Ikut Tur Pakai Uang Sendiri, Buka-bukaan Momota Rela Buang Gengsi demi Olimpiade 2024
INDOSPORT.COM - Kento Momota, raja bulutangkis Jepang, curhat terbuka tentang perjuangannya membuang gengsi demi merajut asa ke Olimpiade 2024 yang penuh jalan berduri.
Sekadar diketahui, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menetapkan per 1 Mei 2023 hingga 8 April 2024 sebagai masa perhitungan poin kualifikasi Olimpiade 2024 di Paris.
Artinya setiap atlet bakal berlomba untuk bisa lolos kualifikasi mengingat syarat untuk ke Olimpiade begitu ketat dan rumit, sehingga menempati ranking terbaik adalah solusi satu-satunya.
Kento Momota menjadi salah satu atlet yang cukup keras untuk menaklukkan setiap tantangan demi bisa menyabet tiket Olimpiade 2024.
Sebuah jalan yang tentu tidak akan mudah dilewati Kento Momota yang saat ini bukan lagi tunggal putra nomor satu Jepang.
Kento Momota bukan saja jadi tunggal putra nomor satu Jepang yang berganti disegel Kodai Naraoka, tetapi dia juga bukan penguasa ranking satu dunia.
Kariernya memang berubah sangat drastis usai mengalami kecelakaan nahas pada Januari 2020 yang menyebabkan dirinya sempat menjalani operasi.
Rangkaian hasil minor kerap dia terima saat melawat ke berbagai turnamen bulutangkis, dan dia masih kesulitan untuk bisa kembali ke top performa .
Dilansir dari media Yahoo Japan, Kento Momota tidak mau terlalu jauh mengincar medali, tetapi dia akan memperjuangkan tiket ke Olimpiade 2024 di mana itu sudah jalan yang susah baginya.
“Saya menjalani begitu banyak pertandingan tahun lalu. Saya sedang belajar untuk tidak perlu mengkhawatirkan semuanya, menang atau kalah.”
“Jangan berpikir jika kamu kalah, itu tidak baik. Saya hanya ingin terus menggempur tembok (penurun motivasi) itu,” ucap Kento Momota dengan sebuah media Jepang.
1. Rela Buang Gengsi?
Kento Momota yang masih mengharapkan jadi raja bulutangkis tunggal putra, saat ini rela buang gengsi demi bisa bertarung dengan 'juniornya' di Jepang demi Olimpiade 2024.
“Saya harus menang lebih banyak, Semakin saya memikirkannya, semakin saya menjadi defensif di lapangan dan kesehatannya takut berpengaruh,” ucap Kento Momota.
“Saya telah melihat banyak pesan di media online yang mengatakan bahwa era Momota sudah berakhir. Meski saya tidak menyangkal, namun harga diri saya meronta,” sambung atlet bulutangkis Jepang berusia 28 tahun itu.
“Rencana pensiun selalu muncul di otakku. Saya lelah secara fisik dan mental. Saya sempat pulang ke rumah orang tua di Perfektur Kagawa.”
“Saya ingin tahu, jika orang-orang di sekitar saya mengatakan saya harus berhenti, saya akan berhenti, tak lagi bersaing (di lapangan), dan kembali ke kehidupan normal.”
“Dalam perbincangan santai dengan keluarga, saya ingat ketika saya kecil, orang tua saya cukup kesulitan mengantarkan saya ke sana kemari demi latihan bulutangkis. “
“Kemudian saya melihat video saat SMP. Saya merasa memiliki impian besar yang luar biasa saat itu. Dari situ, saya melihat ke depan lagi, cita-cita saya tidak boleh dihancurkan begitu saja,” ucap Momota.
“Saat ini saya mau berdiri di lapangan dan terus bermain. Saya mau ke Olimpiade 2024. Jika pun gagal, saya yakin bisa menemukan jawaban yang tepat untuk alasan mengapa saya (harus tetap) bertahan,” pungkas Kento Momota.
Dalam keyakinannya ke Olimpiade 2024, Kento Momota menunjukkan totalitasnya menatap turnamen demi turnamen. Bahkan dilansir Sohu, dia rela mengeluarkan biaya sendiri demi ikut Thailand Open 2023.
Demikian bunyinya,”Miris! Mantan tunggal putra bulutangkis nomor 1 di dunia telah disingkirkan, berpartisipasi dengan biaya sendiri, dan Olimpiade Paris semakin jauh.”
Perlu diketahui Thailand Open 2023 pada 30 Mei sampai 4 Juni nanti tidak masuk dalam kalender yang direncakan tim Jepang. Jadi demi mengumpulkan poin Olimpiade, Momota rela mengeluarkan budget sendiri demi bisa ikut tur.
Sumber: Yahoo Japan, Sohu