Bharath Latheesh, Wonderkid Arab Didikan Pelatih Indonesia yang Debut di BAC 2023
INDOSPORT.COM – Bharath Latheesh, salah satu pebulu tangkis yang akan debut di Badminton Asia Championships (BAC) 2023 ternyata memiliki pelatih pribadi dari Indonesia. Siapakah dia?
Bharath Latheesh diketahui akan menjadi salah satu dari 10 pebulu tangkis tuan rumah, Uni Emirat Arab, yang akan beraksi di ajang BAC 2023.
Dalam drawing BAC 2023 yang rilis Selasa (11/03/23), pebulu tangkis keturunan India ini tergabung di Grup C di babak kualifikasi sebelum menembus babak utama atau 32 besar.
Bersaing dengan pemain Iran, Salar Bayat (no. 596 dunia) dan pemain Irak Yousif Alhumairi (879) ini, Bharath Latheesh berpotensi berjumpa Kodai Naraoka jika mampu lolos dari Grup C tersebut.
Meski bukan dari kalangan pemain top dunia, tetapi Bharath Latheesh mendapatkan undangan resmi dari Badminton Asia berkat prestasinya.
Belum lama ini, bocah yang baru berusia 16 tahun ini berhasil memenangkan turnamen level junior di Spanyol yang bertajuk Iberdrola Spanish Junior Open pada Maret lalu.
Selain meraih gelar di Spain Masters, tunggal putra berperingkat 98 dunia level junior ini juga menjuarai Uganda Junior International 2023 dan debut di Badminton Asia Mixed Team Championships.
Pada BAMTC Februari lalu, Bharath Latheesh sempat berhadapan dengan bintang Malaysia, Lee Zii Jia, di babak penyisihan grup saat Arab bertemu dengan Malaysia.
Bharath Latheesh tentu akan mencuri perhatian di BAC 2023 pekan depan menilik dari prestasinya tersebut. Apalagi dengan dirinya merupakan binaan pelatih Indonesia.
Ya. Melansir dari Sportstar The Hindu, keberhasilan Bharath Lateesh meraih dua gelar tahun ini tersebut tak lepas dari andil dua pelatih asal Indonesia, yakni Budi Haryadi dan Imam Adi Kusuma.
1. Sang Ayah Datangkan Pelatih Markis Kido
Adalah K. Latheesh, ayah dari Bharath, yang telah berjasa dengan mendatangkan pelatih Indonesia, Budi Haryadi untuk melatih Bharath Latheesh.
Budi Haryadi bukanlah pelatih kaleng-kaleng. Dulunya, Budi Haryadi pernah melatih para juara Olimpiade Indonesia seperti Markis Kido, Hendra Setiawan dan Greysia Polii di Klub Jaya Raya Jakarta.
“Pelatih senior saya (Budi) Haryadi dulu melatih juara ganda Olimpiade dan Dunia Markis Kido dan Hendra Setiawan, dan Greysia Polii di Klub Jaya Raya Jakarta ketika mereka masih muda, sebelum mereka pergi ke kamp Nasional,” ujar Bharath.
Tak cukup hanya Budi Haryadi, sang ayah merekrut pelatih Indonesia lainnya yang masih berusia 26 tahun, yakni Imam Adi Kusuma Atmaja sejak tahun lalu.
Dilatih dua pelatih Indonesia sekaligus membuat permainan Bharath Latheesh lebih berkembang dan dia terpengaruhi gaya permainan khas Indonesia.
“Pelatih Indonesia punya ciri khas bulutangkis mereka, yang mendarah daging di tubuh mereka,” sambung Bharath.
“Mereka memiliki gerakan yang berbeda, semuanya berbeda. Saat Anda bermain dengan mereka, rasanya lebih mudah. Saya berlatih dengan mereka selama tiga sesi masing-masing satu setengah jam.”
Selai dilatih pelatih Indonesia, Bharath Latheesh ternyata juga pernah memiliki pengalaman menjadi sparring partner pebulu tangkis dunia yang berlatih di Dubai.
Siapa lagi kalau bukan juara Olimpiade Tokyo dari Denmark, Viktor Axelsen, juara dunia Loh Kean Yew dari Singapura dan peraih perunggu Kejuaraan Dunia dari India, Lakshya Sen.
“Kadang-kadang, ketika mereka kekurangan pemain, mereka memanggil Bharath dan rekan tandingnya Imam Adi Kusuma, untuk bertanding dengan mereka. Pertandingan melawan Viktor banyak membantu Bharath,” ujar ayah Bharath.
Dengan menjalani debutnya di BAC 2023, Bharath Latheesh tentunya memiliki tujuan dan mimpi yang lebih besar saat dirinya beralih ke level senior. Salah satunya, medali emas Olimpiade.
“Tujuan jangka panjang saya adalah medali emas Olimpiade. Seluruh tubuh saya, seluruh hidup saya siap untuk itu, ” ujar pemuda yang berasal dari Kollam tersebut.
“Saya berencana untuk mulai bermain turnamen internasional sejak usia 17 tahun. Saya hanya bermain di turnamen negara bagian dan turnamen peringkat nasional sekarang,” pungkas Bharath Latheesh.