Profil Cai Yun, Legenda China yang Dihujat Usai Sesali Kekalahan Liang/Wang dari Pramudya/Yeremia
INDOSPORT.COM – Mengenal Cai Yun, legenda bulutangkis ganda putra China yang panen hujatan usai mengkritik kekalahan Liang Weikeng/Wang Chang dari Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan di Indonesia Open 2023.
Seperti diketahui, gelaran turnamen bulutangkis level super 1000, Indonesia Open 2023 baru saja selesai dihelat. Di mana China sukses keluar sebagai juara umum dengan menyabet dua gelar juara.
Dua gelar tersebut berhasil dipersembahkan Zheng Siwei/Huang Yaqiong di sektor ganda campuran, serta Chen Yufei di sektor tunggal putri.
Namun, salah satu sektor yang sebetulnya turut menjadi andalan tim China yakni ganda putra gagal total di Indonesia Open di mana paling jauh melaju hanya sampai babak perempat final.
Mereka adalah Liang Weikeng/Wang Chang yang harus mengakui keunggulan pasangan Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan dengan skor 21-16, 17-21, 19-21.
Kekalahan ini tentu sangat mengejutkan. Pasalnya, Liang/Wang di atas kertas lebih unggul yakni berada di peringkat 2 ranking BWF, sementara Pramudya/Yeremia di posisi ke-24.
Sontak saja, kekalahan Liang/Wang lantas menjadi sorotan panas salah satu legenda bulutangkis China di sektor ganda putra, yakni Cai Yun.
Cai Yun yang berbicara kepada media China, Aiyuke, menyebutkan Liang/Wang seharusnya menang muadh atas Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan. Namun, hasil malah berbanding terbalik, sang legenda menyesali kekalahan ganda putra jawara India Open 2023 itu.
Namun, kritikan pedas Cai Yun kepada Liang Weikeng/Wang Chang malah berujung petaka. Legenda bulutangkis itu malah banjir hujatan dari badminton lovers China.
Badminton lovers China menyebut Cai Yun mengkritik empat sektor yang tampil namun melupakan tunggal putra yang prestasinya juga terpuruk di Indonesia Open.
1. Cai Yun, Sang Legenda Bulutangkis China
Nama Cai Yun tentu tak asing lagi di telinga badminton lovers yang telah mencintai dunia bulutangkis sejak era pertengahan tahun 2000-an hingga 2010-an.
Berpasangan dengan Fu Haifeng, dia berhasil menjadi penguasa ganda putra pada masanya dengan bertengger di posisi puncak ranking BWF selama 11 bulan 28 hari.
Selain itu pasangan Cai Yun/Fu Haifeng sendiri berhasil mengoleksi beragam gelar juara bergengsi seperti medali emas Olimpiade London 2012 hingga Juara Dunia empat kali.
Tak hanya itu, Cai/Fu yang menjadi kebanggaan badminton lovers China kala itu juga gemilang mengoleksi medali emas Kejuaraan Asia 2011.
Cai Yun sendiri menjadi salah satu pebulutngkis yang berhasil menyabet gelar juara lengkap baik dari kejuaraan individu maupun di turnamen beregu.
Di Piala Thomas, legenda bulutangkis China itu berhasil menyabet lima gelar sementara di Piala Sudirman, ia sukses menyabet enam gelar.
Legenda yang mengkritik pedas Liang Weikeng/Wang Chang usai menelan kekelahan dari Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan di Indonesia Open itu juga dikenal sebagi raja Superseries.
Cai Yun/Fu Haifeng sendiri sukses mengoleksi 15 gelar juara dan 9 runners-up. Sementara di BWF Grand Prix, mereka mengemas 8 juara dan 7 runners-up.
Sementara itu, Cai Yun yang menjadi senior Liang Weikeng/Wang Chang itu memutuskan untuk pensiun pada 2016 setelah berkecimpung selama 19 tahun di tim bulutangkis China.
Selain gelar bergengsi seperti Olimpiade, legenda ganda putra itu juga mengoleksi gelar di beberapa turnamen seperti Indonesia Open hingga All England.
2. Rival Sengit Ganda Putra Indonesia
Cai Yun sendiri sering dikenal sebagai pemain yang menjadi rival sengit ganda putra Indonesia di beberapa turnamen bulutangkis.
Sebut saja seperti pasangan legendaris Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan yang selalu berlangsung sengit saat melawan Cai Yun/Fu Haifeng.
Tercatat, dua pasangan legendaris ganda putra tersebut telah bersua sebanyak 9 kali di mana Markis/Hendra berhasil mencuri 3 kemenangan.
Namun, pertandingan sengit yang mempertemukan kedua pasangan ini dan tentunya tak bisa dilupakan badminton lovers adalah di partai final Olimpiade Beijing 2008.
Kala itu, Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil mengalahkan Cai/Fu melalui rubber game ketat dengan skor 12-21, 21-11, 21-16 dan berhasil menyabet medali emas Olimpiade.
Selain Markis/Hendra, Cai Yun/Fu Haifeng juga dikenal sebagai rival dan momok sengit pasangan Indonesia lainnya seperti Mohammad Ahsan/Bona Septano.
Dari lima pertemuan mereka, Ahsan/Bona tak pernah sekali pun menang melawan Cai/Fu. Turnamen terakhir kedua pasangan ini bersua adalah di perempat final All England 2012.