Bukan Axelsen atau Ginting, Momota Sebut 2 Pemain Ini Bakal Bersinar di Olimpiade
INDOSPORT.COM - Mantan raja bulutangkis dunia, Kento Momota, memiliki dua nama yang diprediksi bakal bersinar di Olimpiade Paris 2024. Namun mereka bukan Viktor Axelsen dan Anthony Sinisuka Ginting.
Persaingan poin menuju Olimpiade Paris 2023 semakin memanas di kalangan pebulu tangkis dunia, khususnya di sektor tunggal putra.
Saat ini, andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, masih memimpin klasemen poin race to Olympic Paris dengan raihan 33,511 poin.
Anthony Ginting sendiri berhasil menjadi yang teratas di klasemen kualifikasi Olimpiade Paris usai menyabet dua gelar di Badminton Asia Championships dan Singapore Open.
Selain itu, pebulutangkis yang menduduki peringkat ke-2 ranking BWF tersebut juga berstatus runner-up Indonesia Open 2023 sehingga dia mendapat tambahan poin signifikan di Race to Olympic.
Sementara, tunggal putra no. 1 ranking BWF saat ini, Viktor Axelsen membuntuti di belakang Ginting dengan koleksi 32.315 berkat dua gelar di Malaysia Open dan emas European Games 2023.
Melihat kiprah Axelsen dan Ginting, tak pelak banyak badminton lovers memprediksi mereka bakal mendominasi persaingan dan bahkan meraih medali di Olimpiade tahun depan.
Akan tetapi, Kento Momota tidak menganggap dua tunggal putra top dunia tersebut bakal jadi yang paling bersinar di pesta olahraga empat tahunan tersebut.
Hal tersebut terungkap lewat pernyataan Momota soal Viktor Axelsen saat ini bukanlah pemain terkuat karena ada pemain lain yang muda usianya dan pernah mengalahkan Axelsen.
“Bukanlah Axelsen salah satu yang terkuat? Ada pemain muda, ada pemain dengan semangat tinggi, tapi apa yang mereka bangun luar biasa,” tutur Momota dilansir dari Aiyuke.
1. Momota Waspadai Tunggal Putra China
“Jika Anda melihat skor pertandingan, tentu berbeda. Jika Anda terlalu sering menang tiba-tiba tidak memenangkan dua pertandingan berturut-turut, orang akan berpikir, “ada apa dengan Axelsen?”,” tambahnya.
Selain Axelsen yang dianggap bukan pemain terkuat di Race to Olympic, Momota juga tidak memandang Ginting salah satunya. Malah, dia menyoroti untuk hal ini.
Menurut Momota, China diyakini bakal mencuri panggung di Olimpiade lewat dua tunggal putranya, yakni Li Shi Feng dan Shi Yuqi.
Terutama Li Shifeng, Momota melihat peraih gelar All England 2023 tersebut memiliki kemampuan selevel dengan mantan rivalnya, Chen Long.
“Saat Olimpiade dimulai, saya merasa China akan semakin kuat. Li Shifeng dan Shu Yuqi. Li Shifeng memiliki permainan yang sama seperti Chen Long,” ungkap Momota.
Meski mewaspadai China sebagai pesaing Olimpiade, Kento Momota menyadari dirinya hanya memiliki secuil kesempatan untuk menembus Olimpiade Paris.
“Sejujurnya, belum lama ini, saya pikir kemungkinannya (tampil di Olimpiade) nol. Meskipun saya merasa sangat sulit, sangat sulit, tetapi saya merasa ada sedikit peluang. Saya juga sedikit lebih percaya diri,” ujarnya.
Terlepas dari peluangnya sendiri, Momota justru mengirim pesan kepada para tunggal putra Jepang lain yang sama-sama berjuang ke Olimpiade.
“Para pemain Jepang adalah pemain kelas dunia, saya jadi penasaran gimana jadinya kalau ada empat pemain di 16 besar (kualifikasi). Saya pikir jika Anda tidak bisa menembus 8 besar atau 16, Anda tidak akan menembus Olimpiade. Ini pertarungan yang sulit, itulah mengapa saya ingin menikmatinya,” ungkapnya.
Selain Momota, tunggal putra Jepang yang ikut bersaing di Olimpiade yakni Kodai Naraoka (3), Kenta Nishimoto (11), Kanta Tsuneyama (14), dan Koki Watanabe (38).