Kisah Heroik Vita Marissa, 3 Kali Juara US Open dengan Pasangan Berbeda
INDOSPORT.COM – Mari menilik kisah heroik Vita Marissa, legenda bulutangkis Indonesia yang mengganas bisa menjuarai ajang US Open dengan tiga pasangan berbeda. Siapa saja?
Vita Marissa saat masih aktif menjadi pemain, adalah salah satu atlet bulutangkis terbaik yang dimiliki Indonesia. Dia pernah meramaikan jajaran top di ranking BWF dengan siapapun pasangannya.
Di ganda putri, Vita Marissa sangat gacor dipasangkan dengan Eny Widiowati, Deyana Lomban, Greysia Polii, Nadya Melati, hingga Liliyana Natsir.
Sementara di ganda campuran, wanita kelahiran 4 Januari 1981 itu juga gacor dipasangkan dengan Nova Widianto, Flandy Limpele, Muhammad Rijal, hingga Hendra Aprida Gunawan.
Meski cedera sempat meredupkan sinar benderang yang dipancarkan Vita Marissa, namun dia selalu bisa bangkit dan kembali ke podium juara sebelum pensiun pada 2015.
Beragam gelar yang dikoleksinya pun sangat panjang jika dihitung. Namun jika mau dibahas secara fokus, salah satu yang mungkin berkesan baginya adalah US Open.
US Open merupakan turnamen bulutangkis tahunan yang pertama kali diadakan sejak 1954 dengan pergantian level turnamen.
Sepanjang penyelenggaraannya, Vita Marissa sudah mengikuti US Open, dan fantastisnya dia mampu menyabet tiga kali gelar juara dengan pasangan berbeda.
Catatan ini membuat Vita Marissa menjadi salah satu pebulutangkis Indonesia tersukses di turnamen US Open dengan tiga gelar juara.
Gelar itu masing-masing didapat Vita Marissa saat berpasangan dengan Tony Gunawan (2012), Shendy Puspa Irawati (2014), dan Muhammad Rijal (2014).
1. 3 Gelar Juara US Open Vita Marissa
Sejauh ini, Indonesia menjadi negara tersukses keempat setelah Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Dnemark, yang mengoleksi gelar terbanyak di US Open.
Indonesia mengoleksi 22,5 gelar juara US Open dengan rincian 11 kali dari tunggal putra, dua kali tunggal putri, empat ganda putra, tiga ganda putri, dan 2,5 ganda campuran.
Vita Marissa sebagai salah satu penyumbang gelar terbanyak Indonesia di US Open, memiliki perjalanan tidak cukup mudah dalam menggapai juara.
Mari membedah satu per satu perjalanan fantastis Vita Marissa dalam menyabet tiga kali gelar juara US Open dengan tiga pasangan berbeda.
1. Tony Gunawan/Vita Marissa (US Open 2012)
Tony Gunawan/Vita Marissa menjuarai US Open 2012 pada 2-7 Juli di Los Angeles, Amerika Serikat, usai mengalahkan Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo di final dengan skor 21-13, 21-10.
Selama perjalanannya, Tony Gunawan /Vita Marissa mampu menumbangkan pebulutangkis top di ranking BWF sejak babak pertama, dari Hock Lai Lee/Priscilla Lun.
Kemudian ada pasangan Alexandr Nikolaenko/Valeria Rorokina, Hiroki Endo/Ayaka Takahashi, hingga Howard Bach/Eva Lee yang jadi korban keganasan Tony Gunawan/Vita Marissa.
Jika dirunut, saat itu, di tahun 2012, gelar juara di US Open itu menjadi satu-satunya yang diraih oleh Vita Marissa di ajang bulutangkis internasional.
Karena capaian di US Open 2012 itu juga menjadi gelar perdana pasangan Tony Gunawan/Vita Marissa yang berada di bawah bendera berbeda.
Saat itu Tony Gunawan yang berasal dari Indonesia sudah hijrah membela Amerika Serikat, sehingga gelar tersebut bisa disebut berasal dari pasangan gado-gado.
2. Sejarah Mentereng
2. Vita Marissa/Shendy Puspa Irawati (US Open 2014)
Keheroikan Vita Marissa di US Open berlanjut kala dia kembali naik podium satu ajang ini pada 2014 bersama Shendy Puspa Iriawati yang kala itu sedang merajut di ranking BWF.
Digelar di New York, Vita Marissa/Shendy Puspa irawati sukses menyegel gelar juara US Open 2014 usai di final menumbangkan wakil Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, 21-15, 21-10.
Sebuah hasil yang menyempurnakan rekor mereka karena tidak kehilangan satu gim pun sejak babak pertama US Open 2014.
3. Muhammad Rijal/Vita Marissa (US Open 2014).
Vita Marissa mempertegas dominasinya di US open 2014 kala dia juga bisa menyegel gelar juara ganda campuran bulutangkis bersama Muhammad Rijal.
Muhammad Rijal/Vita Marissa menyegel gelar juara US Open 2014 usai di final menekuk Maneepong Jongjit/Sapsiree Taerattanchai, 21-16, 21-19.
Sayangnya keperkasaan Vita Marissa itu tidak bisa berlanjut kala dia memutuskan untuk gantung raket pada tahun 2015 lalu dan banting setir menjadi pelatih.
Bahkan bisa dibilang sampai sejauh ini gelar yang didapat Vita Marissa itu menjadi yang terakhir didapat pemain Indonesia di ajang US Open.
Akan sampai kapan rekor Vita Marissa itu akan dipecahkan oleh para juniornya. Apalagi di US open 2023 yang berlangsung pada 11-16 Juli mendatang, pemain Indonesia tidak mengirimkan wakilnya.