Mengenang Kejayaan Tunggal Putra Indonesia di Korea Open, Rekor Hattrick di Dekade 90-an
INDOSPORT.COM - Tunggal putra Indonesia pernah mencicipi kejayaan di ajang bulutangkis Korea Open. Tepatnya pada dekade 90-an, rekor hattrick pernah diciptakan oleh legenda-legenda dari sektor ini.
Turnamen bulutangkis Super 500 bertajuk Korea Open 2023 akan dilangsungkan pekan ini, tepatnya di Yeosu, Korea Selatan, mulai 18 hingga 23 Juli 2023.
Menilik dari sejarah turnamen tersebut, Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang mengoleksi gelar juara terbanyak, yakni 13,5 gelar sejak 1991 hingga 2022.
Dari sektor tunggal putra, Indonesia sudah mengoleksi empat gelar Korea Open. Anthony Sinisuka Ginting merupakan pemain terakhir yang memenangkannya pada edisi 2017 silam.
Sejak saat itu, Indonesia belum berhasil memenangkan gelar juara dari sektor ini. Padahal jika menengok lagi dekade 1990-an, tunggal putra Merah Putih pernah berjaya di turnamen ini.
Ya. Tepatnya pada 1993, Indonesia meraih gelar pertama lewat Joko Suprianto. Dua tahun kemudian, Indonesia meraih gelar back-to-back lewat Ardy B Wiranata dan Hariyanto Arbi.
Joko Suprianto cukup populer di kalangan bulutangkis dan beberapa kali sempat menempati peringkat 1 ranking BWF pada zamannya.
Pada tahun 1993, pria kelahiran Solo ini jadi orang Indonesia pertama yang juara Korea Open usai mengalahkan wakil Denmark, Thomas Stuer-Lauridsen.
Setahun kemudian, Indonesia kembali menempatkan wakilnya di podium teratas tunggal putra Korea Open lewat kemenangan Ardy B Wiranata.
Pria yang kini bermukim di Kanada tersebut melanjutkan kesuksesan Joko Suprianto setelah mengalahkan rekan senegara, Hermawan Susanto.
1. Hariyanto Arbi Sempurnakan Hattrick Indonesia di Korea Open
Selanjutnya, Hariyanto Arbi merupakan tunggal putra yang menyempurnakan hattrick gelar Indonesia di ajang Korea Open. Hariyanto Arbi memenangkannya pada tahun 1995.
Kala itu, pria yang kerap dijuluki ‘Pemilik Smash 100 Watt’ tersebut keluar sebagai pemenang setelah menaklukkan sesama pemain Indonesia yang hijrah ke Taipei, Fung Permadi.
Gelar yang diraih Hariyanto Arbi ini tidak hanya menyempurnakan hattrick gelar Korea Open bagi Indonesia, tetapi seolah-olah jadi gelar terakhir di ajang tersebut selama 20 tahun.
Selama dua dekade sejak kemenangan Hariyanto Arbi, tunggal putra Indonesia bak puasa gelar juara sampai akhirnya Anthony Sinisuka Ginting mengakhiri kekeringan ini pada 2017.
Anthony Sinisuka Ginting dinobatkan sebagai juara Korea Open 2017 setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Son Wan-ho dengan skor 16-21, 21-18, 21-13.
Pada tahun 2018, Indonesia memiliki kans meraih gelar back-to-back tunggal putra jika saja Tommy Sugiarto tidak dikalahkan Chou Tien Chen di babak final.
Kemudian pada tahun 2019, Indonesia paling jauh hanya mampu mencapai babak perempat final lewat Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito.
Korea Open harus mengalami hiatus selama dua tahun pada 2020 dan 2021 karena dampak pandemi COVID-19, dan kemudian digelar lagi pada tahun 2022.
Pada Korea Open 2022, Indonesia hanya mampu menempatkan wakilnya sebagai runner-up setelah Jonatan Christie dikalahkan Weng Hongyang di final.
Kini pada edisi Korea Open 2023, Indonesia menaruh harapan pada satu-satunya wakil tunggal putra yakni Chico Aura Dwi Wardoyo untuk membawa pulang gelar juara turnamen ini.