x

Gregoria Mariska dan Cerita Manisnya di Australian Open, Tahun ini Harus Terjeda

Jumat, 28 Juli 2023 18:23 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
Bintang tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, memiliki cerita manis di Australian Open edisi 2022 lalu, yang sayangnya tahun ini harus terjeda. Kenapa?

INDOSPORT.COM – Bintang tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, memiliki cerita manis di Australian Open edisi 2022 lalu, yang sayangnya tahun ini harus terjeda. Kenapa?

Gregoria Mariska, membahas perjalanan kariernya di bulutangkis memang luar biasa. Di usianya yang masih muda, dia dipaksa ‘dewasa’ lebih cepat sebagai tunggal putri senior di pelatnas PBSI.

Beban berat itu diemban tak lama setelah keberhasilan Gregoria Mariska meraih medali emas Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2017.

Gregoria Mariska saat itu menemani Fitriani hingga Ruselli Hartawan untuk menjadi tunggal putri utama di pelatnas PBSI.

Setelah Fitriani hingga Ruselli Hartawan tak lagi di pelatnas PBSI, praktis Gregoria Mariska adalah ‘sosok’ yang benar-benar diseniorkan bagi adik-adiknya di Indonesia.

Baca Juga

Di sisi lain, prestasi Gregoria Mariska juga belum cukup untuk bersaing di level atas ranking BWF sejak merangkak ke level senior.

Pebulutangkis kelahiran Wonogiri 11 Agustus 1999 itu bahkan sempat berkeluh kesah di twitter soal perasaan ‘rendah diri’ yang mendera karena kegagalan demi kegagalan yang diderita.

Sampai akhirnya, Gregoria Mariska membuat sebuah gebrakan sejak musim 2021 dengan mengalahkan monster-monster tunggal putri, dari Pornpawee Chochuwong, Chen Yufei, hingga Akane Yamaguchi.

Puncaknya adalah keberhasilan Gregoria Mariska menembus final turnamen bulutangkis Super 300 di Australian Open 2022.

Catatan itu menjadi sejarah baru bagi Gregoria Mariska yang untuk pertama kalinya menembus final BWF World Tour meskipun harus puas dengan predikat runner-up usai dikalahkan An Se-young.

Baca Juga

Apapun hasilnya kala itu, namun harus diakui jika Australian Open 2022 menjadi awal dari kebangkitan dari Gregoria Mariska.

Usai Australian Open 2022, Gregoria Mariska mendapatkan kepercayaan diri dengan  mencatatkan sejarah menjuarai turnamen bulutangkis Super 300 di Spain Masters dan runner-up Malaysia Masters (Super 500).

Sebuah kebangkitan yang membawa ranking BWF Gregoria Mariska melonjak ke nomor tujuh di ranking BWF per Selasa (4/7/23).

Sejarah baru bagi Gregoria Mariska dan bagi tunggal putri Indonesia yang sudah lama tidak menghiasai top 10 di ranking BWF.

Gregoria Mariska rasanya pantas untuk menjadikan Australian Open 2022 sebagai salah satu turnamen paling berkesan baginya. Namun sayangnya, tahun ini Gregoria Mariska harus absen di Australian Open. Mengapa?

Baca Juga

1. Gregoria Mariska Lewatkan Australian Open 2023, Mengapa?

Gregoria Mariska Lewatkan Australian Open 2023, Mengapa?

Punya kenangan manis di Australian Open 2023, sayangnya Gregoria Mariska di tahun ini memutuskan untuk tidak berpartisipasi di ajang ini.

Padahal mulai tahun ini, ajang Australian Open tercatat telah level turnamen dari Super 300 menjadi Super 500, yang tentu akan berpengaruh pada perolehan poin bagi para pemenang.

Ajang Australian Open 2023 sendiri berlangsung pada 1 sampai 6 Agustus di State Sports Centre, Sydney, Australia, dengan hadiah mencapai 420 dolar (sekitar Rp6,3 miliar).

Tak diketahui secara pasti apa yang melatar belakangi Gregoria Mariska memutuskan absen di Australian Open 2023 dengan cerita manis di dalamnya.

Namun disinyalir itu lantaran Australian Open 2023 memang digelar di antara kepungan turnamen maraton sejak pertengahan Juli lalu.

Baca Juga

Tercatat Gregoria Mariska memang sudah berpartisipasi dalam rangkaian dua turnamen sebelum Australian Open 2023, yakni Korea Open (18-23 Juli) dan Japan Open (25-30 Juli).

Meskipun begitu, dimungkinkan juga ada alasan lain yang membuat Gregoria Mariska pada akhirnya memutuskan untuk tak ambil bagian dari skuat Indonesia di Australian Open 2023.

Dengan absennya Gregoria Mariska, tunggal putri Indonesia akan mengandalkan Putri Kusuma Wardani dan Komang Ayu Cahya Dewi di Australian Open 2023.

Sepanjang sejarahnya baru ada Susy Susanti (1990) dan Maria Febe Kusumastuti (2009), tunggal putri Indonesia yang bisa mencatatkan gelar juara di Australian Open.

Baca Juga

Melihat track record, berat bagi Putri Kusuma Wardani dan Komang Ayu Cahya Dewi untuk bisa menyabet predikat juara di Australian Open 2023.

Namun tidak ada yang tidak mungkin di dunia bulutangkis. Apalagi kebangkitan Gregoria Mariska diharapkan bisa membawa aura positif bagi tunggal putri Indonesia lainnya.

Mari dinantikan perjuangan tim bulutangkis Indonesia pekan depan dalam perburuan gelar juara di Australian Open 2023!

Baca Juga
Gregoria MariskaBulutangkisBerita BulutangkisAustralian OpenIndepth

Berita Terkini