x

Kisah Fung Permadi, Juara US Open Bersama Indonesia dan Taiwan

Rabu, 12 Juli 2023 23:02 WIB
Penulis: Miranti | Editor:
Menilik kisah Fung Permadi, legenda tunggal putra yang pernah menjuarai ajang bergengsi US Open bersama dua negara berbeda, yakni Indonesia dan Taiwan.

INDOSPORT.COM –  Menilik kisah Fung Permadi, legenda tunggal putra yang pernah menjuarai ajang bergengsi US Open bersama dua negara berbeda, yakni Indonesia dan Taiwan.

US Open merupakan turnamen bulutangkis tahunan yang pertama kali digelar BWF pada 1954. Ajang ini banyak melahirkan banyak pebulutangkis top di ranking BWF.

Indonesia sejauh ini memiliki capaian cukup apik di US Open dengan menjadi negara tersukses keempat setelah Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Denmark.

Dilansir dari laman BWF, sepanjang sejarah, Indonesia telah mengoleksi 22,5 gelar juara yang berasal dar 11 tunggal putra, dua tunggal putri, empat ganda putra, tiga ganda putri, dan 2,5 ganda campuran.

Menilik catatan tersebut, bisa dikatakan jika tunggal putra menjadi sektor paling banyak menyumbangkan gelar bagi Indonesia di US Open.

Baca Juga

Sebagai sektor yang paling banyak menyumbang gelar bagi Indonesia di US Open, terdapat delapan tunggal putra pernah juara di ajang ini.

Mereka adalah Rudy Hartono, Muljadi, Fung Permadi, Marleve Mainaky, Hermawan Susanto, Joko Suprianto, Ardy B.Wiranata, dan Taufik Hidayat.

Rudy Hartono menjuarai US Open 1969 usai mengalahkan kompatriotnya sendiri, Muljadi, di final dengan skor 15-9 dan 15-2.

Kemudian Muljadi menjuarai US Open 1971, Fung Permadi menjuarai US Open 1990 dan 1998, Marleve Mainaky menjuarai US Open 1993.

Dirangkai lagi lebih dalam, Hermawan Susanto menjuarai US Open 1995, Joko Suprianto menjuarai US Open 1996, Ardy B.Wiranata menjuarai US Open 2000, dan Taufik Hidayat menjuarai US Open 2009.

Baca Juga

Di antara mereka, hanya ada satu nama  tunggal putra yang menjuarai US Open lebih dari satu kali. Dialah Fung Permadi.

Legenda bulutangkis asal Purwokerto kelahiran 30 Desember 1968 tersebut memang sempat memutuskan hijrah ke Chinese Taipei (Taiwan) dalam perjalanan kariernya.

Pada 1995, Fung Permadi memutuskan untuk pindah ke Taiwan karena mengaku jarang mendapatkan kesempatan tampil di turnamen internasional akibat tersisih dari rekan-rekannya yang lain di pelatnas.

Karena saat itu memang Indonesia sedang memiliki banyak stok pemain tunggal putra kelas dunia, dari Ardy B.Wiranata, Alan Budikusuma, hingga Hariyanto Arbi.

“Saya memang lebih banyak mewakili Taiwan. Awalnya hanya sebagai sparring. Lalu main di Korea Open, eh malah masuk final. Lalu saya diminta main terus (untuk Taiwan),” tuturnya dilansir dari Antara.

Baca Juga

1. Kisah Hijrah dan Kembali ke Indonesia

Kisah hijrah Fung Permadi ke Taiwan dan akhirnya kembali ke Indonesia.

Fung Permadi sebelum hijrah ke Taiwan sebenarnya memiliki sederet gelar dari Canada Open 1990, German Open 1990, US Open 1990, hingga Swiss Open 1993.

Hanya saja karena pertimbangan tertentu termasuk minimnya kesempatan bertanding di Indonesia, dia pun memutuskan hijrah ke Taiwan.

Setelah pindah ke Taiwan, harapan untuk mengikuti banyak turnamen internasional lebih terbuka untuknya, Bahkan terbukti dia mendaoatkan beragam gelar prestisius.

Dilansir dari laman BWF, Fung Permadi yang berbendera Taiwan, sukses juara China Open 1996, US Open 1998, Korea Open 1999, World Grand Prix Finals 1999, hingga perunggu di Kejuaraan Asia 1999.

Meski bersinar di luar negeri, namun Fung Permadi memutuskan kembali ke Indonesia setelah klub bulutangkis PB Djarum memanggilnya pada 2006.

Baca Juga

Fung juga sempat diminta melatih tunggal putra di timnas Taiwan pada 2006 lalu sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air untuk mengembangkan bakat-bakat muda di klub PB Djarum.

Kembali ke Indonesia, Fung Permadi berjasa mencetak pebulutangkis kelas dunia mulai dari Kevin Sanjaya, Praveen Jordan, Mohammad Ahsan, Debby Susanto, hingga Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.

Fung Permadi menggunakan pengalamannya sebagai pemain, untuk bisa mencetak para pemain yang disegani oleh dunia.

Bisa dibilang sosok Fung Permadi adalah salah satu legenda tunggal putra bulutangkis yang namanya bakal terkenang di dunia, tak hanya di Indonesia dan Taiwan.

Bahkan untuk Indonesia sendiri, pencapaian Fung Permadi menjuarai US Open sebanyak dua kali meskipun untuk dua negara berbeda, belum bisa disamai para juniornya hingga saat ini.

Baca Juga

Karena sejak Taufik Hidayat menjuarai US Open 2009, belum lagi ada tunggal putra Indonesia yang kembali naik podium ajang ini.

Di US Open 2023 yang berlangsung pada 11-16 Juli, sudah dipastikan tunggal putra Indonesia tidak akan bisa menjuarai ajang ini karena keputusan untuk tidak mengirimkan wakilnya.

Padahal, situasinya tunggal putra Indonesia saat ini dinilai sedang on track atau dalam dominasi terbaik sepanjang paruh pertama musim 2023.

Tahun ini tunggal putra dari berbagai negara silih berganti menyegel gelar juara, dan tiga di antaranya adalah dari Indonesia.

Tunggal putra Indonesia yang mempersembahkan gelar juara di tahun ini adalah Jonatan Christie (Indonesia Masters), Anthony Ginting (Singapore Open), dan Chico Aura Dwi Wardoyo (Taipei Open).

Baca Juga
IndonesiaFung PermadiBulutangkisUS OpenBerita BulutangkisIndepth

Berita Terkini