Negara Adidaya di Japan Open, Dominasi Gila Bulutangkis Indonesia Dekade 90-an di 3 Sektor
INDOSPORT.COM – Mengenang kejayaan tim bulutangkis Indonesia pada tiga sektor yakni tunggal putra dan putri serta ganda putra pada masa Susy Susanti hingga Ardy Wiranata di Japan Open di era 90-an.
Para pebulutangkis papan atas dunia akan beraksi di gelaran bulutangkis level super 750 yakni Japan Open 2023 yang bakal dihelat pada 25 hingga 30 Juli mendatang.
Turnamen yang dihelat di Tokyo tersebut merupakan salah satu ajang kualifikasi Olimpiade Paris yang memperebutkan total hadiah 850 ribu dolar (Rp12,9 miliar).
Namun, jelang dihelatnya Japan Open 2023, mari bernostalgia terkait dengan kejayaan tim bulutangkis Indonesia di sepanjang sejarah turnamen yang pertama kali digelar pada 1977 itu.
Tim Indonesia pernah menjadi monster mengerikan di Japan Open pada edisi 1990-an. Di mana kala itu, tiga sektor yakni tunggal putra dan putri serta ganda putra mendominasi podium juara.
Di sektor tunggal putri, ada Susy Susanti yang berhasil menyabet tiga gelar juara yakni pada edisi 1992, 1994 dan 1995. Lalu, ada Mia Audina yang meraih gelar pada 1997.
Susy Susanti berhasil meraih gelar juara perdana di Japan Open 1992 usai mengalahkan tunggal putri China, Ye Zhaoying dua gim langsung dengan skor 11-2, 11-0.
Begitu pula pada edisi 1994, Susy Susanti sukses mengalahkan rival bebuyutannya asal Korea Selatan, Bang Soo-hyun. Sementara pada 1995, peraih medali emas Olimpiade Barcelona itu kembali naik podium usai kembali mengalahkan Ye Zhaoying.
Selain itu, di sektor tunggal putra, Indonesia berhasil menyabet enam gelar beruntun pada edisi 1991 hingga 1996. Salah satu wakil tersukses kala itu adalah Ardy Wiranata.
Ardy Wiranata sendiri berhasil meraih tiga gelar yakni di edisi 1991, 1992 dan 1994 diikuti Hariyanto Arbi dan Joko Suprianto yang menjadi tunggal tersukses di Japan Open kala itu.
1. Dominasi Ganda Putra
Bukan rahasia umum lagi jika tim bulutangkis Indonesia mendominasi beberapa turnamen. Terutama pada sektor tunggal putra dan putri.
Di Japan Open sendiri, Indonesia gemilang dalam dua sektor tersebut melalui Susy Susanti hingga Ardy Wiranata yang meraih tiga gelar pada edisi 90-an.
Namun, selain Susy Susanti dan Ardy Wiranata yang mencatatkan sejarah manis di Japan Open, sektor ganda putra yang selalu menjadi andalan tak kalah menorehkan tinta emas.
Pada edisi 90-an, Ricky Subagja menjadi pebulu tangkis tersukses dengan menyabet tiga gelar bersama dengan pasangan yang berbeda.
Ricky Subagja yang berpasangan dengan Denny Kantono berhasil meraih gelar juara pada 1994 usai mengalahkan wakil Thailand, Sakrapee Thongsari/Pramote Teerawiwatana.
Berpisah dengan Denny Kantono, Ricky Subagja kembali naik podium tertinggi bersama Rexy Mainaky dan sukses menyabet tiga gelar beruntun.
Rexy Mainaky/Ricky Subagja gemilang naik podium juara pada 1995, 1996 dan 1997. Kala itu, mereka mencetak sejarah menjadi satu-satunya ganda putra yang hattrick di Japan Open.
Berbeda dengan tunggal putra dan putri yang kian meredup, ganda putra masih melanjutkan dominasi di turnamen bulutangkis level super 750 itu.
Terbaru, rekor hattrick Rexy/Ricky berhasil disamakan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang mencetak hattrick gelar pada edisi 2017, 2018 dan 2019.
Oleh sebab itu, menarik untuk disaksikan kiprah pebulu tangkis Indonesia yang akan berlaga di Japan Open 2023. Mampukah mereka melanjutkan kedigdayaan Tanah Air pada edisi 90-an itu?