Terjun Bebas ke Ranking 60 BWF, Kento Momota Masih Ngotot War Tiket Olimpiade 2024
INDSPORT.COM - Mantan raja tunggal putra dunia asal Jepang, Kento Momota, belum mengubur mimpi untuk tampil di Olimpiade Paris 2024 meski posisinya di ranking BWF terjun bebas.
Per Selasa (04/07/23), Kento Momota dipastikan terjun bebas ke peringkat ke-61 pada ranking BWF yang dirilis Federasi Bulutangkis Dunia.
Merosotnya peringkat Kento Momota tersebut semakin tentu saja menutup pintu peluang dirinya bisa tampil di Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Pasalnya, dengan statusnya sebagai pemain no. 61 dunia maka Momota kini resmi menjadi tunggal putra peringkat 7 nasional di Jepang.
Padahal, hanya ada dua tunggal putra terbaik yang akan berlaga di Olimpiade Paris per negara. Menurut ranking BWF Kodai Naraoka dan Kenta Nishimoto menjadi yang teratas di Jepang.
Selain itu, juga ada Kanta Tsuneyama, Koki Watanabe, Yushi Tanaka dan Takuma Obayashi yang peringkatnya lebih baik dari Momota.
Akan tetapi, Momota tidak mau menyerah begitu saja. Dia mengaku siap memberikan segala yang dia punya kembali ke persaingan Olimpiade tahun depan.
“Persaingan tiket Olimpiade saat ini dilalui empat pemain Jepang (Kodai, Kanta, Kanta dan Koki). Saya masih punya banyak kegelisahan, tetapi saya pikir lebih baik berhenti mencemaskan hal itu an menjadi diri sendiri,” ujar Momota kepada Badminton Spirit.
“Saya hanya ingin melakukan apa yang saya bisa, satu pertandingan dalam satu waktu. Saya sekarang sudah tidak bisa bermain seenaknya. Jalani semua. Strateginya ‘mengeluarkan semuanya’,” tegas Momota.
Kento Momota tampak tidak ragu-ragu untuk menantang para pesaing Olimpiade Paris 2024 karena dia kini sudah mengantongi modal untuk menjalaninya. Apa itu?
1. Momota Kini Punya Modal War Tiket Olimpiade, Apa Itu?
Performa Kento Momota dalam setahun terakhir memang menjadi sorotan. Pencapaian terbaik Momota hanyalah semifinalis German Open 2023.
Meski demikian, Momota meyakini bahwa tempo dan gaya permainannya saat ini sudah kembali seperti dulu. Hal inilah yang menjadi modal dirinya berani bersaing menuju Olimpiade Paris.
“Saya merasa kemampuan saya sudah mulai meningkat dan keluar dari tekanan, dan saya merasa masih bisa berbuat lebih banyak,” ungkap Momota.
Pemain berusia 27 tahun itu pun menjelaskan beberapa aspek permainan yang mengalami peningkatan, seperti pukulan shuttlecock dan kepercayaan diri.
“Pertama, saya sekarang mampu memukul shuttlecock dengan percaya diri,” ujarnya.
Kemampuannya tersebut dirasakan Momota sudah meningkat. Berbeda saat momen terpuruk, Momota lebih sering lakukan kesalahan, footwork melebar dan membuang-buang energi.
“Tapi sekarang saya merasa bisa memukul tanpa perasaan takut. Itulah alasan utama kenapa ritme permainan saya kini semakin lebih bagus,” tambahnya.
Kembalinya kepercayaan diri dan permainan Momota pun dibuktikan dengan dirinya kembali mencicipi podium juara di turnamen bulutangkis internal Jepang, All Japan Business Team Championships 2023.
Momota bersama dengan klubnya, NTT East, berhasil mengalahkan Tonami dengan skor 3-0 dan menyabet gelar juara untuk pertama kalinya dalam 9 tahun.
Berkat gelar juara inilah, Momota kembali bermimpi bisa tampil di panggung Olimpiade Paris tahun depan untuk membalas kegagalannya di Tokyo pada edisi sebelumnya.
“Di Olimpiade Tokyo saya pikir tidak jauh berbeda dengan kompetisi lain, tetapi ternyata ketegangan dan beban setiap pertandingan berbeda. Usai pertandingan saya diliputi emosi dak kebanggan. Saya ingin berdiri di lapangan itu dan bermain lain,” tandas Momota.