Apa Kabar Lindaweni Fanetri? Eks Tunggal PBSI Penakluk Tai Tzu Ying yang Makin Cantik Jadi Ibu Muda
INDOSPORT.COM – Menilik kabar mantan bintang bulutangkis tunggal putri PBSI, Lindaweni Fanetri, yang dikenal sebagai penakluk Tai Tzu Ying yang kini makin memesona usai menjadi seorang ibu.
Nama Lindaweni Fanetri tentu tak asing lagi di telinga penggemar bulutangkis atau badminton lovers. Ia pernah menjadi bagian dari Pelatnas PBSI di sektor tunggal putri.
Lahir di Jakarta pada 18 Januari 1990, Lindaweni bergabung dengan klub PB Suryanegara, Surabaya yang sama dengan Sony Dwi Kuncoro hingga legenda ganda putra, Alvent Yulianto.
Mantan pebulutangkis cantik itu bergabung dengan PBSI pada 2009 dan memutuskan keluar serta pensiun dari jagat bulutangkis pada 2016 lalu.
Selama kariernya di bulutangkis, Lindaweni Fanetri pernah menduduki peringkat tertinggi yakni di nomor 11 ranking BWF pada Agustus 2013.
Tak hanya itu, mantan tunggal putri PBSI itu juga berhasil mengoleksi berbagai gelar juara seperti medali perunggu Kejuaraan Dunia 2015 hingga juara di India Grand Prix Gold 2012.
Namun, dari beberapa raihan yang ia peroleh, Lindaweni berhasil membuat bangga pecinta bulutangkis Indonesia pada ajang Kejuaraan Dunia 2015 yang dihelat di Jakarta.
Kala itu, ia berhasil mengalahkan ratu bulutangkis dunia saat itu yakni Tai Tzu Ying di babak perempat final melalui rubber game ketat dengan skor 14-21, 22-20, 21-12.
Pertandingan yang dihelat di Istora Senayan itu menjadi fenomenal. Pasalnya, Lindaweni sempat tertinggal 14-20 dan berhasil membalikkan keadaan dengan meraih 8 poin beruntun.
Sayangnya, usai mengalahkan Tai Tzu Ying, Lindaweni Fanetri harus takluk dari tunggal putri India, Saina Nehwal di babak semifinal dengan skor 17-21, 17-21.
1. Bahagia Jadi Seorang Ibu
Sekadar informasi, Lindaweni Fanetri yang dikenal sebagai penakluk Tai Tzu Ying itu memutuskan hengkang dari PBSI pada 21 Desember 2016.
Hal ini sekaligus mengakhiri karier bulutangkisnya di sektor tunggal putri dengan total 17 tahun pengabdian dan 8 tahun saat menjadi atlet nasional di PBSI.
Usai memutuskan pensiun, mantan pebulutangkis tunggal putri itu memutuskan untuk melanjutkan studinya dan sempat menggeluti bisnis kopi.
Beberapa tahun berselang usai pensiun, Lindaweni Fanetri mengumumkan kabar bahagia yakni menikah dengan Alvin Valentino pada 2020 lalu.
Kehidupan pernikahan Lindaweni dan Lindaweni semakin bahagia usai dikaruniai momongan yang berjenis kelamin perempuan pada 20 Juni 2021, yang diberi nama Azqila Naresha Aleira.
“MashaAllah Tabarakallah, 9 bulan persiapan untuk bertemu dengan cintaku seumur hidup. Selamat datang ke dunia buncis,” tulis Lindaweni usai persalinan buah hatinya.
Dalam unggahan tersebut, putri cantik Lindaweni tampak menggemaskan dibalut dengan gaun berwarna ungu dan tergeletak di karpet berbulu berwarna putih.
Sementara itu, saat ini, Lindaweni disibukkan dengan perannya sebagai seorang ibu dengan mengurus sang buah hati. Ia juga kerap membagikan momen kebersamaan dengan keluarga kecilnya.
Meski sudah menjadi seorang ibu dan tak lagi aktif di dunia bulutangkis, tunggal putri penakluk Tai Tzu Ying itu tetap tak luput dari perhatian penggemar.
Terbukti, popularitas Lindaweni Fanetri usai hengkang dari PBSI masih tinggi di mana akun media sosial Instagram-nya diikuti oleh lebih dari 24 ribu pengikut.
2. Penakluk Penguasa Tunggal Putri
Sekadar informasi, sektor tunggal putri memang selalu menjadi perhatian penggemar bulutangkis karena dianggap kurang berkembang dibandingkan sektor lainnya.
Pada masa 2010-an ada beberapa tunggal putri yang tampil sebagai tulang punggung sektor ini seperti Firdasari, Bellaetrix Manuputty hingga Lindaweni Fanetri.
Lindaweni sendiri menjadi salah satu tunggal yang menuai banyak perhatian. Meski tak memiliki banyak prestasi mentereng, ia pernah menaklukkan beberapa penguasa tunggal putri.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Lindaweni Fanetri sukses menaklukkan Tai Tzu Ying di Kejuaraan Dunia 2015 padahal karier tunggal Chinese Taipei itu tengah meningkat.
Bagaimana tidak, mada masa itu, Tai Tzu Ying gemilang meraih berbagai gelar juara seperti di BWF Superseries Finals hingga Hong Kong Open 2014.
Selain itu, pada saat itu, Tai Tzu Ying berada di peringkat 15 di ranking BWF jauh dari Lindaweni Fanetri yang jauh berada di posisi ke-29.
Selain Tai Tzu Ying, Lindaweni ternyata pernah menaklukkan penguasa tunggal putri lainnya yakni peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 yakni Carolina Marin.
Lindaweni Fanetri berhasil mengalahkan Carolina Marin di turnamen bulutangkis German Open 2012 lebih tepatnya di babak 32 besar.
Setelah Lindaweni, belum ada tunggal putri yang berhasil mengalahkan Carolina Marin hingga dipecahkan oleh Gregoria Mariska di Spain Masters 2023.
Kala itu, Gregoria Mariska berhasil mengalahkan Carolina Marin di babak semifinal Spain Masters melalui tiga gim ketat dengan skor 10-21, 21-15, 21-10.