Kisah Markis Kido/Hendra Setiawan Selamatkan Wajah Indonesia di Australia Open
INDOSPORT.COM – Siapa yang menyangka bahwa pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan pernah menyelamatkan wajah Indonesia di ajang Australia Open.
Sebagaimana diketahui pada pekan ini akan berlangsung ajang Australia Open 2023, Selasa (01/08/23) hingga Minggu (06/08/23).
Jika ditilik, Indonesia sendiri bisa dibilang memiliki sejarah yang panjang di turnamen bulutangkis BWF Super 500 tersebut.
Mulai dari nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri maupun ganda campuran semua gelar sudah pernah dicicipi oleh wakil Indonesia.
Namun ada satu momen yang menarik, di mana salah satu perwakilan Tanah Air yakni Markis Kido/Hendra Setiawan pernah menjadi satu-satunya pemain yang mampu menyelamatkan wajah Indonesia di ajang Australia Open 2012.
Pasalnya, Kido/Hendra menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil naik podium, di ajang yang saat itu bernama Australia Open Grand Prix Gold 2012.
Saat itu, Kido/Hendra mampu memenangi duel perang saudara melawan Angga Pratama/Ryan Agung Saputra yang berakhir dengan skor 15-21, 21-14 dan 21-11 di semifinal Australia Open 2012.
Lalu kembali menang dari wakil Chinese Taipei yakni Fang Chieh-Min/Lee Sheng-Mu dengan skor 21-16 dan 21-15 di partai final.
Sejatinya ada dua pemain Indonesia lainnya yang berpotensi meraih gelar juara yakni Simon Santoso di tunggal putra dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro di ganda putra. Namun keduanya berakhir menjadi semifinalis.
Simon Santoso kala itu takluk dari sang jawara asal China, Chen Jin dengan skor 20-22 dan 15-21, sedangkan Angga/Rian kalah dari Kido/Hendra.
Kemenangan Kido/Hendra juga tak hanya memperoleh gelar semata, tetapi juga mencatatkan sejarah dalam dunia bulutangkis Indonesia.
Pasalnya, Markis Kido/Hendra Setiawan menjadi pasangan ganda putra Indonesia pertama yang menjadi juara di ajang Australia Open.
1. Salah Satu Kemenangan Paling Berharga untuk Indonesia
Tak hanya bagi Markis Kido/Hendra Setiawan, kemenangan ini tentu sangat berharga bagi Indonesia karena menjadi satu-satunya gelar yang bisa diraih di Australia Open 2012 silam.
Selain itu, gelar tersebut semakin terasa sangat berharga karena merupakan medali pertama yang diraih oleh Kido/Hendra sebagai pasangan di tahun 2012.
"Kemenangan ini sangat berarti buat kami, karena ini adalah gelar juara pertama di tahun ini " kata Hendra Setiawan, dilansir dari PBSI.
Pasangan andalan Indonesia itu turut mengakui bahwa mereka sejatinya tidak menyangka bisa meraih kemenangan di partai pemungkas karena Fang Chieh-Min/Lee Sheng-Mu merupakan lawan tangguh.
"Kami tidak menyangka akan menang begitu mudah dalam dua gim langsung, awalnya kami pikir akan sulit menghadapi Fang/Lee" tambah Markis Kido.
Gelar di Australia Open 2012 menjadi salah satu pencapaian terbaik pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, sebelum akhirnya keduanya dicerai.
Pasangan Kido/Hendra sendiri dipadukan sejak mereka berada di PB Jaya Raya, kemudian keduanya bergabung dengan PBSI untuk meneruskan tongkat estafet ganda putra setelah Candra Wijaya/Sigit Budiarto pensiun.
Selama puluhan tahun bersama, Kido/Hendra memiliki sejumlah kenangan manis untuk sejarah bulutangkis Indonesia di masa jayanya.
Yakni salah satunya meraih medali emas di ajang SEA Games 2005, merebut gelar di Kejuaraan Asia 2005, serta di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2007.
Namun gelar yang prestisius yang paling diingat oleh dunia ialah saat Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008.
Saat itu, Kido/Hendra berhasil mengalahkan legenda China, Cai Yun/Fu Haifeng, lewat rubber game dengan skor 12-21, 21-11 dan 21-16 di partai final pada 2008 silam.
Kido/Hendra sempat keluar dari PBSI, tetapi keduanya berpisah setelah Hendra Setiawan mendapatkan panggilan untuk bergabung dengan PBSI.
Akhir karier dari keduanya ialah Hendra Setiawan masih bermain di nomor ganda putra dan berpasangan dengan Mohammad Ahsan hingga saat ini.
Sementara Markis Kido bermain di nomor ganda putra dan campuran, dan sempat dipasangkan dengan Alvent Yulianto Chandra, Marcus Fernaldi Gideon dan Pia Zebadiah Bernadet.
Markis Kido sendiri tutup usia pada 14 Juni 2021 lalu, diduga karena mengalami serangan jantung saat sedang bermain bulutangkis.