Doping Lee Chong Wei hingga Match Fixing, 4 Skandal Paling Heboh di Bulutangkis Dunia
INDOSPORT.COM – Selain kasus doping hingga mach fixing yang dilakukan oleh Lee Chong Wei, ada beberapa skandal lainnya yang sempat menggemparkan bulutangkis dunia.
Bulutangkis juga memiliki sejarah yang panjang sejak dimainkan pada abad ke-19, termasuk tak lepas dari sejumlah kontroversi yang menghebohkan dunia olahraga.
Beberapa kontroversi turut menyeret sejumlah bintang bulutangkis ternama, hingga merusak citra bulutangkis yang terkenal sebagai salah satu olahraga yang menjunjung sportivitas.
Untuk lebih lengkapnya, berikut deretan kontroversial yang pernah terjadi di bulutangkis dunia:
1. Perkelahian Lin Dan dengan Pelatih Korea Selatan
Lin Dan dikenal sebagai salah satu pebulu tangkis terhebat sepanjang masa. Namun prestasinya sayangnya tidak mampu diimbangi dengan sifatnya, yang terkenal sebagai pemain ‘sumbu pendek’ alias mudah marah dan penuh kontroversi.
Salah satu kontroversi yang pernah dilakukan oleh Lin Dan ialah terjadi saat final Korea Open 2008 silam. Saat itu sang tunggal putra peringkat 1 dunia di ranking BWF tersebut mencoba memukul Li Mao selaku pelatih Korea Selatan karena mendapatkan ejekan dari kubu lawan.
Hal ini pun menyebabkan perkelahian yang tak terelakan hingga membuat pihak keamanan harus turun tangan, catatan kelam ini pun menjadi salah satu kontroversi terburuk yang pernah terjadi di dunia bulutangkis.
2. Lee Chong Wei Tersandung Kasus Doping
Jika Lin Dan dikenal sebagai pemain yang emosional, berbeda dengan Lee Chong Wei yang selalu tampil tenang. Namun sayangnya, namanya sempat tercoreng karena tersandung kasus doping.
Saat itu legenda tunggal putra asal Malaysia itu dinyatakan positif mengonsumsi zat terlarang, yakni menggunakan dexametason pada 2014 yang sempat nyaris membuat kariernya terancam hancur saat sedang dalam puncak kariernya.
Namun panel BWF akhirnya mengumumkan bahwa dexametason bukanlah obat terlarang di dunia olahraga dan Lee Chong Wei dinyatakan tidak bersalah, serta akhirnya bisa mengikuti ajang Olimpiade Rio 2016.
1. 3. AC dan Penyebab Mundurnya Lee Chong Wei
Selain masalah emosional maupun doping, Lin Dan dan Lee Chong Wei juga sempat menjadi sorotan saat tampil di Kejuaraan Dunia 2013.
Saat itu keduanya tengah menjalani duel ketat, tetapi sayangnya Lee Chong Wei memutuskan mundur saat skor menyentuh angka 16-21, 21-13, 20-17, dan gelar juara pun diberikan kepada Lin Dan untuk kelima kalinya.
Namun kekalahan Lee Chong Wei ternyata tidak diterima begitu saja oleh sang pelatih, Tey Seu Boc yang memberikan protes kepada pihak penyelenggara.
Tey Seu Boc menganggap bahwa kekalahan Lee Chong Wei disebabkan karena dimatikannya pendingin ruangan alias Air Conditioner (AC) yang membuat anak didiknya mengalami kram.
“Keduanya bermain sangat bagus dan adu mental. Kekalahan adalah kekalahan, saya bisa menerimanya, saya tidak bisa menolerir penyelenggara mematikan AC di gim kedua,” ucap Tey Seu Boc.
“Di dalam sangat panas dan Lee Chong Wei dehidrasi yang menyebabkan dirinya mengalami kram,” tambah sang pelatih.
Saat itu memang kondisi suhu di China tengah melonjak dari 27 derajat celcius menjadi 32 derajat celcius. Namun pihak penyelenggara dan BWF menyangkal klaim tersebut.
4. Match Fixing di Olimpiade 2012
Olimpiade London 2012 menjadi salah satu saksi kelam dalam sejarah bulutangkis dunia, karena adanya skandal pengaturan skor atau match fixing.
Bagaimana tidak, tercatat ada delapan pebulutangkis yang mencoba melakukan pengaturan skor. Para pemain China, Indonesia, dan Korea Selatan dituduh sengaja kalah dengan berulang kali melakukan servis ke net atau melakukan pukulan melebar sehingga memberikan poin untuk lawan.
Skandal tersebut turut menyeret pemain Tanah Air yakni Greysia Polii/Meillana Juahari yang dianggap sengaja mengalah di babak perempat final, hingga akhirnya BWF turun tangan dan mendiskualifikasi empat pasangan ganda putri.
Selain Indonesia, ada tiga pasangan lainnya yakni Wang Xiaoli/Yu Yang (China), Ha Jung Eun/Kim Min Jung (Korea Selatan), dan Jung Kyung Eun/Kim Ha Na (Korea Selatan).
Tak hanya itu, Olimpiade London 2012 juga menjadi sejarah kelam bagi skuat Garuda karena tradisi emas di bulutangkis harus terputus, alias tidak ada satu wakil pun yang meraih medali emas di semua sektor.