Kisah Prince Dahal, ‘Taufik Hidayat’ Nepal yang Jelajah Thailand dan Malaysia demi BAC 2023
INDOSPORT.COM – Tunggal putra Nepal, Prince Dahal, rela menimba ilmu hingga Thailand dan Malaysia demi debutnya di Badminton Asia Championships 2023.
Prince Dahal, yang kerap dijuluki Taufik Hidayat-nya Nepal, mengawali debutnya di BAC 2023 di Dubai dengan manis lewat jalur kualifikasi.
Bertanding di Sheikh Rashid Bin Hamdan Indoor Hall, Dubai, United Arab Emirates, Selasa (25/04/23), Prince Dahal mengalahkan Nawaf Alghamdi dari Arab Saudi (21-6, 21-8) dan Batdavaa Munkhbat dari Mongolia (21-13, 21-16).
Dua kemenangan ini mengantarkan Prince Dahal menembus babak utama. Dia akan berhadapan dengan andalan Jepang, Kanta Tsuneyama, di babak 32 besar pada Rabu (26/04/23).
“Saya telah banyak berlatih di luar negeri termasuk Thailand dan Malaysia dan itu benar-benar membantu meningkatkan permainan saya (menjelang BAC 2023),” kata Prince Dahal dilansir dari Badminton Asia.
Ini bukan kali pertamanya Prince Dahal bermain di Dubai, terlepas dari debutnya di BAC. Pebulutangkis 18 tahun ini menyabet medali emas di Kejuaraan Junior International Dubai pada 2018 silam.
Setahun kemudian, dia kembali ke Uni Emirat Arab untuk memenangkan gelar Dubai International Series atau turnamen bulutangkis level U-19.
“Saya memiliki kenangan indah tentang Dubai setelah memenangkan pertandingan internasional junior pertama saya di sini pada tahun 2018,” ujar Prince Dahal melansir dari Badminton Asia.
Dua gelarnya di Dubai tersebut menjadi modal bagi Prince Dahal untuk bisa menjalani debutnya di Badminton Asia Championships 2023 sejak dirinya promosi ke level senior di awal tahun.
“Jadi, saya berharap dapat memberikan yang terbaik dan melakukannya dengan baik besok. Saya tidak membaca terlalu banyak tentang lawan saya,
"Saya hanya ingin memainkan permainan saya yang biasa,” ujar Prince Dahal jelang menghadapi Kata Tsuneyama.
1. Eks No.1 Junior yang Bermimpi ke Olimpiade
Prince Dahal merupakan atlet bulutangkis sektor tunggal putra kelahiran 19 Juni 2004 di Khalanga, Darchula, Nepal. Dia memulai karier di dunia bulutangkis sejak berusia lima tahun.
Berkat kegigihan dan ketekunannya berlatih, Prince Dahal berhasil menjadi atlet bulutangkis Nepal yang berhasil mengikuti sejumlah turnamen BWF internasional.
Prince Dahal berhasil menyabet medali emas di Kejuaraan Junior International Dubai, 2018. Di ajang South Asia U-21 Championships 2019, Prince Dahal juga menyabet medali perak.
Dia mampu bertahan di peringkat 10 besar dunia pada ranking junior selama beberapa pekan sebelum mengudeta posisi no.1 dunia per 2022 lalu.
Kini, sebagai pemain senior, ia masih menunggu gebrakan besarnya dan kembali meraih kemenangan seperti yang ia lakukan di masa juniornya.
“Tujuan saya adalah memainkan turnamen sebanyak yang saya bisa, mendapatkan poin peringkat dunia yang penting, dan memainkan acara penting seperti Kejuaraan Dunia dan Asian Games,” ujar Dahal.
“Impian terbesar saya adalah memenangkan medali di Olimpiade, dan saya sudah mengambil langkah untuk mencapainya di Olimpiade Los Angeles 2028,” lanjutnya.
Sebelum debut di BAC 2023, Prince Dahal sudah memainkan tiga turnamen level senior, yakni di Malaysia International Challenge 2022, Iran Fajr International Challenge 2023, dan Polish Open 2023.
Meskipun transisinya tidak begitu mulus, menilik dari hasil ketiga turnamen tersebut, Prince Dahal optimistis dirinya bisa kembali ke DNA juaranya.
Sama seperti atlet bulutangkis dan cabang olahraga lainnya, Olimpiade juga dijadikan tujuan puncak pemain yang mengidolakan legenda bulutangkis China, Lin Dan, ini.
Selain bermain di nomor tunggal putra, Prince Dahal juga menjajal nomor ganda campuran bersama Rasila Maharjan. Keduanya meraih perunggu di Kejuaraan Regional Asia Selatan U-21 di Maladewa pada 2019.
Sumber: Badminton Asia