x

Nyesek! Indonesia Jadi Negara Paling Sering Runner-up di Piala Sudirman

Minggu, 23 April 2023 09:45 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
Ajang bulutangkis beregu Piala Sudirman 2023 kini di depan mata dan ternyata Indonesia menjadi negara yang paling sering meraih titel runner-up.

INDOSPORT.COM - Ajang bulutangkis beregu Piala Sudirman 2023 kini di depan mata. Ternyata Indonesia menjadi negara yang paling sering meraih titel runner-up.

Piala Sudirman adalah ajang bulutangkis beregu. Tahun ini turnamen akan digelar di Suzhou, China, pada 14-21 Mei 2023.

PBSI menyiapkan tim utama Pelatnas untuk berkompetisi di ajang Piala Sudirman 2023, dengan harapan dapat membawa pulang trofi kebanggaan tersebut ke Indonesia.

Setiap tahun, PBSI memang selalu menyiapkan atlet terbaik. Sayangnya, upaya Indonesia untuk menjadi juara kerap diganjal saat sudah mencapai babak final.

Alhasil, Indonesia menjadi negara yang paling sering menyabet titel runner-up Piala Sudirman. Berikut rangkuman INDOSPORT untuk Anda.

Baca Juga

Indonesia sukses menjadi juara Piala Sudirman 1989, ketika bertindak sebagai tuan rumah. Kala itu, Susy Susanti dkk awalnya tertinggal skor 0-2, tetapi bisa comeback atas Korea dan menang 3-2.

Piala Sudirman 1991, turnamen dihelat di Copenhagen, Denmark. Sama seperti tahun sebelumnya, Indonesia dan Korea Selatan sama-sama melenggang ke babak final.

Baca Juga

Ganda campuran kalah, tapi tunggal putra dan tunggal putri Indonesia membawa keunggulan 2-1. Sayangnya, ganda putra dan ganda putri gagal dimenangkan. Skor 2-3 untuk Korea, Indonesia jadi runner-up.

Piala Sudirman 1993 di Inggris, Indonesia dan Korea lagi-lagi berjodoh di final. Persis seperti sebelumnya, hanya tunggal putra dan tunggal putri yang memberi poin. Ardy B. Wiranata dkk harus puas jadi runner-up.

Piala Sudirman 1995 dihelat di Switzerland. Kali ini berbeda, Indonesia melaju ke final bersama China. Sayangnya, Merah Putih hanya diberi satu poin, lagi-lagi mentok di runner-up.

Baca Juga

1. Perjalanan Indonesia di Piala Sudirman

Pemain Indonesia saat menjuarai Piala Sudirman 1989.

Piala Sudirman 1997 dan 1999, Indonesia gagal melaju ke final. Skuat Merah Putih akhirnya kembali ke podium pada Piala Sudirman 2001 yang dihelat di Spanyol.

Kala itu, Indonesia berjumpa sang juara bertahan, China. Indonesia sempat unggul di awal lewat Tony Gunawan/Candra Wijaya. Tetapi setelahnya, wakil Merah Putih kalah beruntun. Mereka kembali jadi runner-up.

Piala Sudirman 2005, Indonesia kembali bertemu China di final. Kali ini Nova/Liliyana, Taufik Hidayat, dan Fransisca Ratnasari tak bisa menyumbang poin. Runner up kembali.

Piala Sudirman 2007, persis sebelumnya, Indonesia bertemu China. Flandy Limpele/Vita Marissa, Markis Kido/Candra Wijaya, dan Adriyanti Firdasari gagal menyumbang poin. Merah Putih runner-up kesekian kali.

Setelahnya, Indonesia benar-benar krisis. Piala Sudirman 2009, 2011, 2013, 2015, 2017, 2019, dan edisi terakhir di tahun 2021 lalu, Indonesia belum pernah lagi melaju ke final.

Jika ditotal secara keseluruhan, Indonesia sudah tujuh kali bertanding di final Piala Sudirman, tetapi hanya satu kali menjadi juara, dan enam kali menjadi runner up.

Bandingkan dengan China yang 14 kali bertanding di final, dan memenangkan 12 laga, hanya 2 kali mereka gagal naik podium tertinggi, kalah dari Korea Selatan.

Sementara itu, Korea Selatan memang baru delapan kali ke final Piala Sudirman, tetapi mereka bisa memenangkan empat partai, dan empat lainnya harus puas jadi runner-up.

Dengan demikian, Indonesia resmi menjadi negara yang paling sering 'mentok' sebagai runner-up Piala Sudirman, mulai dari tahun 1991, 1993, 1995, 2001, 2005, dan 2007.

Semoga di Piala Sudirman 2023, tim bulutangkis Indonesia bisa melepaskan kutukan runner-up dan membawa pulang trofi ke Tanah Air.

IndonesiaPiala SudirmanBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini