Diserang Teror dan Kutukan, Eks Murid Hendrawan Bakal Dibantu Menpora Malaysia
INDOSPORT.COM – Dapat teror dan kutukan jelang partisipasinya di Orleans Masters 2023, eks murid Hendrawan yakni Soong Joo Ven, akhirnya dapat bantuan dari Menpora Malaysia.
Soong Joo Ven, pebulutangkis tunggal putra yang sudah terdegradasi dari pelatnas Malaysia (BAM) pada 2020 lalu, mendapatkan ‘kritik’ mengerikan di akun instagram-nya beberapa saat lalu.
Tepatnya usai hasil buruk yang Soong Joo Ven terima di Spain Masters 2023 yang digelar pada 28 Maret sampai 2 April di Madrid.
Saat itu Soong Joo Ven harus tersingkir di babak kualifikasi usai kalah 21-19, 27-29, 16-21 dari rising star badminton Denmark, Magnus Johannessen.
Kritik bernada ancaman mengerikan itu membuat Soong Joo Ven membuat curhatan terbuka di twitter-nya sehari setelah pertandingan di Spain Masters.
Dalam curhatannya, Soong Joo Ven membagikan tangkapan layar dari beberapa oknum yang memberikan sumpah dan teror mengerikan, bahkan hingga menyasar ke keluarga sang atlet.
“Mungkin Anda adalah pengatur pertandingan (match fixing). Semoga Anda akan dihukum suatu hari nanti. Anda dan keluarga Anda akan mati karena kecelakaan mobil karena mengatur pertandingan,” tulis seorang oknum instagram @stoic.is.**
“Kamu bisa menang 2-0, dasar sampah bodoh kamu harus pensiun! Kamu dan ibumu harus diperkosa dan dibunuh oleh tentara Rusia!” tulis instagram @lanxueren***.
Curhatan Soong Joo Ven jelang Orleans Masters 2023 ini pun menjadi viral dan banjir dukungan dari banyak pihak, termasuk tunggal putri bulutangkis asal Skotlandia, Kirsty Gilmour.
Dilansir dari laman News Straits Time, Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia bahkan memberi bantuan dengan menyelidiki ancaman siber yang dikirim untuk Soong Joo Ven.
1. Bantuan Kemenpora Malaysia
Dilansir dari News Straits Time, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, mengatakan bahwa ‘Kode Olahraga Aman’ mencakup intimidasi dunia maya seperti yang dialami Soong Joo Ven.
“Kode Olahraga Aman itu tujuannya untuk menciptakan lingkungan yang aman, termasuk mencakup ancaman online," ucap Hannah Yeoh.
“Kami belum membicarakannya dengan petugas keamanan tentang kasus ini, saya bahkan tidak tahu tentang kasus ini,”sambungnya dalam konferensi pers.
“Namun setelah ini kami pelajari, kami akan buat daftar cara memfasilitasi (atlet) untuk mengadu. Kalau ada unsur pidana, polisi akan mengusutnya,” janji Hannah Yeoh.
Kode Olahraga Aman merupakan pedoman untuk lingkungan olahraga yang aman dalam menangani segala bentuk pelecehan.
Hannah Yeoh berharap bahwa Kementerian Olahraga Malaysia bisa menerima keluhan seandainya ada atlet atau pelatih dengan kasus serupa.
“Atlet akan tahu apa yang salah (jika memahami Safe Kode). Kita harus memastikan atlet dan pelatih tahu hukum-hukumnya,” pungkas Hannah Yeoh.
Sementara itu, setelah menerima terror mengerikan, saat ini Soong Joo Ven sedang berfokus untuk partisipasinya di Orleans Masters 2023.
Orleans Masters 2023 merupakan turnamen bulutangkis Super 300 yang digelar pada 4 sampai 9 April. Eks murid Hendrawan itu akan langsung menantang wakil Israel, Misha Zilberman.
Tentunya Soong Joo Ven berharap bisa melangkah jauh untuk membalas kegagalannya pekan lalu di Spain Masters 2023. Lagipula, pebulutangkis Malaysia berusia 27 tahun sudah lama rindu juara.
Sumber: New Straits Time