Calo Tiket Berkeliaran di Indonesia Open, PBSI Masih Jual Offline Setiap Hari
INDOSPORT.COM - Hajatan Indonesia Open 2023 sudah dimulai di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/23). Para pebulutangkis terbaik dunia bertanding untuk memperebutkan poin BWF dan total hadiah sekitar Rp18,5 miliar.
Seperti biasa, Indonesia Open selalu menarik atensi yang besar dari penggemar bulutangkis. Terbukti penjualan tiket online hari pertama hingga laga final sudah ludes terjual sejak dibuka bulan lalu.
Meski semua kategori tiket dilaporkan sudah terjual, hal itu tak menyurutkan semangat badminton lovers untuk datang ke Istora. Itu karena masih banyak calo yang menjajakan tiket di luar venue.
Berdasarkan pantauan INDOSPORT, para calon bebas berkeliaran atau menjual tiketnya ke peminat di depan Istora Senayan. Harga yang ditawarkan lebih dari harga normal yang dijual secara online.
Keberadaan para calo itu tetap dicari oleh penggemar bulutangkis yang kehabisan tiket online. Mereka bernegosiasi di tempat hingga mencapai harga yang cocok.
Terkait maraknya para calo tiket, pihak PBSI mengatakan itu di luar kuasanya. Calo memang jadi hal lumrah yang terjadi di setiap event bulutangkis, baik Indonesia Open maupun Indonesia Masters.
PBSI tidak bisa menyalahkan para calo karena mereka membeli tiket lewat mekanisme resmi, meski mereka telah menetapkan satu KTP hanya untuk dua tiket.
"Calo ini memang hal lama yang terus ada kan. Kami juga tidak bisa menyalahkan atau melarang karena mereka juga belinya lewat mekanisme yang kami tetapkan," kata kepala bidang humas dan media PBSI, Broto Happy.
"Tidak ada hukum yang kuat untuk mengikat untuk para calo ini juga kan. Padahal kita sudah lakukan penjualan secara online," imbuhnya.
1. Trik PBSI
Agar mengindari para calo, PBSI tetap menyiapkan tiket offline setiap harinya selama gelaran Indonesia Open 2023. Harga yang dijual pun masih harga normal untuk setiap kategori.
Tiket offline dijual di booth di depan Istora Senayan dan PBSI hanya menyiapkan sekitar 600-700 tiket. Artinya, para penggemar harus berburu atau datang lebih awal bila ingin dapat tiket offline.
"Kami juga tetap menyediakan tiket offline bagi yang kehabisan tiket online. Tapi kuotanya hanya 10 persen dari kapasitas Istora," jelas Broto Happy.
"Sekitar 600 sampai 700 setiap hari. Tiket offline ini dijual setiap hari, mulai hari ini hingga final. Harganya pun masih normal," tambahnya.
Ada pun harga tiket offline yang dijual PBSI adalah VIP (Rp300.000), kategori 1 (Rp250.000), kategori 2 (Rp150.000) untuk babak 32 besar atau tanggal 13-14 Juni.
Untuk babak 16 besar atau tanggal 15 Juni harga yang dijual adalah VIP (Rp550.000), kategori 1 (Rp350.000), kategori 2 (Rp250.000).
Pada perempat final atau Jumat (16/6/23), harga tiket normal adalah VIP (Rp1.100.000), kategori 1 (Rp675.000), kategori 2 (Rp475.000), beralih ke semifinal, Sabtu (17/6/23), tiket VIP (Rp1.550.000), kategori 1 (Rp875.000) dan kategori 2 (Rp850.000).
Harga tiket final atau pada 18 Juni yakni VIP (Rp2 juta), kategori 1 (Rp1. 200.000) dan kategori 2 (Rp600 ribu).