Paceklik Usai Taufik Hidayat pada 2010 Silam, Bukti Indonesia Sulit di Canada Open?
INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Tanah Air, Taufik Hidayat menjadi bukti bahwa atlet Indonesia sulit bersaing di Canada Open usai menjadi satu-satunya peraih juara sejak 2010 silam.
Canada Open 2023 kini masih berlangsung, dengan Indonesia hanya memiliki satu wakil, yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Ahsan/Hendra sebenarnya mengawali langkah di Canada Open 2023 dengan mengalahkan pemain asal Amerika Serikat.
Selepas menekuk pasangan India, Khrisna Parasad Garaga/Vishnuvardhan Goud Panjala, Ahsan/Hendra kemudian takluk di tangan pasangan China Taipei.
Lee Yang/Wang Chi Lin menjadi sosok yang berhasil mengalahkan Ahsan/Hendra dengan skor 21-17 dan 21-13.
Di sisi lain, Indonesia memang sulit mendapatkan gelar di Canada Open, mengingat tak banyak pemain yang mampu menjadi juara.
Taufik Hidayat menjadi satu-satunya pemain yang mendapat gelar di Canada Open dan hingga kini belum bisa diulangi oleh pemain Indonesia.
Bahkan, perlu 16 tahun untuk membuat Indonesia memenangkan gelar di Canada Open, selepas Lioe Tiong Ping mendapatkannya pada 1994.
Di sisi lain, tunggal putra Indonesia juga sempat mendapatkan gelar di Canada Open, melalui usaha Fung Permadi.
Menilik rangkuman di Wikipedia, tak banyak pemain bulutangkis Indonesia yang meraih gelar di Canada Open.
1. Rentetan Gelar Indonesia di Canada Open
Pada 1994, selain Lioe Tiong Ping, pasangan ganda putra, Ade Sutrisna/ Chandra Wijaya menjadi mendapat satu gelar di Canada Open.
Sementara itu, Indonesia juga sempat mendapatkan tiga gelar pada 1979, tepatnya dari sektor ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran.
Duet legendaris, Christian Hadinata/Ade Chandra menjadi salah satu peraih gelar di Canada Open, diiktui dua sektor lainnya.
Imelnda Wiguna/Verawaty Fadjrin kemudian mendapatkan gelar di sektor ganda putri, yang melengkapi keberhasilan sektor ganda putra.
Selain itu, Christian Hadinata/Imelda Wiguna juga berhasil mendapatkan gelar di sektor ganda campuran Canada Open 1979.
Sebelum keberhasilan tiga sektor pada 1979, Indonesia sempat mendapatkan beberapa gelar melalui pemain ganda putra legendaris, Rudy Hartono pada 1969 dan 1971.
Mirip seperti keberhasilan di 1979, gelar di sektor tunggal putra yang didapat Rudy Hartono dilengkapi keberhasilan Retno Kustijah/Minarni dan duet Darmadi/Minarni di sektor ganda putri dan ganda campuran.
Jika ditilik lebih jauh lagi, Ferry Sommerville menjadi peraih gelar pertama Indonesia di Canada Open, tepatnya di gelaran pertama pada 1962.
Menilik kondisi ini, Canada Open memang layak menjadi salah satu kompetisi yang sulit dimenangkan oleh tim bulutangkis Indonesia.
Selain itu, pada ajang Canada Open 2023 ini, Indonesia memang hanya mengirim Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sebagai satu-satunya wakil.