Turnamen German Open 2023 ini sayangnya tak dimeriahkan oleh banyak wakil Indonesia. Pasalnya, PBSI memastikan tak mengirim pemain.
Meski begitu, Indonesia masih diwakili oleh dua pasang pemain non pelatnas, yakni Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
Hal ini diketahui melalui data BWF Corporate terkait daftar seeding pebulu tangkis yang resmi didaftarkan ke German Open 2023.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terdaftar sebagai seeding pertama di sektor ganda campuran, berkat poin yang masih digembok karena Praveen mengalami cedera tahun lalu.
Namun sesuai regulasi BWF, eks pasangan pelatnas PBSI tersebut tidak akan berstatus unggulan karena poin yang digembok tidak dihitung sehingga mereka tetap tampil dengan ranking saat ini.
Pemain Berdarah Indonesia yang Bela Negara Lain
Meski hanya ada dua wakil Indonesia, turnamen ini juga akan dimeriahkan oleh sejumlah pemain berdarah Indonesia yang membawa bendera negara lain.
Dari Azerbaijan, ada ganda putra Ade Resky Dwicahyo dan Azmy Qowimuramadhoni yang berstatus pemain naturalisasi.
Ade Resky Dwi Cahyo/Azmy Qowimuramadhoni diketahui debut sebagai pasangan ganda putra di ajang Kejuaraan Eropa 2022 pada April lalu dan terhenti di babak 16 besar.
Di sektor tunggal putra, ada pebulutangkis blasteran Kanada-Indonesia yakni Nyl Yakura. Dalam wawancaranya dengan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) di 'Badminton Unlimited', Nyl Yakura mengungkapkan bahwa dirinya memiliki darah Indonesia dari sang ibu yang diketahui bernama Susan.
Selain mereka ada pula Lianne Tan yang membela Belgia dan Jones Ralfy Jansen yang menjadi warga negara Jerman.
2. Indonesia Pernah Raih 16 Gelar
Meski jarang mengirim pemain dengan kekuatan penuh, Indonesia juga sering mengibarkan Merah Putih di German Open sejak dulu.
Hingga edisi 2022, Indonesia telah mengoleksi 16 gelar German Open, dan menjadi negara ketujuh terbanyak yang meraih gelar.
Sektor tunggal putra paling banyak menyumbang gelar yakni sebanyak enam kali. Pemain legenda Ferry Sonneville menjadi tunggal putra pertama Indonesia yang menjadi juara, tepatnya pada tahun 1958.
Selain Ferry Sonneville hanya ada tiga tunggal putra Indonesia lainnya yang pernah juara, yakni Fung Permadi, Alan Budikusuma, dan Joko Suprianto.
Dominasi Pemain Eropa
Pebulutangkis Benua Biru masih mendominasi koleksi juara di German Open. Negara teratas yang paling banyak mengemas gelar adalah Denmark dengan total 91 gelar.
Di urutan kedua ada China dengan koleksi 57 gelar dan diikuti Inggris dengan 37,5 gelar.
Pemain Denmark Erland Kops masih tercatat sebagai pemegang gelar tunggal terbanyak, yakni 6 gelar. Namun capaiannya itu disamakan oleh legenda China, Lin Dan.
Sementara di sektor tunggal putri, pemain asal Swedia Eva Twedberg juga mengoleksi 6 gelar, terbanyak dalam sejarah German Open.