Apriyani Rahayu Buka-bukaan Soal Makna Tato Sangar di Tangan
INDOSPORT.COM - Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu secara khusus bercerita soal lima tato yang dirajah di tangan dan lengannya. Setiap tato itu punya makna spesial.
Apri menjelaskan, ada lima tato yang berupa gambar pesawat, tulisan dan juga medali Olimpiade. Itu menunjukan dirinya yang tangguh.
Atlet 25 tahun itu mengatakan pesawat di pergelangan tangan kanan melambangkan dirinya yang mandiri. Lalu gambar medali di dekat lengan kanan itu menunjukan kesuksesan saat meraih medali emas Olimpiade 2020 lalu di Jepang bersama Greysia Polii.
"Ini buat saya sangat luar biasa banget untuk saya sendiri dan mungkin juga buat masyarakat Indonesia. Jadi saya dedikasikan ini untuk diri saya dan semuanya dan bangga saja dengan tato ini," ujar Apri ke INDOSPORT.com.
"Sejauh ini belum ada tambahan yang baru. Yang ada baru ada gambar pesawat, di tangan juga di lengan, ada tiga," imbuhnya.
"Sebenarnya memang suka dan memang ada artinya juga. Kalau di dekat pergelangan tangan itu maknanya kekuatan dan juga itu karena tangan paling kuat saya di kanan," lanjut atlet asal Sulawesi Tenggara itu.
"Kalau pesawat itu melambangkan saya mandiri, dari kecil sudah ke sana - ke sini sendiri. Lalu ada lambang olimpik setelah juara kemarin," tambah Apri.
1. Performa Apriyani/Rahayu Inkonsisten
Apriyani Rahayu merupakan atlet andalan di berbagai kejuaraan internasional. Selain juara Olimpiade 2020, ia juga mengantarkan Indonesia meraih medali emas SEA Games 2019 dan 2021, medali perunggu Asian Games 2018 dan masih banyak lainnya.
Setelah juara Olimpiade 2020, Apriyani kemudian berpisah dengan Greysia Polii. Nama terakhir sudah memutuskan pensiun.
Kini, Apriyani berpasangan dengan Siti Fadia. Keduanya sempat berada di peringkat keempat dunia. Namun, pekan ini mereka merosot ke ranking 10 dunia.
Dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu dimana keduanya merebut dua gelar juara Malaysia Open dan Singapore Open, dan runner up di Indonesia Masters 2022, tahun ini, kiprah Apri/Fadia cenderung inkonsisten.
Prestasi terbaik mereka adalah tembus semifinal di Malaysia Open dan Swiss Open. Apri/Fadia juga tak mampu meraih hasil terbaik setelah tersingkir di Thailand dan Singapura Terbuka di babak kedua.
Sementara di Indonesia Open, mereka terhenti di perempatfinal usai dikalahkan Yuki Fukushima/Sayaka Hiroka.