Kei Nakajima: Raja Bulutangkis China yang Berganti Nama, Kini Eksis Jadi Pelatih Jepang
INDOSPORT.COM – Mengubah identitas sebagai Kei Nakajima, mari menyimak perjalanan karier raja bulutangkis China, Ding Qiqing, yang kini eksis jadi pelatih ganda putri Jepang.
Kei Nakajima untuk bulutangkis era saat ini memang dikenal sebagai salah satu pelatih ganda putri Jepang yang memiliki kekuatan paling mengerikan di dunia.
Sudah tak terhitung betapa berharganya kontribusi seorang Kei Nakajima dalam membangkitkan kekuatan sektor ganda putri dalam beberapa waktu belakangan ini.
Kei Nakajima membantu kesuksesan ganda putri Jepang, Mizuki Fuji/Reika Kakiiwa, saat meraih medali perak Olimpiade 2012 di London.
Catatan ini menjadi sejarah bagi Jepang yang belum pernah menyabet medali sebelumnya dari sektor ganda putri di ajang Olimpiade.
Kei Nakajima juga menjadi salah satu orang paling berjasa kala mengantarkan ganda putri Jepang lainnya, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, menyabet emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.
Nama-nama lain lahir dari racikannya, dari Yuki Fukushima/Sayaka Hirota hingga Shiho Tanaka/Koharu Yunemoto yang pada akhirnya membantu Jpeang memenangkan Piala Uber 2018.
Beberapa waktu lalu Kei Nakajima pernah mengumbar kunci keberhasilannya saat melatih ganda putri bulutangkis Jepang.
“Saya tidak akan memaksa mereka untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang tidak disuka. Seperti jatuh cinta, biarkan mereka bermain dengan bebas,” ujarnya kepada Sports China.
Namun tahukah di balik eksistensinya sebagai pelatih ganda putri Jepang, Kei Nakajima dulunya adalah raja bulutangkis China dengan nama asli Ding Qiqing. Dia adalah mantan partner legenda Li Yongbo.
1. Raja Bulutangkis China yang Pindah ke Jepang
Ditelusur dari riwayatnya, Kei Nakajima sebelumnya bernama Ding Qiqing. Melansir Badminton Cn, dia lahir di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, pada 28 Mei 1962.
Sejak kecilnya, Ding Qiqing telah bertumbuh dengan bulutangkis yang mengantarkannya menjadi anggota pelatnas di China (CBA).
Tercatat Ding Qiqing sukses dalam partisipasinya baik di sektor ganda maupun tunggal. Dia sempat finis di perempat final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1985.
Namun pada tahun yang sama, Ding Qingqing berjaya di ganda putra bersama Li Yongbo seperti saat memenangkan Jerman Open 1985.
Selain itu, dia juga turut mengantarkan China memenangkan Piala Thomas 1986, hingga menyabet perunggu Asian Games 1986 bersama Chen Kang.
Sampai pada akhirnya, eks partner Li Yongbo itu memutuskan gantung raket karena cedera yang dideritanya saat latihan.
Setelah itu pada 1989, dia mengumpulkan keberanian untuk melanjutkan pendidikan akademiknya di Universitas Ryukoku di Jepang.
Selama pendidikannya, banyak klub bulutangkis yang mempekerjakannya sebagai pelatih paruh waktu. Hal yang pada akhirnya membuatnya bisa beradaptasi dengan kehidupan di sana,
Dengan kenyamanan yang didapat setelah laman di sana, Ding Qiqing kemudian memutuskan pindah kewarganegaraan Jepang pada 2001 dan mengubah namanya menjadi Kei Nakajima.
Keputusan itu sempat membuat namanya jadi hangat di pemberitaan. Meski demikian, dengan status barunya, Qing Qiqing atau Kei Nakajima berusaha mengemban tanggung jawab dengan baik sebagai pelatih bulutangkis.
Sumber: Badminton Cn, Sohu