3 Pebulutangkis Indonesia yang Menghilang Usai Cedera, Ada Pahlawan Piala Uber
INDOSPORT.COM – Termasuk Nandini Putri Arumni, tiga atlet bulutangkis Indonesia ini pernah mengalami cedera mengenaskan dan kini hilang kabar setelah didegradasi PBSI.
Karier seorang atlet bulutangkis memang sukar diprediksi akan bertahan sampai kapan untuk bisa terus bersaing di papan atas ranking BWF.
Hanya saja, yang jelas jika para pemain punya masa kejayaannya, dan ketika masanya habis, dia hanya perlu bertarung pada waktu dan dirinya sendiri. Belum lagi ketika badai cedera datang.
Banyak atlet yang terus berjuang dengan keadaannya, tetapi banyak pula cedera yang terpaksa memutus mimpi lebih cepat dari rencana.
Berikut ini INDOSPORT mencoba untuk mengulas tiga atlet bulutangkis Indonesia mengalami cedera miris, terdegradasi dari pelatnas PBSI, dan ‘hilang’ kabarnya dari pemberitaan.
Mereka adalah Nandini Putri Arumni (pemain tunggal putri), Asty Dwi Widyaningrum (tunggal putri), dan Rosyita Eka Putri Sari (ganda putri).
1. Rosyita Eka Putri Sari
Ganda putri Rosyita Eka Putri sari dulunya berpasangan dengan Ni Ketut Mahadewi Istarani di ajang SEA Games 2017 Kuala Lumpur.
Sayangnya dia mengalami cedera ACL kala tampil di semifinal nomor beregu putri melawan Malaysia. Dia sempat menjalani perawatan cedera cukup intensif dan akhirnya comeback ke lapangan.
Sayangnya, pebulutangkis yang pernah bertengger di top 13 ranking BWF itu harus mendapati rangkaian kegagalan, dan akhirnya dia keluar dari PBSI.
Setelah tak lagi dari atlet PBSI, nama Rosyita Eka Putri Sari menjadi jarang tersorot. Namun dia pernah comeback pada 2022 lalu menggandeng Masita Mahmudin meskipun hasilnya jeblok.
DI instagramnya, pebulutangkis kelahiran Sleman Yogyakarta itu tak cukup sering mengunggah rutinitasnya. Kalau pun iya, biasanya dia kerap mengunggah momen di luar bulutangkis.
1. 2. Nandini Putri Arumni
Lahir di Blora pada 22 Februari 2001, Nandini Putri Arumni mengalami nasib mengenaskan kala mengalami cedera parah ACL di Piala Uber 2020.
Saat itu Nandini Putri Arumni mengalami cedera saat dia melawan Yaelle Holaux di laga tim Piala Uber Indonesia vs Prancis. Dia mundur saat kedudukan 12-21, 21-16, 17-20.
Sebuah kejadian mengenaskan lantaran cedera datang di saat penampilan Nandini Putri Arumni begitu menjanjikan dan banjir decak kagum pecinta bulutangkis Indonesia.
Apalagi diketahui saat itu Piala Uber 2020 adalah debut Nandini Putri Arumi di ajang internasional dengan status sebagai pemain pelatnas PBSI. Dia sendiri masuk pelatnas pada 2020.
Akibat cedera ACL itu, Nandini Putri Arumni dipaksa menepi sejenak dari lapangan bulutangkis demi perawatan maksimal.
Nandini Putri Arumni sendiri masih terlihat berlatih di pelatnas PBSI Cipayung pada beberapa waktu setelah dia dinyatakan cedera ACL.
Namun setelah itu, kabar Nandini Putri Arumni berubah misterius ketika dia tidak kunjung kembali ke turnamen bulutangkis usai Piala Uber 2020 yang berlangsung pada 9-17 Oktober 2021.
Sampai akhirnya kabar mengejutkan datang keitka Nandini Putri Arumni terdegradasi dari tim nasional bulutangkis Indonesia di pelatnas PBSI pada awal tahun 2023.
Sejauh penelurusan INDOSPORT, belum diketahui kabar terbaru dari Nandini Putri Arumni yang seolah hilang kabar usai mengalami cedera ACL di Piala Uber 2020.
Serupa Nandini Putri Arumni, atlet bulutangkis Indonesiayang kesulitan menemukan kabarnya usai tak lagi di pelatnas PBSI adalah tunggal putri Asty Dwi Widyaningrum.
Jadi tentunya sebuah kebanggaan dan pengalaman luar biasa baginya bisa tampil di sana padahal usianya masih tergolong muda.
2. 3. Asty Dwi Widyaningrum
Serupa dengan Nandini Putri Arumni, Asty Dwi Widyaningrum juga punya riwayat prestasi yang bagus namun sial mengalami cedera engkel kaki ketika bertanding di simulasi Piala Uber 2020.
Karena cederanya beberapa kali kambih, Asty Dwi Widyaningrum selama menghuni pelatnas PBSI, menjadi terbatas secara penampilan bertanding.
Prestasi terbaiknya adalah mencapai runner-up Bahrain International Challenge 2021 pada 23 sampai 27 November lalu. Saat itu dia kalah di final dari Lauren Lam (Amerika Serikat).
Setelah itu berharap bisa kembali merajut prestasinya di ranking BWF, pebulutangkis kelahiran Papua pada 25 Oktober 1999 itu justru diketahui terdegradasi PBSI pada 2023.
Dari Surat Keputusan PP PBSI nomor SKEP/002/1.3/I/2023 perihal promosi, degradasi dan kategori atlet pemusatan latihan nasional (pelatnas) tahun 2023, nama Asty Dwi Widyaningrum tak masuk daftar.
Padahal sebenarnya dia baru masuk pelatnas PBSI pada tahun 2020, namun cedera sudah menjegal asanya untuk terbang lebih tinggi di tim nasinonal.
Sejauh ini Asty Dwi Widyaningrum seolah hilang kabar di saat rekan-rekan seangkatannya masih malang-melintang di berbagai turnamen bulutangkis.
Dilansir dari laman BWF, ajang Bahrain International Challenge 2021 adalah turnamen internasional terakhir yang diikutinya,